K A I - 1st Meet

255 21 5
                                    


MHIBH

☆☆☆


Suara lonceng berbunyi pertanda seseorang masuk. Dua orang itu menghampiri tempat kasir untuk memesan makanan.

"Selamat datang di cafe One Dream. Mau pesan apa kak?" gadis ber nametag 'Kanaya anggreani putri' menyapa pelanggan dari balik meja kasir dengan ramah.

"Mau pesan apa?" tanya laki-laki berambut blonde yang bertubuh tinggi dengan gadis di sampingnya yang memiliki wajah tak jauh berbeda. Dengan bahasa inggris.

Namanya, Kai Kamal Huening. Pria dengan darah campuran Korea dan Amerika, yang sudah berpindah ke Indonesia satu bulan yang lalu.

Ia mempunyai seorang adik perempuan yang bernama, Bahiyyih Jaleh Huening. Yang kini, sedang bersama nya.

"I want it!" jawab Bahiyyih menunjuk salah satu menu.

"Dua nasi goreng, dan satu ice americano dan satu susu vanilla."

"Jadi, 235 ribu," jawab Kanaya setelah mengetik pesanan.

"Wow! You can speaking English?" pekik Bahiyyih. Awalnya, ia kira Kanaya tidak lancar dalam berbahasa inggris.

Kanaya tersenyum pada nya. "Of course, i can!"

"Amazing!"

Kanaya terkekeh.

"Apa, aku, boleh berbicara informal dengan mu?" Kanaya tersenyum hangat pada nya.

"Tentu saja!"

"Thanks,"

"Hiyyih, Let's sit!" ajak Kai, Bahiyyih hanya mengacungkan jempol saat kakak laki-laki nya sudah duduk lebih dulu dengan jarak beberapa meter dengan kasir.

"Nanti aku nyusul!"

"Sini, masuk aja." ajak Kanaya menawarkan Bahiyyih masuk, dengan senyum hangat nya.

"Nggak pa pa?" Bahiyyih sedikit ragu-ragu menerima tawaran Kanaya.

"Sure! Came here."

Bahiyyih pun masuk dan duduk di kursi plastik yang sudah di sediakan Kanaya.

"Omong-omong, siapa nama mu?"

"Huening Bahiyyih, call me Bahiyyih."

"Good name! Eee.. wait!" sambil Kanaya melayani pelanggan, sambil juga Bahiyyih berbicara yang tetap di tanggapi Kanaya.

"Yeah.. And Huening's name is the clan of our family. My older brother who was named Hueningkai."

"Marga milik keluarga mu bagus sekali!! where you are from?"

"I'm from Seoul, Korean." Kanaya sedikit tak percaya, matanya membesar.

"Really?"

Bahiyyih mengangguk.

Kanaya mendeham sedikit, "Tapi, kenapa, wajah kamu nggak ada muka-muka orang Korea nya." celetuk Kanaya.

"Aku juga nggak tau, mungkin Gen dari keluarga ayah ku sangat kuat, sehingga Gen dari ibu, itu tidak mempan." Dan, jawaban itu, yang selalu ia berikan.

"Mungkin kali, ya,"

"How about you,"

"My name is Kanaya Anggreani putri."

"AKU SUKA NAMA MU!" Bahiyhih mengacungkan kedua jempol nya, membuat Kanaya tersipu malu.

"Terimakasih, ibu dan ayah ku yang memberikan nama itu,"

Lampu yang berada di samping komputer pemesanan menyala berwarna hijau. Bertanda pesanan Kai dan Bahiyyih sudah siap di antarkan.

"Aku bertemu kak Kai duluan, ya."

"Okay, sampai ketemu lagi di meja No. 9," Kanaya memberikan wink dan sign oke.

"See you, baby." hal yang membuat Kanaya terkejut adalah Bahiyyih mencium pipi kanan nya sebelum pergi. Ia sendiri hanya bisa geleng kepalang di buat nya.

"Bagaimana bicara nya?" tanya Kai, lalu meletakkan ponsel nya di atas meja. Bahiyyih mengernyit kan dahinya sedikit.

"Maksud dari kata 'bagaimana' itu apa? Kakak suka ya, sama Kak Kanaya. Hayoloo, bilangin Kak Diana, ah, kakak lirik perempuan lain."

"Kanaya? Who's she?" tanyanya.

"Itu orangnya,"

Kanaya datang membawakan pesanan dengan senyum hangat nya.

Kai memperhatikan setiap gerakan Kanaya, ia tahu jika sedang di perhatian kan, Kanaya memilih melirik Kai sekilas lalu mengulas senyumnya.

"Enjoy the meal." ucap Kanaya.

"Thank's!" balas Bahiyyih.

"Anytime," Kanaya pergi kembali ke tempatnya.

Bahiyyih memperhatikan kakaknya yang sedang menatap Kanaya sampai meja kasir. "Ekhem! Just plain looking her." Kai tersadar, ia menatap Bahiyyih dengan tatapan horor.

"I'm not paying attention to the girl." elak Kai.

"Now still being not, maybe later will (?)"

Kai geleng pelan.

"It's up to you."

☆☆☆

[1] MHIBH - END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang