"Sudah tidak pusing?"
"Uhm.. hanya sedikit"
"Baiklah, mandi dengan air hangat lalu segera makan malam, karna hanya kamu yang belum makan malam, Solar"
"Baik, Kak Gempa"
.
.
.Malam telah menunjukkan pada jam 9, Solar hanya sendirian ditemani oleh satu lampu yang menyala di ruang makan. Dia baru saja bangun setelah tidur siang panjangnya karena meminum obat antinyeri nya.
Tap
Tap
Tap
"SIAPA DISANA?!"
"Oh.. hanya kau Ice.."
Ice berdiri diambang pintu dan kemudian masuk ke dalam ruang makan dengan muncul diantara kegelapan dan membuat Solar hampir tersedak dengan makanannya.
"Yeah.. aku hanya ingin mencari camilan" Ice
"Kau bisa dimarahi Kak Hali jika terlalu banyak makan camilan and.. tambahan kemarahan Kak Taufan jika kau ambil camilan miliknya" Kata Solar ketika melihat Ice membawa banyak makanan ringan milik Taufan di kulkas
"Kau juga akan dimarahi Kak Hali karna nilai ulangan Fisika mu yang tiba tiba anjlok" Ice
"Wait.. aku tidak pernah mengatakan nilai ulangan ku"
"Duri yang bilang"
"Belum cukup ternyata nyuap Duri pake permen stroberi" batin Solar
"Aku tidak bilang akan memarahinya Ice, aku hanya bilang ingin bicara dengannya"
Tiba tiba Halilintar ikut masuk ke dalam ruang makan dan menghidupkan lampunya untuk menerangi ruangan yang redup tersebut.
"Kemana camilan milikmu, Ice? Itu bukan milik mu" Tanya Halilintar kepada Ice
"Habis" singkat padat dan jelas
"Kembalikan makanan itu dan kembali ke kamar!"
Tanpa sepatah kata, Ice hanya menuruti perkataan sang kakak tertua dan kemudian kembali ke kamarnya. Bahkan Halilintar juga tau jika Ice memasukkan coklat kedalam sakunya dan langsung di ambil paksa oleh Halilintar.
"Tch..." Kata terakhir Ice sebelum pergi ke kamarnya
"Uhm ... Jadi.. soal.. nilaiku, a-aku.."
"Aku tidak ingin membahas nilaimu, yang ingin ku bicarakan adalah kondisi tubuhmu, aku tahu tubuhmu sedang lemah sekarang" Ucap Halilintar seraya menuangkan susu ke dalam gelas, "Kau perlu banyak makan dan istirahat sekarang, aku tidak ingin kau sakit lagi karna kita tak akan pernah tau kapan ada alien jahat yang menyerang" sambungnya setelah meneguk susu dalam gelas hingga habis.
Solar hanya mengangguk menanggapi nya.
"Dan untuk b*jing*n di sekolah, tidak perlu mengganggapi mereka. Urusan mereka serahkan padaku saja dan kau hanya perlu sekolah seperti anak lainnya" ucap Halilintar kemudian meninggalkan Solar sendiri di ruang makan
Sebenarnya Solar tau bagaimana usaha keras kakak sulungnya tersebut melawan anak anak pembuli disekolahnya agar adik adiknya dapat belajar dengan damai. Walau begitu terkadang Solar tidak ingin merepotkan kakaknya lagi, ia ingin berusaha sendiri untuk menyelesaikan masalahnya. Tapi kenyataannya Solar terlalu lemah untuk melawan mereka.
.
.
.Di sisi lain ketika Halilintar telah memasuki kamar nya, ia menutup dengan pelan pintu kamar agar tak membangunkan kedua saudara nya yang sedang tidur pulas sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Siapa Ini? // COMPLETE
Non-FictionCuaca yang cerah tiada hujan badai maupun angin kencang tiba tiba Boboiboy bersaudara didatangi oleh tamu cilik misterius. Siapakah tamu kecil tersebut? "Mama! Papa!" "APA? AKU PUNYA ANAK?!" "SIAPA YANG PUNYA ANAK?" Ingin tahu kisah seterusnya? Ikut...