TIGA PULUH TUJUH-BYAKTA FAMILY

579 31 0
                                    

Tiga puluh tujuh

Bukan hanya Ochi yang mau ikut dengan Meesam, Ogya juga memiliki keinginan yang sama dengan kembarannya itu. Sedangkan Ojwala lebih memilih untuk menemani Laqueta di rumah dan menitipkan apa yang diinginkannya pada Meesam agar nanti dibelikan.

Meesam membawa kedua anaknya ke supermarket yang tidak jauh dari rumahnya, untung saja sesampainya di dalam supermarket kedua anaknya tidak bertengkar karena mereka memiliki tujuan yang sama. Rak makanan.

Meesam mengawasi keduanya dan memeriksa makanan yang diberikan anak-anaknya, setelah dirasa aman barulah Meesam memasukkannya ke dalam troli.

"Ochi mau cokelat ini, nggak?" tawar Ogya seraya menunjuk sebuah cokelat yang berukuran besar.

Mata Ochi berbinar lalu mengangguk, tangannya langsung mengambil cokelat tersebut dan memberikannya pada Meesam.

"Ochi mau ini, Papi," ucap Ochi setelah memberikan cokelatnya pada Meesam.

"Ochi udah beli banyak cokelat, Nak, nanti gigi kamu sakit kalau makan cokelat banyak-banyak," balas Meesam.

Ochi tidak membantah karena yang dikatakan Meesam itu benar, dia sudah membeli banyak cokelat.

"Yang lain aja, ya? Nanti kalau cokelat ini udah habis, baru boleh beli yang ini, oke?"

Ochi mengangguk ragu. "Oke, Papi," ucap Ochi pelan, dia tidak rela tetapi yang dikatakan Meesam benar.

Meesam meletakkan cokelat itu di tempatnya kembali lalu mengambil beberapa biskuit dengan berbagai rasa untuk Laqueta, wanita itu menyukainya.

"Tadi Abang Ogya minta permen jagung, Ochi ambil berapa, Pi?" tanya Ochi.

"Ambil lima bungkus, mami juga suka permen jagung."

Ochi mengambil lima bungkus dan memberikannya pada Meesam. "Terimakasih, sayang."

"Sama-sama, Papi."

"Oke, beli jajannya udah?"

Ogya dan Ochi melihat ke sekeliling, mumpung mereka ada di sini, jadi beli jajan lumayan banyak tidak masalah, kan?

"Ochi mau susu kotak."

"Ambil aja, Nak."

"Udah? Ogya mau beli apa lagi?"

"Udah semua, Pi."

Meesam mengajak kedua anaknya ke rak buah-buahan, tujuan utamanya datang ke supermarket ini.

Meesam mengambil beberapa apel, Ochi mengambil stroberi sedangkan Ogya mengambil kiwi. Bukan karena suka buah kiwi, Ogya hanya penasaran karena dia tidak pernah memakannya.

Ochi mengambil tiga kotak stroberi dan memberikannya pada Meesam. "Ogya mau kiwi?"

"Ini namanya kiwi, Pi?" Ogya malah balik bertanya.

"Iya, ini kiwi, Ogya mau?" Meesam menawarkan.

"Ini enak, Pi?"

"Makanya coba dulu biar tau enak atau enggak."

Ogya berpikir sebentar lalu mengangguk. "Ogya mau kiwi, Pi."

🐬🐬🐬

"Papi lama ya, Mi?" Ojwala mengeluh karena Meesam dan kedua adiknya belum pulang.

"Baru dua puluh menit, sayang. Papi perginya sama adik-adik kamu, pasti lama karena mereka banyak maunya." Laqueta sudah paham tabiat anak-anaknya, Ochi dan Ogya pasti saat ini sedang mengambil kesempatan.

Byakta Family [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang