3. Kena Hukum

16 5 4
                                    

Mentari semakin terik, kedua pasangan itu masih berdiri di lapangan. Bendera merah putih menjadi saksi akan keributan mereka berdua.

"Kenapa harus sama lo sih gue di hukumnya?" cicit Lena.

"Lo tanya aja sama pak Irwan, kenapa harus sama gue. Lagian gue juga gak mau di hukum bareng cewek aneh kayak lo, apa kata orang nantinya," balasnya.

"Kok lo ngelunjak sih cool guy!"

"Maaf, gue gak jual rujak, dan gue gak suka juga sama makanan itu," balasnya. Denish benar-benar menyebalkan. Sikap dinginnya sudah tidak terlihat lagi di saat bersama dengan Lena.

"Bodo amat, seterah lo aja."

Masih dengan posisi yang sama, jika keduanya bertengkar karna hal sepele. Karna di hukum bersama. Kali ini tidak, suara-suara dari koridor terdengar. Suara itu membuat telinga Lena menjadi panas.

"Yah, kena hukum. Aduh, di hukumnya sama cowok lagi. Ketikung deh gue," ujar Zikri. kedua temannya yang berada di belakangnya hanya tertawa. Seketika wajah Lena memerah, sedari tadi ia sudah menahan teriknya matahari. Kini apinya sudah membara ke dalam hati, Lena langsung menghampiri Zikri yang asik tertawa.

"Heh! Cowok nyebelin, lo bisa diam gak? Atau mau gue hajar?!"

"Gak usah galak-galak Lena. Ini sekolah, bukan rumah, jadi lo bersikap ramah ya," bisik Zikri. Lena lekas menghindar dari Zikri, lalu pergi dari hadapan cowok itu. Ia kembali ketempatnya tadi. Menunggu hukumannya yang entah kapan selesainya.

Zikri dan kedua temannya pun pergi, tak lagi menganggu Lena. Karna Zikri tau sifat Lena, gadis itu akan memarahinya nanti jika sudah di rumah. Mungkin akan memukulnya dengan bantal seperti biasa.

Suasana sekolah yang sunyi, hembusan angin yang lewat begitu saja, membawa rambut Lena yang tergerai menari-nari. Beberapa rambutnya menutupi penglihatannya, Denish yang melihat itu langsung menyingkirkannya. Aksi yang Denish lakukan justru mendapatkan bongkaman dari Lena. Lena berbeda dari cewek lain, ia tidak bisa disentuh siapapun, kecuali saudaranya sendiri.

"Buset, pedes juga pukulan lo. Niat gue baik kali, gak usah mikir yang aneh-aneh, lo pikir gue mau ngejahatin lo? Enggak, kalau sampe berani. Sama aja gue nyari masalah sama cowok lo," jelas Denish.

"Cowok gue?" Lena bertanya pada dirinya sendiri.

"Iya, yang tadi cowok lo kan? Anak IPS 2," jelas Denish. Raut wajahnya Lena  langsung berubah, ia tertawa dengan begitu girang, tak memikirkan sekitarnya.

Tapi Lena tidak memberitahu siapa Zikri sebenarnya, gadis itu diam dan melanjutkan hukumannya, agar cepat selesai. Karna matahari sudah tidak mendukung lagi. Teriknya dua kali lipat dari yang tadi.

Melihat aksi Lena, Denish berdecit pelan. Tapi suaranya dapat Lena dengar, "dasar cewek aneh, udah aneh, nyebelin lagi," gumam Denish pelan.

"Aduh, gak sadar diri, sendirinya aja nyebelin," sindir Lena.

Denish hanya diam, karna pikirnya. Meladeni cewek kayak Lena tidak akan ada habisnya.

Waktu hukuman mereka akhirnya selesai juga. Lena terduduk tepat di saat ia berdiri tadi, meluruskan kakinya, sedikit ia mengeluh, karna kakinya terasa sakit.

"Aduh, sakit banget kaki gue. Nyesel juga gue gak ngerjain tugas biologi," keluhnya.

"Makanya, jadi cewek itu jangan malas, gini kan jadinya," omel Denish.

"Lo cowok, tapi mulutnya pedes ya, kayak sambel Ibu kantin," balas Lena.

"Apaan sih, bawa-bawa sambel segala," kesal Denish.

"Lah kan emang benar," balas Lena tak mau kalah.

"Udah panas, lo nyari masalah lagi. Udahlah gue mau cabut duluan, malas gue ngeladenin cewek aneh kayak lo. Yang ada, nanti gue ikut-ikutan aneh lagi kayak lo."

Berbeda sekali sikap Denish, yang biasanya dingin. Ini malah bikin orang kesal dengan dirinya. Cowok akan berubah jika dia merasa nyaman dengan satu wanita.

"Lo kayaknya benar-benar mau ditabok ya Den?" Lena mengambil ancang-ancang ingin memukul Denish. Tapi cowok itu sudah pergi dari sana, meninggalkan Lena sendirian.

"Awas aja lo cool guy!" teriak Lena.

***

Semenjak kejadian tadi, Lena tak menegur Denish, gadis itu hanya diam. Denish ngajak ngobrol pun dia tetap bungkam, masih tak ingin bicara.

"Lena, lo kenapa sih sama gue?" Denish, udah tau salah. Eh malah nanya segala, cewek kalau ngambek dipujuk, bukan ditanya dengan seribu bahasa. "Woi, lo budek ya?" ucap Denish lagi. Dasar cowok gak pekaan.

Tak menghiraukannya suara-suara itu, Lena memilih diam dan mencoret-coret bukunya. Entah apa yang ia tulis di belakang buku itu. Saat ia nulis, suara Zikri masuk ke dalam kelasnya. Itu sudah jadi rutintitas Zikri setiap jam istirahat atau pulang. Untuk menghampiri Lena.

"Selamat pagi Lena," sapanya.

"Orang gila kayak lo gak usah di ladenin, udah tau ini jam 10.17, masih aja sapa selamat pagi," balas Lena. Tapi ia tak menghentikan akisnya saat membalas ucapan dari Zikri.

"Heh Lena, ini masih pagi tau. Kalau siang itu jam 12.00. Nah itu baru siang, lah ini kan masih pagi."

Tak ada ketenangan untuk Lena, dirumah pun sama, ia selalu diganggu dengan Zikri. Sedangkan di sekolah, dia bukan hanya mengatasi kejahilan dan nyebelinnya Zikri. Tapi Denish juga, semenjak Lena kenal dengan laki-laki itu, hidupnya jadi tambah tak tenang.

"Lena, sabar, yang ngajak lo ngomong ini lagi sakit, makanya gini. Lo harus nikmatin aja dulu, proses nyiksa dia belakangan," ucap Lena pada dirinya sendiri.

Mendengar itu Zikri langsung berkedik ngeri, punya sepupu bar-bar kayak Lena emang susah. Tapi seru juga jahilinya.

"Gila ya, gue gak nyangka kalau ada cewek seberani lo gini Na, kayaknya sabilah jadi patner gelud gue," balas Zikri terkekeh.

"Mending lo pergi aja deh! Kehadiran lo bikin gue banyak masalah," ujar Lena.

"Masalah apa lagi sih Na?"

Saat Zikri bertanya, Lena langsung diam. Tak lagi menjawab pertanyaan dari Zikri. Ini bukan tempat yang aman untuk mengatakan itu semua. Lena itu cewek yang teliti dan bijak, ia akan diam saat diremehin, tapi bertindak saat itu benar-benar menganggu kehidupannya.

"Na, lo gak mau cerita?" bisik Zikri.

Melihat kedekatan Lena dan Zikri, Denish langsung menerobos duduk dibangkunya.

"Ehem, permisi ya, ini bangku gue," ucap Denish. Zikri langsung mundur, menatap Lena sekilas, lalu pergi dari kelas Lena.

Setelah kepergian Zikri, Lena langsung membuka hanponenya, mencari kontar Zikri di sana.

Cowok Nyebelin pake banget

Zik, pulang sekolah ikut gue ke suatu tempat, ada yang pengen gue omongin.

Setelah terkirim, Lena kembali menutupnya. Takut pesannya terbaca orang lain. Pasalnya Denish menatapi Lena, seakan ingin mengetahui apa yang Lena lakukan.

Selamat membaca (♡˙︶˙♡)

Date, 17.01.2022.

Grilfriend OR Not? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang