"Kau tahu siapa yang mendonorkan ginjalmu saat itu? Bukan Appa atau Umma! Tapi Jaejoongie! KIM JAEJOONG! Umma bukan tidak tahu apa perbuatanmu selama ini kepadanya, jujur Umma ingin mengatakan ini sejak lama, tetapi apa? Jaejoongie melarangnya. Apa yang kau benci darinya hah?!" Jung Yunho hanya terdiam, bahkan jantungnya terasa tertikam saat ini.
"APA?! Karena dia mencintaimu? Ya?! Umma lebih memilih dirinya yang benar-benar mencintaimu, tetapi Umma sendiri tidak merelakan jika dia mendapatkanmu. Jika sampai Jaejoongie kenapa-kenapa kau harus bertanggung jawab."
Jung Yunho hanya menatap wajah Kim Jaejoong yang terlelap, bahkan ia sendiri menggenggam tangan Kim Jaejoong dengan begitu erat. Air mata Jung Yunho pun lolos begitu saja dari mata musangnya. Jujur saja ia tak mampu berkata apapun, ia merasa sangat menyesali perbuatannya. Ia merasa sangat teramat bodoh. Ia merasa bahwa cinta Kim Jaejoong kepadanya adalah kemustahilam, bahkan hal yang sangat menjijikan. Tetapi, saat ini Jung Yunho sendiri sangat takut Kim Jaejoong pergi darinya. Sangat takut.
Jung Yunho mengecup begitu lama tangan putih milik Kim Jaejoong. Menyesal, sudah jelas. Sudah berapa banyak pula luka yang ia berikan kepada Kim Jaejoong.
...
Di tempat lain, Zhang Yixing pun mengajak Xiao Zhan ke Rumah Sakit dimana Wang Yibo berada. Mereka pun bertemu dengan Nyonya Wang disana. Wanita itu pun melihat Xiao Zhan.
"Kau benar mengajaknya?" Tanya Nyonya Wang kepada Zhang Yixing.
"Bibi kecil, Wang Yibo sangat menantinya. Bukannya Bibi pun pernah melakukan hal ini?" Wanita itu hanya menjatuhkan air matanya, sementara Xiao Zhan merasa tak nyaman dengan kedatangannya. Tetapi, ia sangat ingin bertemu Wang Yibo.
"Benar. Dan keluarganya menyalahkan Yibo karena ia buta, dan mereka menghina yang bukan-bukan."
"Bibi, tetapi Yibo pun telah melakukan kesala-..."
"Aku tahu! Aku sangat tahu.... tetapi aku pun tahu bagaimana perasaan anakku! Karena mencintai pemuda ini otaknya sudah tidak waras! Dan karena pemuda ini pula ia mengorbankan tubuhnya! Apa pemuda ini tahu!" Nyonya Wang sudah tak sanggup untuk tidak menangis. Dadanya terasa sangat sesak. Sementara itu Xiao Zhan sendiri sudah menjatuhkan air matanya. Bibirnya pun gemetar.
"Aku sudah merelakan Wang Yibo asal dia tak kembali merasa sakit. Dia selalu mengharapkan kehadiran pemuda ini, tetapi bahkan tak sekali pun ia melihat Yibo bukan? Katakan, bahwa aku ini benar." Zhang Yixing hanya terdiam, tetapi Xiao Zhan mulai membuka mulutnya.
"Aku tahu kehadiranku tak akan membuat Yibo membaik, aku tahu aku sangat terlambat menyadari bahwa aku pun membutuhkan Wang Yibo, aku tahu bahwa aku... aku takut kehilangan Yibo. Aku akan menunggu jika Nyonya masih tidak mengizinkan aku bertemu dengan Wang Yibo." Xiao Zhan mencoba tersenyum walau air matanya terus terjatuh. Zhang Yixing dan Nyonya Wang hanya menatap Xiao Zhan saat ini. Nyonya Wang pun menghelakan nafasnya.
"Saat ini dokter melarang untuk siapapun menemui Yibo. Aku tidak sekejam keluargamu yang akan membiarkanmu mengemis tanpa balasan." Xiao Zhan tersenyum, bahkan ia berterima kasih atas sikap Nyonya Wang. Ia akan menunggu, selama apapun asalkan ia dapat bertemu dengan Wang Yibo. Tak peduli akan waktu yang ia buang, dan tak peduli akan air mata yang ia keluarkan.
...
Kim Junkyu pun segera berlari ke Rumah Sakit saat mengetahui Kim Jaejoong terluka. Ia pun bertemu dengan Nyonya Jung dan Jung Yunho. Kim Junkyu menunduk hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is This Love?
FanfictionEntah apakah membenci itu adalah cinta? Merindukan itu adalah cinta? bahkan merasa sakit adalah cinta? Satu kata yang tidak mungkin dimengerti apa maknanya.