02

18 3 0
                                    


Sekarang ia merutuki kebodohannya sangat bodoh, Lea sekarang berdiri dihadapan teman kelasnya ia dimarahin habis-habisan oleh Bu Siti habisnya Lea kira felis berbohong perihal ulangan dia juga tidak menjelaskan dengan spesifik jadi ia santay dikantin sama rival, Galang, Reza. Kalau tau bakal ada ulangan dari Bu Siti mana berani Lea telat masuk udah gitu belum ganti baju lagi, Sasa juga tidak ngabarin apakah ini karma karena menyiksa anak yatim tadi.

Mendengar kata-kata yang terus keluar dari Bu Siti Lea takut bukan maen, apalagi malu juga dimarahin didepan kelas gini belum juga diluar sana yang sengaja ngintip dari kelas sebelah sedih sekali Lea dibentak sendirian kalau ada temennya dia gabakalan takut.

Aslinya yang lain juga sering telat malah bolos tiap hari juga ada, tapi mereka kenapa hari ini pada rajin sekali apa Lea yang kurang informasi atau gimana ini.

" Ketua kelas disini siapa? "

" Saya felis "

" Kalian semua tau tidak, cuman kelas kalian yang tidak ada kekompakan sama sekali, kalau ada temennya yang bertingkah aneh dan semaunya sendiri itu tegurin "

" Felis juga sebagai ketua kenapa tidak bisa ngatur temennya? untuk Lea ibu tau kamu itu pintar tapi jangan seenaknya sendiri masuk kelas sering telat jangan merasa kamu itu hebat tanpa belajar kamu bisa dapat nilai bagus, terus sekarang ini gimana waktu saya sudah terpotong banyak buat lanjut ulangan pun bakalan kurang "

" Nanti pulang sekolah jangan bubar dulu, kita lanjut ulangan nanti setelah selesai kelas semua dan jangan ada yang coba-coba alasan lagi "

Beginilah Bu Siti kalau marah suaranya selalu tinggi, semua diruangan ini menghela nafas dengan berat, waktu belajar mereka akan ditambah tak masalah jika diadakan  ulangan toh nanti Pasti berjalan sesuai rencana yang sudah disepakati masing-masing, tapi yang membuat mereka was-was bencana apalagi setelah busiti keluar kelas.

Apakah situasi yang tak diinginkan akan muncul kembali? setelah keluarnya busiti diantara mereka ada yang berdiri mengamati satu murid, mereka sama-sama waspada murid itu duduk tegap dan memejamkan matanya yaaah sikapnya terkadang membuat ketar ketir disekitarnya.

Reno,Sasa yang sudah kelewat kepo dia dengan yang lain nyamperin meja Lea, meja Lea lah yang tidak ada sepinya entah kenapa para cowok dikelas ini suka bergerombol dimejanya cuman sekedar basa-basi tidak penting tetapi terkadang bualan yang terlontar bisa membuat tertawa, lelucon yang sangat receh.

" Lo malah sengaja kan gak ngabarin gue kalau Bu Siti ada ulangan " asal nuduh sasa.

" Eh sumpah gue sama Reno lagi diwarung depan, gue juga dikasi tau sama si bestie  " Sasa nyangkal tuduhan Lea

" Tapi gapapa lah nanti juga bisa ulangan,dibawa santai aja "

" Hehe iya santai, telinga gue yang sakit dibentak Bu Siti "

Dari siswa lain tidak ada yang menyalahkan apa yang diperbuat Lea, sebetulnya tingkah mereka semua sama hanya beruntung saja hari ini jadi wajar lah tidak perlu dibesar-besarkan. Tidak bagi siswa ini dia masih menahan amarah sebenarnya dia sudah muak dengan keadaan kelasnya, sudah cukup dia tidak tahan lagi saat melihat Lea dan yang lain bicara omong kosong dia berdiri langsung nyamperin Lea.

Berdirinya felis yang tidak santai sampai membuat decitan suara kursi, mereka yang awalnya sedikit gaduh seketita hening, apakah mungkin akan terjadi lagi diantara mereka berdua, siswa lainnya yang paham betul tentang keadaan kelas, mereka sedikit khawatir.

" Felis keperpus yuu...uk "

" Duluan sana, nanti gue nyusul "

Tamat sudah ajakannya ditolak, raya sahabat felis ingin mencegahnya agar tidak menegur Lea, raya yakin mereka yang sama-sama emosian tidak akan berakhir dengan baik. Reno yang melihat felis mau nyamperin Lea segera dia hadang.

RUMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang