2.8

4.4K 582 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . . . . . . . . . . . . . 

Pintu kaca itu terbuka saat seseorang mendorongnya dari luar, Aurelia yang sedang berdiri di balik meja kasir langsung mengalihkan pandangannya. Awalnya dia dengan semangat akan menyambut pelanggannya hari ini. Tapi satu hal yang membuatnya terkejut adalah seseorang yang ia pikir pelanggan itu ternyata adalah Arjeno. Orang yang beberapa waktu lalu ia temui secara tidak sengaja. 

Toko bunga yang dimiliki oleh Aurelia dapat dibilang cukup besar. Banyak sekali macam bunga, dan juga lumayan ramai oleh pengunjung. Aurelia juga telah memiliki 2 karyawan yang membantunya di sini. Sehingga dia juga punya waktu untuk berbicara dengan Arjeno. Laki-laki itu pasti ada maksud tertentu hingga harus mengunjunginya kemari. 

Aurelia meletakkan coklat hangat di depan Arjeno, kini mereka berada di samping toko Aurelia yang menyediakan kursi meja kecil. 

"Zelia... mana?" Tanya Arjeno berniat berbasa-basi terlebih dahulu. 

"Oh jam segini dia masih di Day Care." Jawab Aurelia apa adanya lalu menyesap coklat hangat yang juga ada di genggamannya. Kebetulan di luar sedang gerimis kecil, jadi memang coklat ini sangat cocok untuk menjadi pelangkap di antara mereka berdua. 

"Kamu tau darimana toko bunga aku?" Aurelia juga sedang berusaha untuk berbasa-basi, mencoba menghilangkan perasaan canggung antara mereka berdua.

"Kemaren aku gak sengaja liat kartu nama yang kamu kasih ke Karina." Mendengar jawaban Arjeno, Aurelia mengangguk paham. Ah iya, laki-laki di depannya ini telah memiliki kekasih. 

"Jen.." 

"Rel.." 

Ucap Arjeno dan Aurelia bersamaan. 

"Kamu duluan aja." Aurelia mempersilahkan Arjeno untuk memulai pembicaraan. Sejujurnya ada rasa perih di hatinya saat mendengar Arjeno yang memanggilnya 'Rel'. Saat mereka masih menjalin hubungan dulu, Arjeno selalu memanggilnya 'Lia'. Aurelia merasa dia harus sadar diri sekarang. Bahwa Arjeno bukan miliknya lagi.

Arjeno diam seolah bingung harus memulai dari mana, tapi dia harus segera menyelesaikan apa yang belum selesai antara dirinya dan juga Aurelia. 

"Gak ada yang mau kamu jelasin ke aku?" Tanya Arjeno akhirnya. Aurelia sendiri sudah paham apa tujuan Arjeno kemari. 

Aurelia diam sambil menatap mata Arjeno yang penuh dengan harapan untuk menjelaskan sesuatu. Bertahun-tahun hatinya selalu terganggu jika mengingat apa yang dilakukan Aurelia padanya. Dan sekarang mungkin waktunya dia mendengar semuanya. 

"Maafin aku, Arjeno. Sepenuhnya ini salah aku." Aurelia menundukkan kepalanya tidak berani menatap lawan bicaranya. 

"Perselingkuhan antara aku dan Satria saat itu emang terlampau jauh. Sampek dimana kamu tau tentang aku dan Satria, sebenernya posisi aku saat itu sedang hamil anak dia. Aku gak bisa mikir dan ketika Satria ngajak kabur, aku malah nurut. Sedangkan aku belum minta maaf ataupun ngejelasin sesuatu ke kamu. Maafin aku, Jen." Entah kenapa mengingat kebodohan dirinya sendiri 4 tahun yang lalu membuat Aurelia tidak bisa menahan tangisnya, terlebih lagi membuka masa lalu itu di depan orang yang jelas jelas telah ia sakiti. 

Sweet Creature | Jeno Lee x Karina Yoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang