✴️35✴️

97 19 0
                                    

₹Author POV₹

Semua berakhir.

Orang yang menghilang di insiden blip pun kembali.

Bumi kembali terasa ada kehidupan yang padat.

Dan memulai lagi hidup baru.

"Morning doll"

"Buck", termasuk kau. "What time is it?"

"Morning 7 a.m"

"Kenapa alarmku tidak bunyi?"

"Kau menyetelnya jam 8 pagi"

Memulai hidup baru dengan kekasihmu.

Mulai tinggal bersama di pinggiran kota.

Di apartemen.

"I make a breakfast to you, coffee?"

"Ugh, my head"

"Kau minum terlalu banyak semalam [y/n]"

"Aku tidak muntah di mukamu kan?"

"Tidak kok"

Meski keliatan tidak terpaut jauh aslinya umur kalian terpaut jauh.

Bucky sudah seabad :v

Sedang kau belum ada setengah abad.

Toast tersaji di hadapanmu.

Aroma mentega yang sudah menyatu dengan roti yang terpanggang agak gosong sangat menggugah selera makanmu.

"Kau langsung ke Queens?"

"Hm, ini hari terakhir aku mengajar, tidak kusangka aku akan dipecat haha", tawamu garing.

"Sorry...", Bucky merasa bersalah.

"Bukan salahmu Bucky, berhenti menyalahkan dirimu atas apa yang terjadi padaku, aku sudah memaafkanmu", kau melempar senyum padanya dan menggenggam tangannya. "Lagipula waktu itu...itu pilihanku untuk membantumu di Wakanda dan aku tahu konsekuensinya"

Bucky merasa nyaman ada di dekatmu.

Saat mimpi buruknya menyerang, kau akan menenangkannya dan menghiburnya dengan sabar.

Kau pun begitu, mimpi buruk yang dulu sering menjadi bunga tidurmu sudah tidak ada.

"Thank you doll", Bucky mencium telapak tanganmu.

"Hari ini kau mau melakukan apa?"

"Terapi"

"Haha, kau segitu tidak sukanya ya?"

"Terapisku menyebalkan"

"Sayangnya jadwal terapi kita berbeda"

Kebijakan dari Nick Fury, tidak hanya Bucky yang mendapat konsultasi psychology.

Kau juga mendapatkannya, sekalipun rasanya tidak butuh.

"Aku ingin mengantarmu", kata Bucky.

"Boleh sih, tapi jangan buat ulah ketika ketemu Peter"

"Aku sudah tidak dendam padanya"

"Hm~", kau menyipitkan matamu dengan senyum jahil.

"What?", Bucky terkekeh canggung.

"Nothing~", kau menghabiskan sarapanmu. "It's been...one month"

Sudah ada sebulan dari kejadian itu.

Mas8h melekat erat di benakmu semua kejadian itu.

Sangat membekas di benakmu.

Kehilangan teman.

"Ayo berangkat, ini hari terakhirku di sana", katamu beranjang mencuci piring yang kotor.

Bucky mendekatimu dan melingkarkan lengannya di pinggangmu dari belakang.

Pundakmu di kecupnya sayang.

"Aku sedang mencuci piring Buck"

"Aku hanya merasa...ini hanya mimpi"

Kau tertawa kecil. "Why? You still thinking about i hate you?"

"Hm", dagunya menopang di pundakmu. "Semua yang kita lewati, aku tidak percaya kita bisa sampai di titik ini"

Kau berbalik badan setelah selesai, menangkup wajah veteran yang memiliki metal arm.

"I never hate you", katamu menyatukan dahi kalian. "It's just a past...i love you Buck, always"

Senyum lembut megembang di wajah tampannya dan mencium singkat bibirmu. "I love you too doll"

Dia mencium bibirmu lagi, ciuman lebih dalam dan intens.

Dingin dari metal armnya mulai menyentuh kulit perutmu.

Kau mendorongnya pelan. "Don't make me late sergeant", katamu.

"Nanngung"

"Atatata, not now"

"But--"

"Bucky"

"Fine", Bucky menjauh dan mengambil jaket kulitnya di kamar.

Kau menghela nafas. "Hampir saja", gumammu.

"Let's go", Bucky sudah ada di depan pintu memakai sepatunya.

"Jangan marah dong"

"Tidak, aku tidak marah sungguh"

Kau hanya terkekeh. "Grumpy old man", kau pun memakai sepatumu.

"Selesai jam berapa?"

"Hm, mungkin siang setelah jam makan siang"

"Nanti aku jemput, bilang kalau sudah selesai"

"Copy that"

Kau tidak lagi merasa sepi sekarang.

Semua sudah kembali.

Dua humanoidmu kau titipkan pada Sarah.

Ingin rasanya kau tinggal bersama Bucky di sana, tapi urusanmu di sini masih banyak yang belum selesai.

"Kau masih menutupi itu?", ujarmu menunjuk ke lengan kiri Bucky.

"Aku...belum siap menunjukannya pada orang lain"

"Tidak apa Buck, pelan-pelan saja"

"Ya...meski sulit"

"Padahal desain yang ini aku suka"

"Maksudmu?"

"Nothing, let's go"

Bucky tidak tahu kalau yang membuat lengannya itu kau.

Kau pun merahasiakannya.

Kalau sudah waktunya kau akan bilang.

Untuk saat ini, kalian hanya mau menikmati waktu bersama.

Truly I AmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang