Kondisi selat sunda sedang tidak bersahabat. Hal ini mengakibatkan terjadinya antrian truk – truk yang ingin menyebrang ke pulau sumatera. Dan gwe termasuk salah satu penumpang yang ikut stranded nggak bisa nyebrang. Iseng, gwe sengaja jalan – jalan kelilingan diantara deretan truk yang ngantri. Siapa tau bisa ketemu sama supir truk yang okeh dan mau gwe sepong kontolnya sambil nunggu laut tenang.
Hari sudah beranjak gelap saat gwe mulai turun ke barisan antrian truk itu. Dan gwe ngelewatin truk truk itu dan sempat bertegur sapa dengan supir truk yang berpapasan dengan gwe. Sayangnya belom nemu yang pas sama selera gwe.
Muter – muter sampe gwe kebelet kencing. Di salah satu toilet yang ada tempat mandinya, selesai gwe kencing, keluar dari dalam cubical satu sosok lelaki yang mirip – mirip mantan vokalis band taon 90an yang sekarang menjadi pelawak. Dia tampak habis mandi. Dengan celana sedengkul yang sudah mulai belel dan masih bertelanjang dada dengan handuk menggelantung di lehernya. Dia membawa plastic yang sepertinya berisi sabun dan shampoo. Gwe langsung tertarik dengan lelaki yang ini dan selera gwe banged. Dia berdiri didepan samping gwe didepan westafel sambil mengeringkan rambutnya. Gwe sambil cuci tangan mencuri-curi pandang ke arahnya. Dan berhubung nafsu homo gwe udah sampai keubun-ubun gwe mulai usaha pendekatan gwe dengan lelaki ini.
"Seger ya bang abis mandi," kata gwe.
"he eh," jawab dia sambil terus mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"ketahan juga bang," tanya gwe lagi.
"iya negh," jawab dia singkat.
Dia lalu jalan menuju urinor untuk kencing dan gwe lalu ngikutin dia dan bediri diurinor sebelahnya walaupun gwe udah nggak kepengen pipis lagi. Dan gwe dengan sengaja dan terang-terangan ngintip – ngintip kontol dia yang kebetulan dia pipisnya tidak sampai nempel ke urinor. Kontolnya lumayan okeh walaupun masih dalam keadaan tertidur. Pengen banged langsung gwe emut itu kontol.
Si abang supir yang mungkin pura-pura cuek tetap kencing dengan santai. Gwe udah nekad, nggak peduli supir ini bakalan marah atau tidak. Dia selesai pipis dan memasukan kontolnya lagi ke balik celananya.
"Ikut gwe yuk," katanya tiba-tiba.
"Ikut kemana bang?" tanya gwe.
"udah ikut ajah," katanya lagi.
Bagai kerbau dicocok hidungnya, gwe ngikutin dia yang masih telanjang dada keluar dari toilet dan melewati antrian truk sampai akhirnya sampai di sebuah gubuk kecil yang tertutup dan letaknya agak jauh dari antrian truk dan agak terpencil.
Dia membuka pintu gubuk itu dan menyuruh gwe masuk. Didalam nggak ada apa-apa. Hanya ada tapang dan tiker diatasnya. Si abang supir ini menutup pintu dan menyerot pintu.
"loe homo kan?"katanya lagi.
"iya bang. Kenapa bang?" kata gwe yang tiba-tiba agak ngeri walaupun rasa nafsu yang lebih besar menguasai.
"kebetulan gwe udah lama nggak ngentot dan juga lagi bokek. Kalo sama perek harus bayar dan gwe yakin loe pasti sukarela kalo gwe entot," kata si abang supir truk lagi.
Denger ucapan dia gwe nggak banyak ngomong lagi. Langsung deketin dia dan meremas selangkangannya. gwe lalu jongkok sementara dia kembali melepaskan pengait celananya dan menurunkan resletingnya. Gwe lalu menurunkan celananya dan juga celana dalamnya. Kontolnya kembali terpampang dan kali ini didepan mulut gwe dan siap untuk gwe emut sampai gwe puas. Kontol yang masih tertidur itu gwe kocok – kocok dulu sampai mulai mengencang. Lalu sambil terus gwe kocok, kepala kontolnya mulai gwe jilat – jilat. Si abang supir ini mulai mendesah ah uh oh keenakan. Puas jilatin kepala kontolnya, gwe mulai mengulumnya dan mengemutnya seperti mengemut es krim dan lalu seluruh batang kontolnya gwe telen dan mulai mengisap kontol si abang supir yang mirip pelawak mantan vokalis itu.
Sambil mengoral kontol si abang supir itu gwe mulai melepas kemeja gwe. Lalu gwe berhenti sebentar untuk lepasin celana gwe dan celana dalamnya dan akhirnya gwe hanya mengenakan singlet ajah. Gwe lanjut menyepong kontolnya sampai akhirnya si abang supir narik gwe bediri.
"gile!! Emang bener homo jago ngisep kontol," kata si abang supir
"enak bang?" bisik gwe sambil mengocok kontolnya
"Enak! Tapi gwe udah pengen ngentot, cepetan loe nungging sana," kata si abang supir.
"Abang dulu yang celentang," kata gwe mencoba menggiring ke posisi ngentot kesukaan gwe.
Dia lalu nurut dan naik ke dipan lalu celentang sambil mengocok kontolnya. Gwe mengorek tas gwe mengeluarkan baby oil. Gwe lalu mengolesi seluruh batang kontol si abang supir ini dengan baby oil yang udah sangat nganceng sempurna.
Gwe lalu naik mengangkanginya dan perlahan mulai menduduki kontol si abang supir itu. Sakit mendera saat kepala kontolnya masuk kelobang pantat gwe. Perlahan kontolnya menghilang didalam lobang pantat gwe dan begitu masuk semua, gwe diam sebentar membiasakan kontolnya didalam lobang pantat gwe. Sambil menyandarkan tangan gwe di dada si abang supir ini gwe mulai berodeo turun naik diatas kontol si abang supir yang mirip pelawak mantan vokalis itu.
"Ahhhh!! Enaakk pantat loe lebih rapet daripada memek yang sering gwe ngentot," racau si abang supir.
Gwe terus berodeo turun naik diatas kontolnya menikmati dalam posisi yang gwe sukai saat disetubuhi.
"Baannngg! Ahhhh!! Enak baannnggg! Kontol abang jantaannn ahhhhh," desah gwe dan ini membuatnya tambah bergairah.
Si abang supir lalu mendesah panjang dan lalu gwe merasakan kontolnya menyemburkan pejunya didalam lobang pantat gwe. Sangat banyak sampai meleleh keluar dari dalam lobang pantat gwe. Tak lama gwe pun keluar dan membasahi perutnya.
"loe suka ya dudukin kontol," kata si abang supir
"iya bang. Posisi kesukaan nih bang," kata gwe sambil membelai dadanya dan perutnya yang basah oleh peju gwe.
"bagus! Loe punya banyak waktu buat dudukin kontol gwe sampe kita bisa nyebrang," kata si abang supir itu.
Dan digubuk kecil itu yang ternyata suka dipake ngentot sama supir sama perek kalo lagi nggak bisa nyebrang, gwe puas nyepongin kontol si abang supir yang mirip pelawak mantan vokalis itu dan nelenin pejunya dan berodeo diatas batang kontolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Gay - Supir
Short StoryGenre : Sesama jenis - Gay, Seme, Uke Note: * Tidak untuk dibaca oleh Homophobic * Tidak untuk dibaca oleh orang yang tidak suka cerita gay atau homo Deskripsi : Cerita tentang seorang cowok yang menyukai kehidupan para supir.