Episode 21

152 37 4
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀👀












❗❗❗❗🔞🔞

Mengandung adegan dewasa dan kekerasan. (👀👀)

Ctassssshhh////

"Akhhh.....hhh....hhh...." Rintihan kesakitan bercampur dengan rasa nikmat menggerogoti sekujur tubuhnya.

"Ahhh....ahhh..." Park Jimin tidak peduli dengan wajah memelas Ha Ji Won, ia butuh sebuah energi baru untuk menyegarkan pikirannya, bermain dengan tubuh Ha Ji Won yang telah membuatnya murka adalah pilihan tepat menurutnya.

Tangan kanannya masih menggenggam ikat pinggang yang selalu ia mainkan di bagian bokong mulus Ha Ji Won, entah sudah berapa pukulan ia daratkan ke permukaan kulit mulus yang kini telah memerah sampai kebiruan.

Ia mengeluarkan batang kemaluannya dan membalikkan tubuh Ha Ji Won dengan cepat mengganti pose doggy-style. Ia kembali memasukkan batang kemaluannya ke lubang vagina yang telah basah dan berwarna kemerahan, hampir sejam ia bermain dengan lubang tersebut, wajar jika kini keadaan di sekitar permukaan mulut vagina basah dan memerah.

"A-ampun...su- dah...Je bal..!" Rintih Ha Ji Won kelelahan, ia tak kuat lagi melayani. Entah sudah berapa kali ia klimaks dan menyemprotkan cairan kental dari lubang vaginanya.

Ctassssshhh///  Park Jimin kembali melayangkan cambuknya di bagian punggung Ha Ji Won, dan semakin menggenjot kencang lubang kenikmatan tersebut.

"Ahhh...ahhh...." Batang kemaluannya mengeras di dalam, sepertinya cairan kental itu sudah mengumpul dan siap untuk ia keluarkan.

"Aaaaaahhh.....hhhh...hhh" Park Jimin memperlambat ritme dan menyemprotkan cairan sperma ke dalam.

Ia mengeluarkan batang kemaluannya dari lubang vagina dan sejurus itu tubuh Ha Ji Won ambruk di kasur.

"Aku sudah puas, sekarang saatnya kau habis di tanganku" Park Jimin beranjak dari kasur dan memakai boxernya kembali, ia mengambil senjata api dari balik jas hitam yang ia letakkan sembarang di lantai. Memutar benda itu di jemari tangannya sembari berjalan mendekati Ha Ji Won dari tepi kasur.

Ia mengarahkan senjata apinya tepat ke kening Ha Ji Won, tersenyum sinis khas seorang psyichopat kejam

Ha Ji Won pasrah dan hanya bisa memejamkan matanya, air matanya mengalir perlahan meratapi hari terakhirnya.

"Aku mencintaimu, salahkah bila aku memperjuangkan cinta ini?" Lirih Ha Ji Won di dalam hati.

Brakhhh/// suara keras pintu di dobrak dari luar oleh Park Chanyeol. Ia baru tiba di lokasi.

"Yakk....!! Apa yang kau lakukan!!!" Park Chanyeol merampas senjata api dari tangan ponakannya.

"Paman!!...jangan ikut campur!! Menghabisi dia adalah urusanku!!" Bentak Park Jimin murka

"Kita memang keluarga mafia, Jimin-ah. Tapi bukan berarti kita bisa bertindak di luar kemanusiaan, Ha Ji Won memang bersalah karena telah membawa kabur Shin Hye tapi dia tetaplah bagian dari klan Park dalam waktu yang lama, kita bisa beri ia hukuman yang lain bukan dengan cara seperti ini!" Ucap Park Chanyeol tegas.

"Shin Hye tidak disini, paman!! Aku yakin wanita jalang ini telah sembunyikan Shin Hye di tempat lain atau lebih buruk dari hal itu" tebak Park Jimin

"Ti- tidak, bukan aku...a- ku tak tahu, sungguh" rintih Ha Ji Won lemah

"Diamlah brengsek!!" Bentak Park Jimin keras.

"Ia benar, Shin Hye memang tidak disini tapi bukan ia yang bawa, aku sudah melihat rekaman cctv hotel, ada orang lain yang membawa Shin Hye keluar dari sini" Park Chanyeol membeberkan fakta yang ia temukan sebelum ke lantai atas, terlebih dahulu ke bagian cctv.

LAW {Love And War} --(The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang