Suara bel istirahat di SMA Spark berbunyi. Seluruh murid kelas 10 sampai 12 langsung berhamburan keluar kelas seperti semut keluar dari sarangnya.
Kecuali Jay. Laki-laki itu masih terlelap diatas sweater hitamnya.
Ia sudah memejamkan matanya sejak awal jam pelajaran kimia. Bahkan bunyi bel pun tidak dapat membangunkannya.
"Jay, Jay. Bangun. Udah istirahat," ujar Jungwon.
Walaupun Jungwon sudah menggoyangkan badan sahabatnya itu berkali-kali, Jay masih saja tidur.
"Gue heran kenapa lo enggak pernah masuk BK padahal kerjaannya hibernasi di kelas," katanya.
"Bangun, ditungguin anak-anak di kantin," sambung Jungwon.
Jay masih saja tak menghiraukan.
"Demi terompet spongebob, lo mati, ya?" tanya Jungwon sedikit khawatir.
Jungwon meletakkan jari telunjuk dan jari tengahnya di leher Jay untuk memastikan jantung laki-laki itu masih berdetak.
"Puji Tuhan gak mati," kata Jungwon. "Bangun woi, buset. Gue bisa gila kalo harus disuruh bangunin lo terus-terusan gini."
Masih tetap sama, Jay tidak bergerak sama sekali.
Jungwon mengeluarkan ponselnya dan menelepon Heeseung untuk menemui mereka di kelas 12 IPA 1.
"Iya, sini aja. Gajadi kantin. ... Ha? Gausah. ... Jaynya gamau bangun. ... Gatau, lagi mimpiin elo kali makanya tahan. ... HAHAHA. ... Yaudah cepet, ya. Gue gak mau kena semprot Jay. ... Hm, bye."
Setelah menelepon Heeseung, Jungwon memasukkan kembali ponselnya ke kantong celananya.
Jungwon duduk di kursi di depan Jay kemudian memandang wajah tidur temannya itu.
"Ganteng juga," gumamnya.
"Homo lo."
"Anjing. Gue kira lo tidur," balas Jungwon panik.
Jay menegapkan badannya lalu mengulet dengan mulut terbuka lebar.
"Sialan. Kenapa daritadi lo gue bangunin gak bangun-bangun, sih?" tanya Jungwon kesal sendiri.
"Hm? Ya, maaf. Lagi enak-enaknya," jawab Jay santai.
Jay menatap Jungwon dengan mata masih sedikit tertutup.
"Napa muka lo?" tanya Jay.
"Kenapa apanya?" balas Jungwon.
"Jelek banget. Kek sapi," ujar Jay.
"Lo bangun-bangun ngajak ribut anjir. Udah lah sana balik tidur aja. Tau gitu tadi enggak gue bangunin, biarin lo mati juga," omel Jungwon.
"Bahasanya... Omongan doa, loh," kata Jay.
Jungwon mendengus. "Iye-iye maaf."
"Mana yang lain?" tanya Jay.
"Lagi pada otw kesini. Gue suruh kesini karena tadi lo kek orang pingsan," jawab Jungwon.
"Oh great. Gue lagi malas ke kantin," sahut Jay.
"Kenapa? Biasanya semangat '45 ke kantin," tanya Jungwon.
"Males gue kalo harus ketemu Yujin Yujin gajelas itu," jawab Jay. "Lo emang mau liat dia?"
"Gue bahkan lupa dia ada di sekolah ini," ucap Jungwon.
"Emang pantas dilupain, sih," timpal Jay.
"Ey, what's up homies?" sapa Niki yang baru saja sampai di kelas 12 IPA 2 bersama Heeseung yang mengekor di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔
Fanfic[COMPLETED✅] Menjadi tampan dan populer tidak menjamin hidup kalian akan bahagia. Bagaimana jika kalian berteman, bahkan bersahabat, dengan seorang perempuan super ekstrovert dan terlalu lugu? Jika kalian mengalami hal ini, mungkin kalian akan paham...