"First impression"

8 0 0
                                    

      Ashana Alfa, anak pertama dari tiga bersaudara ini kerap dipanggil dengan sebutan Alfam*rt oleh teman-temannya, entah berawal dari mana panggilan itu datang tetapi, Hana senang dengan nama panggilan tersebut. Hana adalah siswi SMA tingkat akhir dengan jurusan IPA, bidang yang paling ia benci tetapi ia nekat mengambil jurusan tersebut, emang dasarnya cewek aneh.
      Libur kenaikan kelas telah usai, saatnya Hana melanjutkan beban hidupnya disekolah. Ia tampak tak punya semangat hidup untuk kembali sekolah tetapi, mau bagaimanapun ia tetap harus sekolah agar ia bisa mengambil jurusan kuliah yang ia
***

     Hana akhirnya  sampai disekolah setelah terjebak macet dijalan, ia segera
memarkirkan motor Yamaha-R15 nya dia area parkiran khusus siswa. Orangtua Hana tak heran kenapa anak sulungnya senang menggunakan motor yang besar karena, Hana terkenal tomboy diantara saudara saudaranya yang lain. Saat hendak naik, Hana mendengar ada yang memanggilnya dengan panggilan yang tak asing.

"woy preman." panggil anya, sahabat Hana.

"anyongsio Anya," balas Hana.

"annyeonghaseo bodoh," gas Anya.

"ya maap, kan gue bukan fans plastik kayak lo," sarkas Hana.

"gelud yok Han, siapa yang lo bilang plastik ha!" amuk Anya.

"canda sayang, yok naik," ajak Hana untuk naik ke kelas sembari merangkul pundak   Anya agar ia tak marah lagi.

"gausah rangkul rangkul gue ya,najis tangan lo." ucap Anya dengan kesal.

"btw, Nya lo dikelas berapa dah?" tanya Hana pada Anya.

"XII IPA 3, lo?" tanya kembali Anya pada hana."

"gila sekelas lagi kita Nya, walkelnya bu Fani bukan sih?" ucap Hana dengan rasa penasaran.

"yoi, nyonya Fani yang sangat best best to the best." ucap girang Anya.

Sesampai dikelas Hana dan Anya mengambil bangku paling belakang, tradisi turun menurun untuk para siswa yang datang awal mengambil bangku paling belakang.

"anjir ni beneran kita pertama yang dateng," tanya Hana terheran heran.

"buset, keajaiban dunia yang terjadi setahun sekali," ucap Anya.

"gaslah bangku belakang masih kosong melompong , kasian kalo gaada yang nempatin," ucap Hana bersemangat mengajak Anya duduk dibelakang.

Masih ada sekitar 40 menit sebelum kelas dimulai, Hana memutuskan untuk melanjutkan membaca manga yang belum sempat ia selesaikan saat liburan kemarin. Bisa dikatakan Hana adalah wibu, ia selalu suka dengan hal hal yang ada kaitannya dengan jepang. Ia diracuni oleh sepupu lelakinya yang selalu membaca manga dan menonton anime.

"buset Han, ga ilang ilang tu bau bawang lo," sindir Anya.

"bacot lo pemuja plastik," sindir balik Hana pada Anya.

Anya langsung terdiam dan kesal, emang salahnya mengganggu preman sekolah ini.
    ***
Bel sekolah sudah berbunyi dan para siswa sudah berkumpul didalam kelas walaupun, masih ada beberapa siswa yang belum datang alias ngaret entah kemana dan berakhir datang terlambat. Salah satunya adalah teman kecilnya Hana.

"PAGIIII SEMUA TEMAN TEMAN YANG SAYA CINTAI," ucap lantang Vani saat akan memasuki kelas.

"buset Van, tu suara nambah cempreng aja sakit mata gue dengernya," ucap Sinta, bendahara kelas.

"TELINGA NENG BUKAN MATA, lama lama gue geprek juga lo Sin," gas Vani yang tak terima diejek oleh bendahara itu.

"yooo mamen!" sorak Vani pada Hana dan Anya.

"siapa ya kak atau kita pernah saling kenal?" ucap Anya.

"anak setan emang lo Nya," kesal Vani.

"woy corong toa abis ngaret dari mane lo, jam segini baru dateng untung aja si nyonya Fani belum masuk kelas," ucap Hana.

"gue tadi nyari nasi uduk ga dapet dapet anjir , eh malah ketemu depan sekolah emang nyusahin tu mamang nasi uduk!" emosi Vani menggelegar.

"tumben banget lo beli nasi uduk biasanya juga lo ngambil bekal orang," sarkas Hana pada Vani.

"gue ga sejahat itu ya monyet, gue juga kalo abis ngambil bekal orang tiba tiba panggilan alam langsung dateng anjir, tobat gue." curhat Vani pada Anya dan Hana.

"mampus lo sukurin, ga ikhlas tu orang yang lo mintain bekalnya, karma is real." ledek Anya.

"bacot lo gausah sok inggris deh, geli gue." balas Vani meledek Anya.

"sirik ya lo." sindir Anya dan Hana bersamaan.

Tidak lama kemudian Wali kelas mereka pun datang tetapi, Bu Fani tak hanya sendirian ia, membawa seorang siswa baru.

"selamat pagi semuanya." ucap bu Fani yang sangat bersemangat saat hendak memasuki kelas.

"pagi juga bu." sorak sekelas membalas sapaan bu Fani.

"Diawal tahun pembelajaran baru ini, ibu membawa 1 teman baru ke kelas kalian, pepatah mengatakan tak kenal, maka tak sayang jadi, silahkan perkenalkan diri kamu dulu."ucap bu Fani kepada siswa yang baru datang.

"Salam kenal semua, nama saya Eron Rafael dan saya pindahan dari padang." ucap Eron dengan lantang.

"salken juga Eron." sorak murid dikelas.

"baik, silahkan duduk ditempat yang kamu mau untuk hari ini karena, besok saya akan atur denah tempat duduk kelas."ucap bu Fani pada Eron.

"baik bu, Terima kasih." ucap Eron pada bu Fani.

Eron segera menempati kursi yang kosong, ia duduk ditengah tengah antara Hana dan Anya. Sungguh nasib Eron yang malang.

"Hai Eron, salken gue Hana." ucap Hana sembari menjulurkan tangan untuk bersalaman.

"oh salken." ucap Eron dingin dan tak membalas jabatan tangan Hana.

"IDIH NI COWOK SOMBONG AMAT, AWAS AJA YA LO ABIS SAMA GUE NTAR" gerutu geram Hana sembari menarik uluran tangannya yang tak dibalas oleh Eron.

Anya yang melihat kejadian tersebut menahan tawanya, ia ingin sekali mengeluarkan suara tawanya tapi, bu Fani sedang ada didalam kelas.

"awas ya lu Nya, abis lu ntar jam istirahat." ucap Hana dengan bisik sambil menunjuk Anya.

"kasian, wlek." ejek Anya sambil menjelirkan lidahnya pada Hana.

~~~

Thanks for reading
hope u guys enjoy with my story
see you next chapter❤️❤️❤️
vote + comment🤝

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IneffableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang