Gadis kecil

28 6 4
                                    

Hantu biasanya identik dengan arwah orang yang meninggal dan masih bergentayangan di dunia ini.Roh-roh halus yang berkeliaran dalam berbagai bentuk seperti yang kita ketahui Pocong,Kuntilanak,dan lain sebagainya.Ilustrasi hantu yang kita ketahui pun kebayakan juga dari televisi.

Sedangakan bentuk nyatanya,tak banyak yang tau.Dan memang lebih baik jika kita tidak tau atau pun melihatnya.

}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}

Angin dingin malam yang bertiup sepoi-sepoi membuat ranting kering berderit,mengeluarkan suara aneh dan menakutkan.Gadis manis berbaju putih melangkahkan kaki mungil nya di depan rumah gubuk kecil yang sudah reot.

Dia menatap aneh ke sekeliling nya.Tak ada tanda-tanda kehidupan di sana.Hanya pohon tua yang sudah mati dan rumput liar yang menjulang tinggi menutupi rumah gubuk itu.

"Nima?" lirihnya menatap kosong rumah tua itu.

Perlahan jari mungilnya menyentuh gagang pintu tua itu,dan terbukalah pintu rumah tua.Tanpa ragu ia memasuki rumah itu.Kedua mata bulatnya berkeliling melihat ukiran yang sangat unik di rumah tua itu, hingga tiba-tiba terhenti oleh suara deritan benda tajam yang menggores tembok kayu rumah itu.

Mendengar suara langkah kaki yang mendekat,beserta goresan benda tajam yang kian memekakan telinga.Ia melihat ke arah pintu kayu yang gelap dan sudah usang.Seperdetik kemudian,darah mulai muncul di mana-mana.Dari balik pintu,bawah meja,bahkan dari bawah lantai.

"Paman?!" satu kata yang berhasil membuat deritan benda tajam terhenti.

Saat ingin menghampiri pintu tua yang sudah berlumuran darah itu,tiba-tiba saja aliran darah mengalir dari atas atap,dan kepala manusia jatuh dari atas menggelinding di depan gadis itu.

Sontak ia membulatkan matanya dan beralih menatap ke atas atap.Ternyata pria dengan muka hancur tengah merayap di atap.Dan suara deritan itu berasal dari tulang belulang nya yang terkelupas dan sudah terpisah dari dagingnya.Ketakutan terukir jelas di wajahnya.Tubuhnya mulai gemetaran,dan mengeluarkan keringat dingin.

Gadis kecil itu semakin mengeratkan rahangnya takut ketika melihat pria dengan setengah badan saja,dan semua organ tubuh yang bergelantungan keluar dari wadahnya.Di tambah tangan kirinya hancur dan menyisakan tulang belulang saja.

Ingin rasanya ia menjerit sekeras mungkin.Tetapi seperti ada yang menyubal mulutnya dengan sesuatu.Benar saja,satu tangan yang sudah hancur akibat kibasan benda tajam tengah menutup mulutnya.

Dengan perlahan ia membalikan tubuhnya,dan melihat siapa di belakang nya.Dan benar saja,di belakang nya sudah berdiri wanita dengan muka gosong tengah memeluknya sambil menutup mulut kecilnya.

Wanita itu perlahan menampilkan senyum evil nya kepada bocah yang baru saja berusia enam tahun itu.Taring panjang,lendir yang yang menetes dari ujung sudut bibirnya,serta ke dua mata yang telah menghilang.Ternyata,tidak hanya wanita dan pria itu saja yang menghuni rumah tua.Dari ruangan lain muncul nenek berambut panjang dan berpakaian compang-camping.Namun wajahnya tetap saja seperti yang lain,hancur dan tidak bisa di kenali.Dari belakang nya,dua anak perempuan yang muncul secara bersamaan.Mereka seperantaran dengan gadis kecil berdress putih itu.Salah satu gadis di sebelah kanan nenek itu,berkulit gosong dan menangis sambil memegang boneka beruang tanpa kepala.

Sedangkan gadis kecil di samping kiri nenek itu dengan wajah yang utuh,dan masih bisa di kenali.Namun hanya bagian kepalanya saja.Tubuh,tangan,dan kaki nya menghilang entah ke mana.

Suasana semakin menegangkan ketika wanita yang memeluk gadis kecil itu,menggoreskan pisau di lengan mungilnya.Ia pun menjerit kesakitan,dalam dekapan tangan wanita itu.

Sekuat tenaga ia memberontak namun tenaganya tak cukup untuk melawan makhluk di belakang nya itu.Entah apa yang di fikirkan nya,kenapa ia sangat penasaran dan bisa masuk ke dalam rumah reot yang sudah tua itu.

Perlahan gadis dengan wajah gosong tak berbentuk lagi itu,mendekati gadis berdress putih sambil membawa pisau kecil.Kali ini gadis berdress itu hanya bisa pasrah,dan menangis meratapi nasib nya.

Dan???

"NIMA!!" triak gadis kecil terbangun dari tidurnya.

"Ada apa? Kau mimpi buruk lagi?!" tanya Aulia panik melihat wajah tegang Genzi.

"Genzi,takut,Nima.Hiks,,,hiks." Tangis Genzi memeluk ibunya.

"Ssstt.Enggak usah takut,kan ada Allah yang selalu mejaga mahluk-makhluk nya." Ujar Aulia menenangkan putrinya.

Genzi berhenti menangis dan memeluk erat Aulia.Satu tahun belakangan ini,Genzi memang sering bermimpi buruk.Dan itu berhasil membuat Aulia,sangat kawatir dengan kondisi mental putri semata wayang nya.Pasalnya,semenjak Genzi menginjak usianya yang ke enam tahun,dia sering mimpi buruk,dan suka menangis sendiri saat di alam bawah sadarnya.

"Genzi,sayang.Jika,,,"

Saat tengah sibuk memberi nasehat kepada putrinya.Dari balik cendela yang terkena embun pagi,terlihat bayangan hitam samar-samar tengah melambaikan tangannya kepada Genzi.

Genzi yang melihat itu,langsung membenamkan wajahnya pada dada Aulia.

To Be Continued...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang