Eunghh
Suara lenguhan lemah terdengar dari bibir pucat seorang gadis yang terbaring lemah.
'Ceklek'
Masuklah seorang laki-laki, melihat gadis tadi membuka mata membuatnya kaget sekaligus bahagia.
"CILLA AKHIRNYA KAMU BANGUN JUGA SAYANG" Seru orang itu bahagia, siapa lagi kalo bukan Bima.
Setelah itu Bima langsung bergegas menuju brankar Cilla tanpa terpikirkan untuk memanggil dokter.
"Kamu butuh apa hm? Ada yang sakit?" Tanyanya sambil mengelus kepala Cilla.
Cilla hanya mampu menunjuk segelas air diatas nakas, karena ia merasa tenggorokannya sangat kering.
Bima yang melihat langsung bergegas mengambil minum itu dan meminum kan nya ke Cilla.
"Ada yang sakit?" Tanya Bima lagi.
"Enggak kok hanya sedikit pusing hehe" Jawab Cilla seraya tertawa hambar.
Bima yang sedari tadi senang sekaligus khawatir langsung saja memeluk Cilla.
Hiks
Cilla merasa bahunya basah dan pundak Bima bergetar pun langsung bertanya
"Kok nangis sih?""K-kamu hiks buat khawatir aku hiks, tidurnya lama banget sih hiks j-jangan gini l-lagi ya hiks hueee" Tangis Bima pecah.
"Hahaha iya sayang, cup cup cup udah ih kok malah nangis. Emang aku tidur berapa lama hm? " Ucap Cilla.
Bima melepaskan pelukannya.
"Kamu tidurnya udah dua minggu tau. Janji ya jangan gitu lagi, jangan buat khawatir" Ujar Bima sambil mengajukan jari kelingkingnya dengan mata memerah bibir mengerucut dan hidung merah.
'Ughh menggemaskan' batin Cilla gemas.
"Iya iya aku janji" Jawab Cilla sambil menautkan jari kelingkingnya.
"Pacar siapa sih kok gemesin banget" Ujar Cilla sambil mengunyel pipi Bima.
"Pacar Cilla" Ucapnya dengan pipi memerah karena malu.
"Hahaha gemesin banget" Tawa Cilla.
Cup
Cilla mengecup pipi Bima, membuat pipi sang empu bertambah merah karena malu.
Bima langsung memeluk Cilla lagi, sambil menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Cilla, menyembunyikan wajah merahnya Sambil menghirup rakus aroma tubuh jasmine Cilla yang menjadi candu nya.
'Ceklek'
"Bos-
Astaga, mataku sudah tak suci lagii" Teriak Ezza lebay."Lebay lo" Ujar Bagas lalu nyelonong masuk di ikuti Galen, Reza, Rayyen, dan Vindra.
Yang nanya dimana Stella, jawabannya dia lagi ikut lomba cerdas cermat. Itulah mengapa walau Stella sering membuat kerusuhan dan sangat meresahkan, dia tak pernah di keluarkan karena prestasi nya yang dapat diandalkan.
"Ih kok gue ditinggal" Ucap Ezza lalu menyusul masuk.
Bima tak memperdulikan mereka, dia tetap pada posisi yang sama.
"Bim ada temen kamu tuh. Jangan meluk mulu ih, malu" Ujar Cilla.
Bima langsung mengangkat kepalanya menatap Cilla, lalu beralih menatap temannya.
"Ck ganggu" Decak Bima tak suka.
"Yee si bos sensi amat" Ujar Galen.
"He'em bener, kalian ada hubungan apa sih?" Kali ini Vindra yang nanya.
"Pacar" Jawab Bima santai.
Yang lain membulatkan mata terkejut, sedangkan Reza memasang ekspresi biasa karena ia sudah tahu dari bawahannya, namun tetap saja ia mengepalkan tangannya.
'Sialan' batinnya kesal.
'Ceklek'
Pintu ruangan Cilla terbuka lagi, menampilkan seorang pemuda tampan dan hanya Cilla yang mengenalinya.
"Apa kabar?" Tanya lelaki itu kepada Cilla setelah sampai di brankarnya.
"Oh, baik. Kamu tau dari mana aku masuk rumah sakit Lio?" Tanya Cilla heran, dan yap orang itu adalah Lio. Inget gak Lio? Itu loh teman sebangku Cilla ada di TDS~5.
"Kamu tak perlu tahu soal itu" Ujarnya sambil mengelus rambut Cilla tanpa memperdulikan tatapan tajam Bima.
"Siapa?" Tanya Bima dingin sambil mengepalkan tangan menahan marah.
"Temen" Jawab Cilla santai.
Setelah mendengar ucapan Cilla, Bima langsung menepis tangan Lio.
"Jangan sentuh cewek gue" Ujarnya sambil menekan setiap kata.
Lio hanya mendengus sebal sedangkan Reza semakin geram
'Saingan bertambah' batin Reza."Sistem" Batin Cilla memanggil sistem.
[Iya tuan?] Tanya sistem
"Siapa keluarga kandung Cilla?" Ujar Cilla balik bertanya.
[Itu adalah rahasia tuan, anda harus mencarinya sendiri] Jawab sistem.
"Gabisa langsung jawab apa? Ribet amat dah" Kesal Cilla.
[Tidak bisa tuan, karena itu termasuk misi] Jawab sistem.
"Ajukan misinya sekarang" Pinta Cilla.
[Tapi anda sedang sakit tuan tak mungkin dapat menjalankan misi] Beri tahu sistem.
"Tak apa aku ingin tahu misi ku" Kekeh Cilla.
[Huh baiklah
Misi:
Mencari tahu keluarga kandung seorang Pricilla Queeza AnandaHadiah: mansion mewah di tengah hutan
Hukuman: tidak adaMisi tanpa batas waktu
Ya | Ya
Ini misi terakhir tuan, jadi tak bisa di tolak]
"Baiklah, aku akan memulai misi setelah keluar dari rumah sakit" Ujar Cilla.
[Terserah anda tuan]
"Eum bisakah kalian keluar? Aku ingin beristirahat" Mohon Cilla pada semua orang.
"Eh baiklah kita akan keluar" Jawab Galen diangguki semuanya kecuali Bima.
"Kalian keluar, gue bakal temenin Cilla" Ujarnya.
Semuanya pun keluar dari ruangan Cilla, hanya menyisakan Bima dan Cilla di dalamnya.
"Ngantuk hm?" Tanya Bima lembut sambil mengelus kepala Cilla.
"Iya" Angguknya polos.
"Yaudah istirahat aja, aku bakal jagain kamu" Ujarnya tersenyum lalu mengecup dahi Cilla singkat.
Cilla pun langsung tertidur karena usapan halus pada kepalanya yang membuat dirinya merasa nyaman.
________________________
Jam update nya lebih awal kali ini, kalo kemalaman kasian yang nunggu.
bakal dobel up kalo lagi ada waktu luang aja ya
Spam next👉
Publish: 13 Januari 2022
Revisi: 10 Juni 2023See you next part👋
⭐✉️
👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Ditemani Sistem [End][proses revisi]
FantasyFollow dulu akun alya... [Proses revisi] [Part lengkap√] [Book transmigrasi 1] »»--⍟--«« menjalani kehidupan lagi setelah mengalami kematian? Bagaimana jadinya bila itu terjadi? 'Selamat datang tuan' »»--⍟--«« Di chapter 51, extra chapter dan epil...