"Batalkan semua pertemuan besok!! Aku harus kembali ke Prancis." Arthur berbicara pada salah satu orang kepercayaannya.
Tangannya baru saja selesai di obati. Pecahan kaca melukai telapak tangannya tapi tidak sampai berakibat fatal. Karena kekacauan yang di sebabkan oleh Arthur sendiri, membuat pihak hotel ketakutan dan justru meminta maaf atas kesalahan yang tidak mereka lakukan. Begitu berpengaruhnya hidup Arthur untuk hotel mereka yang bisa hancur dalam kedipan matanya.
"Baik Tuan. Kami akan segera menyiapkan jet pribadi untuk mengantar perjalanan anda dengan aman," balas pria gagah dalam balutan setelan jas hitam pekat.
Arthur berdiri kembali memasang jas hitam miliknya melangkahkan kakinya untuk meninggalkan hotel bersama para bodyguard yang hampir berjumlah tujuh orang. Arthur sebenarnya tak ingin hidup di kawal seperti ini-karena persaingan ketat dalam dunia bisnis, sangat tidak mungkin kehidupannya akan berjalan aman.
"Apakah kamu pikir aku tidak tahu dan tidak melihat semua kelakuanmu saat aku tinggal pergi?" Arthur membatin, rahangnya mengetat memasuki lift eksklusif yang akan membawanya ke lantai teratas. Jet pribadi miliknya akan mengantarnya kembali ke prancis malam ini juga.
Sebuah jet pribadi Gulfstream G650 langsung menyambut kedatangan Arthur. Ia tak pernah mengunakan jet pribadinya saat melakukan perjalanan bisnis, meskipun dalam keadaan mendesak baginya. Tapi malam ini hanya karena seorang wanita, Arthur rela melakukan segala cara.
Setelah menempuh perjalanan yang hanya memakan waktu satu jam 47 menit. Arthur telah tiba di paris, ia kendarai sendiri mobil Mercedes-Benz GT63S berwarna hitam dengan kecepatan tinggi meninggalkan bandara Charles de Gaulle.
"Apa yang terjadi dengan Tuan Arthur?" tanya Depson kebingungan melihat kepulangan Arthur yang mendadak.
"Kami tidak tau jelas apa masalahnya, tapi sepertinya Tuan Arthur sedang dalam kemarahan hebat," jawab salah satu bodyguard yang menyaksikan kekacauan di hotel.
Depson mencoba untuk menebak- nebak kesalahan fatal apa yang membuat pria itu kembali. Mengingat perjalanan bisnis Arthur yang katanya memakan waktu hampir dua hari di Monako, tapi pria itu langsung kembali di hari yang sama.
"Apa ini karena Nona Valerie? Kesalahan apa yang di perbuatanya, semoga Nona Valerie baik- baik saja," gumam Depson yang ikut masuk ke dalam mobil salah satu bodyguard.
***
Suara garang mesin mobil Arthur berhenti di halaman apartemen. Ia turun dengan sedikit membanting pintu, tatapannya menyala terang terbakar amarah. Sedari tadi pikirannya hanya berpusat pada foto pria yang terlihat samar itu, hanya hal itu yang membuat Arthur ingin memberi Valerie hukuman.
Dengan langkah lebar Arthur memasukan kombinasi angka, dalam sekejap pintu apartemen Valerie telah berhasil ia buka. Ia berjalan masuk melemparkan jasanya di sofa, membuka dua kancing kemeja teratasnya. Melinting lengan kemeja sebatas siku semakin ia melangkah kakinya, semakin semerbak tercium wangi khas parfum yang biasa Valerie gunakan.
Dia menaiki satu persatu anak tangga yang akan membawanya pada kamar utama yang biasanya Arthur gunakan. Arthur menatap dalam daun pintu yang membatasi dirinya dan Valerie, jemarinya memutar knop pintu, sedikit terkejut saat menemukan keadaan kamar Valerie yang begitu gelap.
"Kenapa Valerie tidur dengan kamar segelap ini?" batin Arthur mendekati jendela dan sedikit menyingkap gorden, agar cahaya bulan masuk tapi tidak mengusik Valerie yang tertidur.
Arthur mendekati tubuh yang tidur dengan posisi meringkuk tanpa selimut. Valerie mengenakan setelan kantor persis sama seperti foto yang Arthur lihat beberapa jam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐌𝐘 𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍, 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄 ( 𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓 ) Repost
Romance⚠️ 21+ Arthur Davidson secara tidak sengaja bertemu Valerie Ashley di sebuah acara pertunangan. Sejak hari itu, Arthur terus mencari keberadaan Valerie. Dia begitu terobsesi untuk menjadikan tubuh Valerie miliknya. Valerie menjadi sekretaris Arth...