Episode 26

158 17 0
                                    

"Kenapa jadi ke rumah gue sihhhh???"

Heeseung tak berhenti mengomel sejak 15 menit yang lalu karena di tengah perjalanan mereka menuju rumah Jay sepulang sekolah, ketiga temannya berubah pikiran dan memilih untuk pergi ke rumah Heeseung. Karena yang menyetir mobil adalah Jay, Heeseung tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.

Alasannya adalah karena sudah lama ketiga teman Heeseung tidak berkunjung ke rumahnya. Lagipula, tidak ada apa-apa di rumah Heeseung. Tidak sebagus rumah Jay dimana mereka bisa bermain perosotan dengan rumah Jay yang bisa dialasi papan.

"Udah lahhh ahelah. Udah gosong nih di luar begini," protes Jungwon.

"Lo mau bikin kita mati kepanasan? Buka pintunya!" suruh Niki.

"Ya gue tau, anjir. Masalahnya kalo lo semua bilang mau ke rumah gue dari kemarin, gue bakal minta emak gue naro kunci di luar," balas Heeseung.

"Tunggu, jadi kita nungguin lo main hape daritadi karena LO ENGGAK MEGANG KUNCI RUMAH LO?" tanya Jay.

"Lah, kan gue udah bilang dari di mobil. Rumah gue enggak ada orang. Lo semua ngeyel. Ya rasain sendiri sekarang," jawab Heeseung tak terima.

Jay menghela nafas panjang.

"Terus sekarang gimana?" tanya Jay. "Lo minta siapa kek bukain."

"Iya sabar bawel. Gue lagi telepon satpam perumahan gue," jawab Heeseung. "Duduk dulu aja."

"Duduk dimana?" tanya Niki.

"Ya itu di trotoar," jawab Heeseung lalu ia menempelkan ponselnya ke telinga sebelah kanannya.

"Ih, gamau. Kotor," tolak Niki.

"Sok-sokan lo. Biasanya juga main di lumpur," cibir Jungwon.

Jungwon dan Jay duduk di bawah pohon yang cukup rindang di trotoar tersebut.

Heeseung melambaikan tangannya saat ada seorang satpam datang menghampiri dirinya dengan sebuah motor. Setelah mendapatkan kunci rumahnya, Heeseung langsung membuka gerbang rumahnya dan bergegas masuk.

"Aduh... Enaknya... Adem banget," ujar Jungwon sambil duduk di sofa ruang tamu Heeseung.

"Pipi lo udah kayak kepiting rebus," celetuk Niki.

"Iya deh suka-suka lo," balas Jungwon tidak berminat.

"Gue ganti baju dulu sebentar. Lo pada bawa kaos?" tanya Heeseung.

Ketiga temannya menggeleng.

"Lah, gak gerah?" tanya Heeseung sembari membuka dasi sekolahnya dan bergegas ke kamarnya.

"Gak ada cewek, kan?" tanya Jay.

"Kaga lah," jawab Heeseung. "Kenapa?"

"Kalo gitu, shirtless aja," ucap Jay asal.

Heeseung tersenyum miring sambil memasuki kamarnya dengan berjalan mundur.

"Don't blame me if something happened after that," katanya usil.

"Stres," ketus Jay sambil memutar bola matanya.

"Well, Jay, gue rasa lo cepetan jadian sama Mirae biar Heeseung gak pepet elu," sahut Niki.

"Anak kecil dilarang ikut campur," balas Jay lalu membuka kemeja seragamnya dan menyisakan dirinya menggunakan kaos putih polosnya.

Ketiga orang itu duduk di sofa ruang TV  Heeseung sambil menunggu sang tuan rumah selesai berganti pakaian.

"Jay, karena omongan Niki gue jadi penasaran," celetuk Jungwon.

"Apaan?" tanya Jay.

"Lo enggak ada rasa apa sama Mirae?" tanya Jungwon. "You know, lo pada udah sahabatan dari lama. Mustahil aja kalau lo enggak ada rasa sama sekali."

Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang