Penjual Bunga BERSYAL MERAH

Seekor Kupu-Kupu dalam Kebun Bunga Tanalia

Membaca sebagian besar cerita Dhifa dalam antologi ini adalah kesabaran untuk menyelami apa saja yang ganjil dan mengejutkan.

  Bagaimana reaksi seorang ibu ketika putrinya hilang? Ia panik dan putus asa. Setelah gagal menemukannya, ia akan melapor ke polisi. Peristiwa ini sering terjadi di banyak tempat ataupun negri. Anak yang hilang kadang kala berhasil ditemukan polisi atau dibunuh penculiknya atau tetap hilang. Namun Dhifa menyuguhkan cerita yang sama sekali lain kepada kita. Meskipun nasib Tanalia yang berusia 12 tahun itu masih menjadi misteri bagi ibunya sampai akhir cerita "Seekor Kupu-Kupu dalam Kebun Bunga Tanalia", tapi pembaca cerita ini mengetahui bahwa masya tidak akan bertemu dengan putrinya lagi. Mengapa? Tanalia dibunuh masya! Pembunuh itu konsekuensi atau bahkan, klimaks dari perbedaan dua dunia yang kerap hadir dalam cerit-cerita Dhifa, yaitu imajinasi dan keinginan kanak-kanak berbenturan dengan nalar dan kehendak orang dewasa. Ketika dua dunia bertemu, maka bermacam kemungkinan dapat berlaku: kesedihan, kesalahpahaman, ketidaknyamanan, putus asa, dan tragedi. Tiap sosok dari masing-masing dunia tersebut menanggung dan menghadapi masalah dengan caranya sendiri.