Malam Hari Setelah Pelantikan

1K 111 15
                                    

Konoha masih bersuka cita menyambut Hokage mereka yang telah resmi dilantik pagi tadi. Namun meski demikian, suasana di kediaman Naruto justru berubah menjadi horor. Bukan tanpa sebab, karena setelah kejadian yang menimpanya pagi tadi, dia menceritakan alasannya kepada Kakashi dan mendapatkan ceramah dari sang guru, bukan hanya itu, Naruto juga merasa bahwa sang ayah mertua akan melakukan hal yang sama dengan yang diakukan Kakashi saat ini.

Himawari dan Boruto sudah terlelap di kamar mereka masing-masing. Siang tadi Himawari ditanya oleh sang ibu mengenai apa yang sebenarnya terjadi dan yang mengejutkan, Himawari justru tak ingat apapun, terakhir yang ia ingat adalah boneka kesayangannya dirusak oleh sang kakak. Hinata pun merasa ada yang aneh dengan sang putri dan langsung menghubungi sang ayah. Sementara itu, Boruto yang ketakutan atas kekuatan amarah sang adik, berjanji tak akan mengganggu Himawari lagi seumur hidupnya.

Kakashi masih berada dikediaman Uzumaki bersama Konohamaru, mereka datang soreh tadi setelah semua urusan di kantor Hokage telah usai.

"Naruto, jika nanti kau mengulang kesalahan yang sama, aku tidak akan segan-segan menarik telingamu keluar dari kantor Hokage" sarkas Kakashi.

"kau sudah mengatakannya ratusan kali, Kakashi sensei" keluh Naruto "aku kan sudah minta maaf, lagipula kejadian pagi tadi benar-benar diluar dugaan-ttebayo" lanjutnya.

"sudahlah, sekarang pikirkan apa yang akan kau lakukan mulai besok dan seterusnya, jangan berharap banyak padaku, aku mau menikmati masah tuaku di permandian air panas"

"iya iya" telinga Naruto sudah mulai lelah mendengar ceramah Kakashi.

Tak lama setelah itu, Kakashi pun berpamitan pulang.

"baiklah, kalau begitu aku pulang dulu, selamat bekerja" ucap Kakashi lalu berlalu pergi meninggalkan kediaman Uzumaki.

Sepulangnya Kakashi, tak lama setelah itu Hiashi, ayah mertua Naruto datang bersama Hanabi.

"a-ayah?" Naruto terkejut melihat kehadiran Hiashi.

"maaf ya kak, aku sudah bilang pada ayah kalau kita datang besok saja tapi dia memaksa" ucap Hanabi.

Konohamaru yang melihatnya pun ikut merasa ketakutan karena yang menggantikan Naruto dipelatikan tadi adalah dirinya.

"ayah masuklah dulu, kita bicara di dalam" Hinata mempersilahkan sang ayah untuk masuk.

"mana Himawari?" tanya Hiashi tanpa basa basi.

"dia sudah tidur, ayah"

"sebenarnya apa yang terjadi pagi tadi?" tanya Hiashi.

Naruto akhirnya mulai bercerita tentang kejadian yang menimpanya pagi tadi, sementara itu Hanabi dan Konohamaru pun sedang berbincang-bincang.

"senpai?" bisik Hanabi.

"hm?" balas Konohamaru.

"ku dengar yang menggantikan kak Naruto dipelantikan tadi, kau?"

"eh?! husssttt..." Konohamaru memberi isyarat pada Hanabi untuk tidak membicarakannya.

"tapi benar kan?"

"i-iya"

"kenapa bisa?"

"kak Naruto tidak kunjung datang sedangkan Rokudaime sudah ingin memulai pelatikannya jadi terpaksa aku menggunakan hengge no jutsu, asal kau tahu saja, selama acara berlangsung perutku sakit-kore"

"memangnya kenapa?"

"aku takut penyamaranku ketahuan"

"heh? Hahahahah" Hanabi tiba-tiba tertawa keras dan membuat semuanya menatap dirinya.

"Hanabi!" tegur Konohamaru.

"ma-maaf hehehe" Hanabi kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Perbincangan Hiashi, Naruto dan Hinata cukup serius.

"jadi ayah? apa pernah terjadi hal seperti ini dikeluarga Hyuga?" tanya Hinata.

"ayah sudah menduga kalau Boruto dan Himawari punya potensi mewarisi byakugan dari Hinata tapi tak kusangka Himawari lah yang justru membangkitkannya dan bukannya Boruto" ucap Hiashi.

"tapi kemungkinan Boruto membangkitkan byakugan juga tidaklah nol" timpal Naruto.

"Naruto-kun benar ayah, lagipula selama ini klan hyuga yang berhasil menguasai dojutsu itu harus dengan latihan keras kan? Tapi yang terjadi pada Himawari.."

"jarang terjadi, tidak, bahkan tidak pernah terjadi sebelumnya" jawab Hiashi "selain itu, byakugan Himawari termasuk spesial, karena dia bisa menonaktifkannya, berbeda dengan mata asli milik klan hyuga" lanjutnya menjelaskan.

"tadi aku juga sempat tanya pada Himawari, apakah dia mengingat semuanya atau tidak tapi dia sama sekali tidak ingat apa-apa" Hinata menejelaskan "selain itu, Boruto juga bilang kalau Himawari seperti menjadi orang lain saat mengaktifkan byakugan" lanjutnya.

"fenomena ini harus kita selidiki lebih lanjut, sementara kita mencari jawabannya, ayah ingin kalian semua merahasiakan ini dari siapapun, biarkan keluarga besar Hyuga saja yang tahu" titah Hiashi.

"kenapa?" Hanabi menyela.

"sudah ayah katakan kalau byakugan Himawari itu spesial, jika banyak yang tahu soal itu, pasti akan mendatangkan bahaya untuknya"

Naruto dan Hinata mengangguk-angguk, setuju.

"tadi aku liat Kakashi keluar dari rumah kalian, apa dia juga mengetahuinya?" tanya Hiashi.

"iya, tapi kakashi sensei punya pendapat yang sama dengan ayah, byakugan Himawari perlu diselidiki lebih dulu mengenai pemicunya, Apakah semata-mata hanya karena emosinya yang meluap-luap atau ada hal lain" penjelasan Naruto.

"itu terdengar seperti Saringgan" celetuk Konohamaru.

"benar juga" timpal Hanabi.

"entahlah, yang jelas, Himawari perlu pengawasan, dan beritahu ayah jika byakugannya aktif lagi" nasehat Hiashi.

Setelah membicarakan tentang fenomena yang terjadi pada putri bungsu Naruto, Hiashi memutuskan untuk pulang meski telah diminta menginap oleh Hinata.

Konohamaru yang merasa urusannya untuk mengembalikan jubah Hokage Naruto pun sudah selesai, dia ikut berpamitan pulang.


NEXT PART

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan karena author penulis amatiran.

Jangan lupa vote dan komen ya! Terimakasih, sampai jumpa di part selanjutnya...

MALAIKAT KECIL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang