🔞KARMA is REAL

CHAPTER.44

Title : KARMA is REAL ●NC🔞
Cast : Jeon Jungkook ~ Erika Lee
Genre: Drama || Romance || Konflik || Sad

#Wattpad @Dewi_Kim96

✓CHAPTER_44

✓Link previous: https://www.facebook.com/groups/204914080349809/permalink/1075754806599061/?app=fbl

.

.

.

📚Happy Reading📚
_______________________________________________

"Jas sudah, kemeja sudah, dasi sudah, ikat pinggang, jam tangan, kaos kaki, baju santai, hmmm ... apa lagi kira-kira yang kurang, ya?"

Nessa bergumam, sembari mengetuk-ngetukkan telunjuknya pada dagunya sendiri. Berpikir.

Berharap tidak ada satupun yang terlewatkan untuk masuk ke dalam koper, yang ada dihadapannya sekarang.

Sementara Seokjin yang tengah menyandarkan tubuhnya pada pertengahan pintu sembari bersidekap dada, kedapatan beberapa kali membuang napasnya berat.

Merasakan sedikit arti dari frustrasi.

Di lihatnya jam dinding saat ini menunjukkan pukul delapan, itu tandanya satu jam lagi ia akan melakukan penerbangan ke Cina.

Lantas ia pun melirik sekilas ke arah Jisoo, sekretaris barunya itu, yang sedari tadi menundukkan kepalanya tidak berani menatapnya, lalu mengalihkan pandangannya kepada Nessa.

"Ness ... Bukankah sudah ku katakan, kamu tidak perlu melakukan semua ini untukku ... Sudah ada Jisoo yang membantuku," ujarnya, membawa langkahnya untuk mendekati Nessa yang sibuk berkutat mempersiapkan perlengkapannya.

Bahkan ia sudah memakai aku-kamu sebagai panggilan, menunjukkan seberapa jengahnya ia sekarang.

"Kenapa, Presdir? Bukankah sebelumnya saya sudah terbiasa melakukan ini semua untuk anda," balas Nessa, pun di iringi senyuman manis.

Seokjin menjatuhkan dirinya tepat di pinggiran ranjang. Berusaha mengalihkan pandangannya agar tidak bertemu tatap dengan Nessa.

Kenapa susah sekali membuat Nessa untuk mengerti. Sekarang Seokjin yang dibuat pusing sendiri oleh perlakuan Nessa terhadap dirinya.

"Iya, aku tau ... Tapi itu semua sebelum jabatanmu di gantikan oleh Jisoo," tutur Seokjin, hati-hati.

Walaupun cukup kesal, Seokjin tidak mau kembali membuat Nessa terluka oleh tutur katanya.

Sayangnya, Nessa seakan menyanggah semua kenyataan yang ada. Wanita itu begitu nekat, menurut Seokjin.

Nessa tersenyum miris di dalam hati.

Tiga hari yang lalu, lebih tepatnya saat gadis itu mengutarakan isi hatinya kepada Seokjin, esoknya, secara tiba-tiba, Seokjin malah memberhentikannya dari jabatan sebagai sekretaris dan beralih tugas di bagian marketing.

Sungguh rasanya Nessa tidak terima, pun masih bersikeras sampai detik ini untuk mengembalikan posisinya. Kembali.

Bertahun-tahun ia menjabat sebagai sekertaris Seokjin dan menemani pria itu dalam perjalanan bisnis dari mulai dalam negeri sampai ke luar negeri, tetapi kini kedudukannya dengan mudah di gantikan oleh orang lain.

Benar-benar Nessa merasa, kalau ini sama sekali tidaklah adil untuknya. Bukan hanya masalah perasaan yang bertepuk sebelah tangan, tapi juga harga diri, dimana Junior yang jauh berada di bawahnya, malah di angkat sebagai sekretaris oleh Seokjin secara cuma-cuma.

"Presdir ... saya minta maaf, kalau memang pernyataan saya tempo hari membuat anda merasa tidak nyaman. Tapi bisakah anda mempertimbangkan kembali atas keputusan anda, bagaimana bisa anda melakukan ini kepada saya?" Nessa membawa wajah sendunya ke arah Seokjin.