06. Lintas Kenangan dan Bocil Kembar

257 24 0
                                    

"Piki! Gimana bukunya? Bagus kan?" Tanya Zweitson saat masuk ke kamar Fiki

"Itu bukunya genre romance, dapet dari mana sih?"

"Minjem ke Bang Ricky, cover nya genre Fiksi Fantasi gitu kok isinya genre romance ya?"

"Tanyain ke Bang Ricky sana" perintah Fiki

"Bang Ricky lagi pergi tadi, mau ngedate sama kak Yesika mungkin"

"Sekarang jam berapa son?"

"Jam 20:10, kenapa?"

"Doraemon udah mulai sepuluh menit lalu Zweitson Thegar" Ucp Fiki dan berlari menuruni tangga menuju ruang tengah dimana ruang keluarga dan televisi berada disana, sedangkan Zweitson masih mematung ditempat.

"Piki! Tungguin gw juga mau nonton, sekarang episode terbarunya" Teriak Zweitson sambil berlari mengejar Fiki

Dan kini mereka berdua layaknya bocah TK yang sedang menonton kartun favoritnya. Diam, memakan cemilan yang ada, pandangan tak lepas dari TV. Padahal Ricky telah sampai rumah dan berteriak untuk membukakan pintu, sampai ke dapur terdengar teriakan itu namun mereka berdua tidak terusik sedikit pun dan Fiki hanya berteriak "lewat pintu belakang aja bang, nanggung lagi seru Doraemonnya episode terbaru".

"Sabar bang Ricky, itu bocil harus sabar ngadepinnya" Fajri

"Gak ngerasa lu juga kek bocil Ji?" Ledek Fenly

"Diem deh Fen, iihhs" Kata Fajri, kata Fenly sih Aji marah sama dia karna gk jadi sarapan ayam kecap + Seblak gara-gara Gilang kabur lagi

"Udah lanjut ke lu berdua nyari si Gilang gimana" Ricky mengakhiri perdebatan.

***

"Fenly!" Teriak Shandy dari dalam kamar

"Mampus Bang Shandy udah sadar"gumam Fenly tapi Fajri dapat mendengarnya

"Kenapa Fen? Bang Shandy abis pingsan? Kesurupan?"

"Udah liat aja, bentar lagi juga cosplay jadi emak-emak" Ucp Fenly santai, padahal jantungnya sedang berdisco.

"Gw udah bangun cepet-cepet, mandi dan lu bohongin gw?!"

"Gilang kabur lagi"

"Jangan bohong lo Ji?!"

"Muka gw lagi serius gini dibilang lagi bohong bang?" Ucp Fajri sembari menunjuk wajahnya

"Ya mungkin aja"

"Udah gk usah mulai debat! Sekarang kita berangkat" final Fenly

Saat 4 orang itu akan berangkat ke Kebun teh Bogor, Gilang sedang beristirahat karena dia tak ke Kebun teh Bogor melainkan kebun teh Wonosobo *Ada yang deket nyari yang jauh.

"Ji coba telfon Gilang"

"Tadi gk aktif"

"Sekarang dicoba lagi, bentar lagi kita jalan" Ucp Farhan

"Eh aktif nih bang"

"Assalamualaikum Lang" Ucp Fajri

"Wa'alaikumsalam, kenapa?"

"Lo kemana lagi sih Lang" Ucp Farhan

"Kebun teh"

"Bogor?"

"Wonosobo"

"Astagfirullah! Lo mikir apa Lang itu jauh banget" teriak Fajri

"Gk usah teriak juga Ji, malu diliatin orang noh" tegur Fenly

"Iya iyaa maaf yaa Abang ganteng" Ucp Fajri menggoda Fenly

"Lang lu kalo kabur tuh mikir dulu gitu, itu kejauhan males gw sebenernya tapi kalo gk ikut ya gk makan gratis" Ucp Shandy yg sedari tadi diam

"Lu nih ye maunya yang gratisan terus" Ucp Farhan sembari menoyor kepala Shandy

"Kalo mau nyusul kesini kita tinggal di villa tpi klo gk mau ya gw ke hotel aja"

"Gk mikir ni bocah klo ngomong, hotel disana jauh banget! Yg deket ya villa"

"Bangsen udah pernah kesana?" Tanya Fenly dan Fajri bersamaan

"Tau dari mana bang?"

"Lu berdua mana inget pas kesana, gw aja waktu itu umur 7 tahun"

"Oohh, tpi kok kalo liburan sekarang gk pernah ya ke kebun teh"Ucp Fajri

"Iya, gk ada yang pernah bilang juga kita pernah kesana" saut Fenly

"Udah yang penting kita sekarang mau ke kebun teh" jawab Shandy seperti menyembunyikan sesuatu
"Maafin Abang, abang gk bisa ceritain itu ke kalian" batin Shandy

"Bang Shandy! Ayok berangkat sekarang jangan bengong"

"Iya bang Shandy bengong terus, mikirin apa sih bang?"

"Gpp udah ayok berangkat"

***

"Piki, Bang Ricky pergi kemana pagi-pagi gitu" tanya Zweitson

"Paling ke kebun teh"

"Kok kita gk diajak?"

"Tau tiap tanggal 20 pasti ke kebun teh"

"Lh dia kan bisa tiap hari kesana?"

"Gk usah banyak nanya deh pusing nih, cepetan nanti telah udah jam 6 tuh" tunjuk Fiki

"Iya iya"

"Sonson!"

"Ngapain kesini?"

"Pengen main"

"Aku gk bisa, mau ke sekolah"

"Siapa Son" tanya Fiki

"Biasa si Zeno sama Zena ngajak main"

"Yaudah ajak main aja adek lu itu"

"Mikir napa pik udah jam 6 lebih gitu gw ngajak main mereka yg ada kita sampe sekolah gerbang udah ditutup"

"Oh iya juga ya hehehe"

"Ketawa lu"

"Lh Son itu siapa dua bocil di cermin? Adek lu?"

"Ngapain disitu? Biar Piki liat?"

"Hehehe, pengen ngerjain kak Piki"

"Hadehh, serah lu berdua dah"

"Napa sih son?"

"Gpp, lu jangan kaget aja dadaaah gw ke bawah dulu" Ucp Zweitson dan meninggalkan Fiki diatas sendirian

Akhir Tak BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang