1. aku selalu kembali pada malam, tempat gigil berhasil mengigiti kerinduanku yang kian kering. ketiadaanmu, begitu hebat menemani-menyakitiku.
2. sebuah lagu mengajarkan aku untuk dapat menikmati kerinduan. dengan memutar ulang kenangan, misalnya.
3. di dalam selembar foto, senyumanmu dan senyumanku seakan terbujur kaku di satu waktu-ternyata kita pernah bahagia bersama.
4. Tuhan tidak pernah bosan kurayu berkali-kali, tanpa berhenti. dengan doa yang tak berjeda satu napaspun; kusebut-sebut namamu, agar berbahagia.
5. lenganku tak mampu untuk memelukmu saat ini, maka kutuliskanmu puisi.
6. biasanya detik-detik berlari begitu cepat ketika aku bersamamu, dan merangkak sungguh lambat ketika tanpamu-oh, inikah permainan dimensi waktu?
7. dalam mengatur kata-kata, aku selalu miskin aksara. merindukanmu, aku tidak pernah berhasil membahasakannya. maaf.
8. tapi sungguh! begitu lebat hatiku merindukan engkau, begitu hebat doaku meraih-raih punggungmu yang jauh. dan sungguh! begitu kuat aku mencintaimu.
9. engkau juga harus tahu, huruf hurufku tidak akan bosan menulis tentangmu. sebab di dalamnya, dirimu tidak memiliki usia.
10. aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
tak ada yang berubah dari waktu kecuali kita
Randomketika kata tak lagi di dengar saat itu pena dan hati mulai digetarkan