CHAPTER 10 COMPETING

12.6K 283 18
                                    

Valerie membuka matanya saat sinar matahari masuk melalui cela gorden kamarnya, mata Valerie kembali berfokus pada sepasang tangannya yang memeluk tubuhnya. Ia mencoba melepaskan tangan Arthur pada tubuhnya, tetapi yang ia rasakan Arthur semakin menarik tubuhnya dan semakin merapatkan tubuh mereka.

"Give me morning kiss," bisik Arthur dengan suara parau begitu mengalun  pelan ditelinga Valerie membuat tubuhnya membeku.

"Kau tak ingin melakukanya?" sambung Arthur. Membalik tubuh Valerie, posisinya yang kini berada tepat di atas tubuh Valerie.

"Kau akan melepaskan aku setelah ini?" tanya Valerie memberanikan diri untuk menatap mata Arthur.

"Tergantung... Jika ciuman masih kurang cukup, aku tak akan melepaskanmu," balas Arthur mengangkat satu alisnya menggoda Valerie dengan senyum smirknya.

"Arthur sialan!" batin Valerie  mengumpat atas ucapan Arthur yang terdengar tak masuk akal. Valerie sangat tau isi otak Arthur tak mungkin melepaskanya semudah itu.

Tapi tak ada cara lain selain mencobanya, Valerie pasrah mengalungkan kedua tanganya di atas permukaan leher Arthur dan menarik wajah Arthur berusaha untuk meraih bibir pria itu. Akan tetapi, Arthur malah menghindarinya sehingga Valerie hanya bisa mencium pipi Arthur.

"Tak semudah itu untuk kau mendapatkan bibirku." Arthur tertawa saat melihat wajah kesal Valerie.

Cup.

Valerie berhasil meraih bibir Arthur dan melumatnya saat Arthur lengah, jika Arthur pikir Valerie tak bisa melakukanya maka Arthur salah besar. Begitu juga dengan Arthur yang terkejut saat mendapatkan ciuman Valerie yang begitu tiba- tiba. Kendati meskipun hal ini telah sering dilakukan Arthur kepada Valerie, tapi berbeda cerita saat Valerie yang melakukanya terlebih dahulu. Jantungnya berdebar kencang, ia tak tau perasan apa yang sedang ia alami saat ini. Di dalam pikirannya terus mengingat bahwa Valerie hanyalah mainannya yang sampai kapanpun ia tak boleh meletakkan hatinya kepada mainannya.

"Kau dibebaskan." Arthur menggeser tubuhnya dari atas tubuh Valerie membiarkan wanita itu pergi darinya.

Hal itu mengundang wajah aneh Valerie yang mengernyit bingung, sempat terdiam beberapa detik. Valerie tak ingin mengulur waktu untuk berpikir dengan perubahan sikap Arthur yang tak berpikiran mesum pagi ini.

Arthur membuka matanya setelah mendengar pintu kamar mandi tertutup. "Astaga ada apa denganku hari ini," gumam Arthur. Berubah posisi menjadi duduk, meraup wajahnya berulang kali dan refleks menyentuh jantungnya masih berdetak dengan cepat.

Ia menuruni ranjang mengambil pakaianya dan lalu kembali memakainya. Arthur harus segera kembali ke mansion, membersihkan tubuhnya sebelum pergi ke kantor

Sebelum pergi ia membuka dompet dan meletakan black card miliknya di atas meja nakas. Sebuah kartu Yang hanya di miliki oleh kaum old money seperti Arthur Davidson dengan kekayaan yang tak terhitung.

Ia pergi meninggalkan Valerie tanpa berpamitan. Bagi Arthur mengucapkan salam perpisahan, bukanlah hal yang penting. Valerie juga pasti akan mengerti bahwasa Arthur memberikan wanita itu blackcard miliknya kali ini, ketimbang memberikan uang seperti yang sering Arthur lakukan di bulan lalu.

Sedangkan di sisi lain Valerie sedang mengeringkan rambutnya secepat mungkin, ia harus segera bersiap sebelum Depson menjemputnya.
Valerie memutar knop pintu kamar mandi, berusaha menggatur napasnya  untuk bersikap santai dihadapan Arthur jika pria itu melihatnya. Langkah kaki Valerie berhenti—ia hanya melihat rajang yang telah kosong serta pakaian Arthur juga telah lenyap

𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐌𝐘 𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍, 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄 ( 𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓 ) RepostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang