[Author's POV]
Satu hari sudah terlewati. Tiga orang pekerja kantor, tiga orang pekerja farmasi, satu direktur perusahaan dan dua anak SMA bertahan hidup hanya dengan minum air. Satu galon selama tiga hari untuk sembilan orang di dalam apartemen. Walau sulit, mereka berusaha untuk bertahan demi keluar dari apartemen mencari bala bantuan atau orang-orang yang belum tergigit.
Tongkat golf, tongkat baseball, dan pisau dapur sudah dikumpulkan. Begitu pun kardus, isolasi serta tali jika dibutuhkan. Benda apa saja yang kelihatan berguna akan dikumpulkan. Mereka akan bekerja sama dan saling melindungi untuk bisa keluar dari apartemen. Apapun caranya.
Pintu diketuk, Joohyun perlahan melangkah masuk ke dalam kamar lalu duduk di tepi ranjang disebelah Yeri yang membuang muka, "Mau apalagi? Sekarang apa kau akan menyalahkanku?"
"Mianhae." Joohyun membuang rasa kekesalannya. "Aku minta maaf marah padamu dan tidak seharusnya aku bersikap seperti kemarin."
Barulah Yeri memandang wajah Joohyun yang menundukkan kepala, "Sebenarnya Appa sudah berjanji akan makan malam denganku untuk merayakan tahun baru bersama, tetapi Appa membatalkannya dan aku jadi melampiaskan kekesalanku padamu saat aku tau kau malah tidak ikut bersama Appa." Joohyun tersenyum pada Yeri, "Aku kekanakan, bukan?"
"Nado mianhae." Yeri juga meminta maaf, "Aku tadi membentakmu dan tidak tau kalau kau juga kesal dengan Appa."
"Geundae, kau tidak seharusnya marah karena memiliki adik. Bukankah akan menyenangkan jika memiliki adik?" Ujar Joohyun yang berusaha mendekatkan diri pada Yeri lagi. Dan sebenarnya Yeri adalah anak yang baik walau terkadang sikapnya sedikit arogan dan kata-katanya tajam, tapi semua itu tidak menutup bagaimana sifat supelnya yang baik, termasuk pada orang disekitarnya. Beberapa kali sebenarnya Joohyun sering mengajak Yeri untuk makan malam bersama atau memberikan uang saku, begitu pun Yeri yang pernah memberikan Joohyun obat saat sakit.
Yah, Joohyun tau kalau Yeri adalah adik tiri berbeda Ibu maupun Ayah, tapi saat ini Yeri sudah menjadi keluarganya karena Ayah kandung Joohyun sekarang adalah Ayah tiri Yeri. Fakta itulah membuat Joohyun jadi berusaha untuk mendekat pada Yeri yang sudah dianggap adiknya walau mereka tidak pernah berkumpul satu keluarga. Dan Yeri adalah satu-satunya yang akrab dengan Joohyun karena adik tiri dari pihak Ibu, Joohyun bahkan belum pernah bertemu.
"Jika dipikirkan sekarang akan menyenangkan, tapi aku tidak mau." Ujar Yeri, "Neomu sirheo."
"Wae? Kau takut Appa dan Eomma akan lebih sayang dengan adikmu?" Tanya Joohyun yang malah membuat Yeri mendecih, "Cih, memangnya aku masih anak-anak?"
Joohyun terkekeh pelan karena jawaban Yeri, "Lalu, kenapa? Bukankah seharusnya tidak ada masalah?"
Yeri terdiam selama beberapa menit lalu berujar kala Joohyun hendak beranjak, "Aku sudah umur 18 tahun dan sebentar lagi menghadapi ujian dan kelulusan lalu masuk perguruan tinggi. Aku akan sibuk dan takut kalau Appa apalagi Eomma tidak memperhatikanku karena memiliki bayi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Goes On [삶은 계속된다]
Fiksi Penggemar(ON GOING - Vrene) Life Goes On : "Let's continue today and tomorrow together again." ... Kejadian ini dimulai awal tahun baru. Mereka yg baru selesai makan, minum soju, karaoke, atau berkumpul bersama kekasih maupun keluarga tidak tau bahwa mungkin...