Tralos

117 18 7
                                    

–Happy Reading–




Baba dan Jeno diam di samping bangunan yang besar. Mereka ragu untuk menemui Raja Tralos. Apa yang akan terjadi jika mereka tau orang dari Lembah Naga yang merupakan musuh bebuyutan mereka datang kemari. Apalagi Baba dan Jeno datang untuk memberi kabar duka. Raja pasti tidak akan percaya dan bahkan bisa murka.

Baba menarik Jeno yang ingin keluar dari persembunyian.

" Kubilang jangan gegabah! Ini bukan kerajaan sembarangan! " Ucap Baba.

" Lalu kita akan disini terus sampai kakiku lumutan? " Tanya Jeno kesal.

" Sudahlah Baba, kita sudah sampai disini. Ayolah berani mengambil resiko " lanjut Jeno. Ia keluar dari persembunyian lalu mencari keberadaan Raja.

" Benar juga " gumam Baba. Ia lalu menyusul Jeno. Selama mereka masuk tadi tidak banyak pengawal yang berjaga.

" Siapa kalian? " Baba dan Jeno berbalik. Seorang pengawal menghampiri mereka dengan dahi yang mengkerut dalam.

" Kalian orang Lembah Naga, mau apa kemari?! " Tanya Pengawal itu. Ia terlihat marah dan tidak suka.

" Kami ada perlu dengan Raja Tralos. Dimana beliau berada? " Ucap Baba.

Pengawal itu menatap Baba dan Jeno penuh selidik.

" Kenzo, ada apa? " Eric datang menghampiri mereka.

" Salam tuan Eric. Mereka orang Lembah Naga ingin bertemu yang mulia Raja "

Eric menatap Baba dan Jeno bergantian, " kau Jen. Ada perlu apa kau kemari? Berani sekali? "

Jeno menatap Eric malas, " kami ingin bertemu Raja. Ada hal penting yang ingin kami sampaikan. Ini mengenai Putri kalian "

Alis Eric terangkat, " Ada apa dengan Putri kami? "

" Aku perlu bicara dengan Raja bukan denganmu "

Eric menghela nafas, " baiklah. Kuharap kalian tidak di penggal " Eric melangkahkan kaki dan mengisyaratkan kepada mereka untuk ikut.

Sesampainya di depan kamar Raja, Eric masuk terlebih dahulu untuk memberitahu kedatangan Jeno dan Baba. Setelah mendapat persetujuan Raja, barulah Eric mempersilahkan masuk.

Walaupun Raja terbaring di ranjang, tapi wibawanya tidak hilang sedikitpun. Aura tegasnya masih sangat terasa. Jeno dan Baba membungkuk bersamaan untuk memberi salam.

" Ada apa kalian kemari? " Tanya Raja langsung.

" Saya ingin berbicara empat mata dengan anda, Raja " ucap Baba.

" Tidak bisa " ucap Eric. Ia tidak akan membiarkan Rajanya hanya berdua dengan orang Lembah Naga. Ia khawatir jika Baba dan Jeno merencanakan hal buruk.

" Tenanglah Eric " ucap Raja.

" Baiklah, kita bicara empat mata. Silahkan kalian keluar " lanjut Raja. Satu persatu para pelayan dan pengawal keluar dari kamar Raja. Dengan berat hati Eric juga ikut keluar.

" Awas saja jika kalian macam-macam " ancam Eric. Jeno mengangkat sebelah alisnya, " jadilah orang yang berprasangka baik kepada orang lain " ucap Jeno. Setelah mengatakan itu ia pergi meninggalkan Eric yang terdiam.

FIRST LOVE | Jeno×Lia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang