Tag: nsfw, agegaps, older Tobio, younger Atsumu, ooc.
.
.
."Nghhh.. A-atsumu.." Tangan Kageyama mengepal meremat seprei. Tubuhnya tengkurap dengan pantat yang menungging. Bagaimana dia bisa ada di posisi ini.
Pakaiannya sudah terurai semuanya dan kepalanya terasa pening. Liurnya meleleh keluar membasahi dagu dan bantal di bawah. Lubangnya digenjot tanpa ampun oleh anak asuhnya. Kageyama seorang pengasuh.
Atsumu meremas pinggul si blueberry, menghentakkan asetnya lebih dalam dan liar sampai-sampai ranjang kamar itu berdecit nyaring. Desahan Kageyama juga tidak tanggung-tanggung melengking.
Setelah pernyataan cintanya ditolak dengan alasan Atsumu lebih muda dan masih kekanakan. Pemuda yang baru lulus SMA itu ingin membuktikan kalau dia juga bisa menjadi pria untuk Kageyama.
"Y-yamero! Atsumu ahh.."
Yang lebih muda menelusukkan wajahnya pada ceruk leher si blueberry, menjilatnya lambat dan sensual sebelum menghisap kulitnya kuat-kuat.
Kedua tangannya masing-masing memainkan dada Kageyama. Membuat lelaki ringkih itu semakin pening dan melayang. Atsumu mengulum telinganya. "Aku mau jadi milikmu Kageyama-san.. Aku mau kau melihatku sebagai pria."
Suaranya terdengar husky, menderu, dan berat. Ia membalik tubuh Kageyama agar menghadapnya. Ekspresi pria itu sudah kacau, merah membuncah, air matanya berlinangan, dan liurnya juga meleleh banyak keluar.
Ia merengek saat Atsumu bergerak lagi. Mereka sudah main sejak beberapa waktu yang lalu. Kageyama bahkan sudah keluar tiga kali. "T-tsumu berhenti.." Kepalanya menyentak ke bantal. "Aku tidak bisa keluar lagi.. Kumohon berhentii ahhh.."
Atsumu menghajar titik nikmatnya lagi dan lagi. Dia mengabaikan ucapan Kageyama. Perut ratanya bahkan sampai terlihat menggembung karena sperma Atsumu di dalam.
"Kau akan melahirkan anakku, Kageyama-san." Ia menautkan jemarinya dengan jari-jari Kageyama. Melumat bibirnya rakus. Dapat Atsumu rasakan lubang Kageyama mengetat karena ucapannya barusan.
Pria itu melepas pagutan dan tersenyum miring. "Aku tau kau menyukainya. Berhentilah mengelak dan menolakku."
Kageyama menggeleng. "Kau bisa mendapat yang lebih baik.. yang sepantaran denganmu.. Nghh hh.."
"Aku maunya kau. Bukan yang lain."
"Ahhh.." Wajah Kageyama memerah, ia menutup muka dengan kedua tangan. Ini memalukan dengan berapa kali pun ia mencoba menyangkal perasaannya, ia akan luluh dan jatuh pada Atsumu.
Atsumu menyingkirkan tangan yang menutupi wajah Kageyama. "Kau bisa mengandalkanku Kageyama-san.. Aku akan jadi priamu. Aku akan bertanggung jawab untukmu."
Apa-apaan pipi Kageyama merona. Ia melengos untuk menghindari tatapan lembut Atsumu. Pemuda pirang itu menaikkan satu kaki Kageyama ke pundaknya. Mencium paha dalam dan menandainya dengan gigitan dan kissmark.
"Kau bisa mempercayakan hatimu padaku."
"Mmhh.." Mata Kageyama terpejam. "Ahhhh.." Mereka mendesah bersama untuk pelepasan terakhir.
Atsumu melepas penyatuan. Membaringkan tubuhnya di samping Kageyama yang terengah. Ia menghapus sisa air mata di wajah cantik itu. Kemudian menarik tubuh rampingnya untuk ia peluk.
"Tsumu.."
Kageyama menoleh, melihat pada Atsumu yang bersandar di lengannya. Pemuda itu menatapnya. "Hm? Kau mau menolakku lagi?"
"Sekalipun aku jawab iya, kau tetap tidak akan menyerah kan?"
Atsumu tersenyum. Ia mengecup pundak si raven. "Benar. Aku tidak akan menyerah untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
079 (AtsuKage Short Stories)
Krótkie Opowiadaniakumpulan drabble, ficlet, oneshot, pair atsukage dengan berbagai macam rate, genre, dan storyline. Disclaimer: bahasa baku dan non baku, kinda ooc, headcanons, timeskip, rate:T-M, random sesuai mood. Charas and arts aren't mine, but storylines is...