Bab 24

676 110 9
                                    

Cuaca yang berkabut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca yang berkabut. Semilir angin yang segar. Aliran air sungai dan kicauan fauna yang bersenandung di seantaro hutan.

Seharusnya pagi ini momen yang pas untuk bersantai bersama orang-orang terdekat. Namun keempat sahabat itu justru berdebat, saling bersahutan tanpa mau mendengarkan satu sama lain. Siapapun yang mendekati rumah pohon mereka akan memilih mundur saat mendengar suara mereka.

"Sudahlah, akan ada masanya kita sendiri yang memiliki bunga itu," timpal Ivory berusaha menghentikan rencana ketiga temannya.

"Tapi kita tidak tahu kapan masa itu datang dan kita penasarannya sekarang," protes Spider. "Lagipula aku bukan Na'vi, masa itu tidak akan pernah ada untukku."

"Kiri dan Ivory yang mengalihkan perhatian, aku dan Spider yang mengambil bunganya." Lo'ak dengan tanggap membekap mulut Kiri yang sudah terbuka untuk melawannya. "Tak ada ide yang lebih baik dari itu. Titik."

"Aku bisa saja menyebutkan 100 alasan mengapa harus kau dan Spider yang mengalihkan perhatian dan bukannya aku dan Ivory, tapi aku tak akan membuang waktuku karena aku tahu keras kepalamu akan menghalangimu untuk mengerti!" Kiri memukul sisi kepala Lo'ak.

Beberapa hari silam diselenggarakan pertemuan klan Na'vi Hutan dalam rangka akan diadakannya perayaan tahunan. Perayaan itu adalah cara klan hutan mendekatkan diri dengan keberadaan Eywa. Bunga Zinnia akan dikeluarkan pada hari perayaan. Sebuah bunga terhomat yang bercahaya, beraroma wangi, dan bisa membantu kita mengetahui keinginan terdalam kita hanya dengan mencium kelopaknya.

Na'vi yang terpilih akan mengemban tanggung jawab untuk memastikan bunga itu sudah mekar ketika hari perayaan tiba, disaat yang bersamaan Na'vi yang terpilih menjadi satu-satunya yang mendapat hak istimewa untuk menikmati keajaiban-keajaiban dari bunga tersebut.

Tahun ini Neteyam yang mendapat kesempatan itu. Jadi menjelang perayaan tiba, Neteyam tinggal di kabin di dekat sungai karena bunga zinnia hanya bisa berkembang di daerah perairan.

Seakan kehilangan akal, terlintas di pikiran Kiri, Lo'ak, bahkan Spider untuk mencuri bunga itu sejenak. Bukan rahasia lagi kalau Lo'ak dan Spider adalah remaja yang nakal, bukan hal baru juga bahwa Kiri punya minat yang besar dengan alam dan segala sesuatunya. Namun Ivory, selain tak berkeinginan besar untuk melihat bunga itu, pada dasarnya dia paling takut dengan yang namanya mengambil resiko.

Menyadari dirinya kalah suara, bahkan berada di topik yang berbeda dengan teman-temannya, Ivory melangkah mundur. Suara mereka bertiga menjadi samar-samar di pendengaran Ivory selagi dia berpikir keras mengenai jalan keluarnya.

"Mawey!" teriak Ivory, mengerahkan seluruh pita suaranya hingga ketiga temannya terdiam dan menatapnya. "Kita tidak bisa menemukan jalan keluar karena daritadi kita berdebat, bukannya membuat rencana."

Spider menaikkan alisnya dan tersenyum jenaka. "Kukira kau tak ingin bergabung?"

Ivory mendengus. "Memang tidak. Tapi aku harus."

The Last Letter | NeteyamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang