PAS||PART 41

6.8K 215 5
                                    

⚠️BIJAK DALAM MEMBACA!!!

⚠️VOTE TERLEBIH DAHULU

⚠️GIMANA PERTENGAHAN JANUARINYA?

⚠️TETAP SEMANGAT YA KALIAN

Ravaga keluar meninggalkan Revalina yang masih duduk di brankar, Revalina menatap sendu kala Ravaga keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ravaga keluar meninggalkan Revalina yang masih duduk di brankar, Revalina menatap sendu kala Ravaga keluar.

"Ava ko pergi." Lirih Revalina.

Tak lama Ravaga kembali lagi membawa makanan untuk Revalina.

"Mau makan disini atau mau balik?" Tanya Ravaga sinis.

"Mau ke Bandung." Pekik Revalina.

Ravaga menatap heran istrinya, "Ngapain?" tanyanya.

"Pengen odading mang oleh."

"What? Lo ngidam si oleh? Wallahu." Ujar Ravaga.

Revalina mengangguk polos.

"Udah bangkrut ay, yang lain aja kek." Bantah Ravaga.

"Yaudah pengen Shirou Emiya, bisa?"

"Busettt wibu, lari ada wibu." Ledek Ravaga sambil ngakak.

Permintaan Revalina tak masuk akal semua, membuat Ravaga menggaruk kepala tidak gatal.

"Gak paham gue, sumpah." Ujar Ravaga.

"Yaudah pengen uh ah aja." Celetuk Revalina membuat Ravaga semakin membulat.

"Ahhh ini nih, nanti malam gas lah kuda-kudaan." Niat Ravaga.

Ravaga menggendong Revalina, membawanya ke dalam Mobil menuju ke apartement.

"Mau kemana?" Tanya Revalina.

"Kerumah lah, lo betah disini? Kalau betah gue beli nih rumah sakit," Ujar Ravaga dengan entengnya.

"Subhanallah. " Cicit Revalina kepada suaminya.

"Mau main kuda-kudaan dimana? Hotel? Atau mau di apartement aja?" Tanya Ravaga saat keheningan beberapa menit.

"Taman." Pekik Revalina.

"Udah gilaa?" Tanya Ravaga.

Revalina melipat tangannya di dada, "Reva waras!!!" Tegas Revalina tak terima di sebut gila.

"Gak di taman juga RevReva, Astagfirullah." Bantah Ravaga, ia lebih banyak istigfar semenjak Revalina hamil.

Ini kutukan atau Bagaimana? Sesekali Ravaga heran dengan tingkah bocilnya ini, atau cuman jail doang? Overthingking pun mulai di rasakan oleh Ravaga.

"Hallo?"

"Iya saya sendiri, ada apa ya?."

"Baiklah saya ke kantor sekarang."

Possesive Abang Sepupu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang