Bonus Chapter 1

1.9K 125 4
                                    

















Tangisan kuat terdengar bersautan dan bergema memenuhi penjuru mansion. Dua tuan muda yang masih bayi itu menangis secara bersamaan di malam yang gelap saat semua orang telah beristirahat.

Jaehyun menggendong anak bungsunya dan diajaknya keluar dari kamar agar tidak menganggu saudara kembarnya yang masih diberi asi oleh sang istri.

Selalu terbangun saat malam hari dan tidak pernah tidur dengan nyenyak untuk memberikan asi ataupun menggantikan popok anaknya telah Jaehyun dan Celine rasakan dua bulan terakhir setelah kehadiran dua anak kembarnya.

Kehadiran Varan dan Varel menambah warna keluarga mereka. Ini kali pertama Jaehyun benar-benar mengurus seorang anak dari bayi. Sang istri juga perlahan mengajarinya bagaimana harus bersikap dan mengurus anak bayi.

“Nakal!” seru anak yang duduk di sofa dengan piyama beruangnya. “Selalu menangis kencang di malam hari”

Chenle, si sulung itu terkadang juga ikut terbangun akibat tangisan dari kedua adiknya. Dan hingga saat ini ia masih belum bisa menerima kehadiran Varan dan Varel sebagai adiknya. Rasa cemburu besar terhadap kedua adiknya masih menyelimuti Chenle.

Jaehyun menyerahkan Varel pada sang istri saat Celine keluar kamar tanpa Varan di gendongannya. Setelahnya ia menghampiri anak pertamanya dan membawa Chenle pada gendongannya.

“Kakak Lele masih marah? Maafkan daddy” ucap Jaehyun dengan mengelus punggung sang anak. Chenle hanya menunduk, memainkan kerah kaos Jaehyun dengan bibir yang dimajukan.

“Adikkan masih bayi, masih belum mengerti. Nanti kalau mereka sudah mengerti, kakak yang tegur kalau mereka salah”

“Mommy sama daddy minta maaf dengan Lele kalau kakak merasa tidak lagi disayang. Bukan begitu, tidak ada orang tua yang tidak sayang dengan anaknya. Hanya saja sekarang adik bayi masih butuh atensi besar supaya semuanya aman”

“Sekarang daddy tanya. Kapan mommy tidak datang saat Lele panggil?” Chenle menggeleng. “Kapan daddy tidak menuruti saat Lele ingin sesuatu?”

“Semua sama, semua anak mommy daddy”

“Maaf” lirih anak itu kemudian.

“Tidak apa. Chenle pasti butuh waktu untuk menerima semua. Sekarang ayo daddy temani tidur”



Sejuknya angin di sore hari menemani dua insan yang tengah mengawasi ketiga buah hatinya di taman belakang mansion.

“Sudah lama sekali aku tidak keluar” celetuk Celine. Selama ini memang dirinya masih belum lagi keluar mansion demi mengurus bayi mereka agar tidak ada momen perkembangan yang terlewatkan.

“Tunggu sebentar lagi ya. Varan, Varel masih terlalu kecil untuk di kenalkan di dunia”

Ketakutan Jaehyun akan dunia luar sungguh besar, terlebih untuk memperkenalkan anak-anaknya yang akan mewarisi bank dunia milik orang tuanya. Jaehyun takut jika anak-anaknya akan menjadi sasaran musuhnya demi menghancurkannya.

Ada setitik rasa bersalahnya juga karena telah mengurung istrinya untuk tidak keluar mansion. Sebelum keduanya lahir saja telah ada penyusup yang berhasil masuk dalam mansionnya. Menurutnya, kondisinya masih belum aman dan tepat.

Sebenarnya Celine juga tidak masalah, hanya saja selalu melihat wajah bodyguard  setiap harinya lama-lama ia juga merasa bosan.

“Aku temani Chenle main basket dulu. Kamu duduk disini saja dengan anak-anak” pamit Jaehyun lalu berlari kearah anak sulungnya yang asik bermain basket sendirian.

✔ Celine | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang