⋇⋆✦⋆⋇
️️ ️️
️️ ️️Authors pov.
️Esok siang, Jean dan Shilla segera meluncur menuju lobby Fakultas Kesehatan. Pasalnya, hari ini rapat terkait project mereka baru diadakan. Dengan sengaja keduanya melewatkan makan siang, harapannya rapat hanya berlangsung sekitar 2-3 jam saja.
Kekasih Shilla menyambut mereka. Keduanya diantar menuju ruangan khusus di atas, tempat rapat mereka diadakan. Jean dan Shilla memang bukan satu-satunya anak Bisnis yang diajak, tapi kebetulan hanya mereka yang baru selesai kelas di jam ini.
Ruangan tersebut tidak begitu ramai, juga tidak begitu sepi. Kursi-kursi yang mengelilingi meja bundar di tengahnya mulai terisi satu-persatu. Jean dan Shilla mengambil kursi belakang, sementara kekasih Shilla berdiri di depan.
Setelah beberapa saat menunggu, kursi di ruangan tersebut akhirnya terisi penuh. Tiga orang yang berdiri di depan bergantian memperkenalkan diri. Yang satu perwakilan dari Kedokteran Umum, kemudian dari Keperawatan, dan yang terakhir dari Kedokteran Hewan.
Sejumlah program selama festival berlangsung dijelaskan secara rinci. Mulai dari pemeriksaan kesehatan gratis yang terbuka bagi manusia juga hewan, seminar seputar kesehatan, hingga acara konser musik mini sebagai penutup festival nanti.
Masing-masing orang kini mulai memperkenalkan diri dan tugasnya. Jean dan Shilla serta dua orang perwakilan dari Bisnis akan mendapatkan briefing mendalam terkait tugas mereka esok hari.
“Daru mana ya?” ucap salah seorang perwakilan dari Kedokteran Hewan. Mendengar nama tersebut, Jean mengalihkan pandangan ke sekelilingnya. Ia bergidik ngeri mendengar nama tersebut. Ia mengambil nafas panjang dan menggeleng kepalanya, menepis bayangan Daru yang ia kenal dari pikirannya.
Selang hening beberapa saat, pintu ruangan tersebut terbuka lebar. Menampakkan sosok akrab di kehidupan Jean. Hiro, si anak Komunikasi mulai menyapa satu-satu peserta rapat yang hadir di ruangan, sampai akhirnya berdiri di sebelah Jean.
“Oh ya, Hiro sama satu anak komun lain yang gak bisa dateng hari ini nanti kerja bareng anak bisnis. Detailnya besok ya jam 2 siang disini” sahut si ketua project dari Kedokteran Umum. Jean menatap Hiro, tidak mengerti dengan jalan pikiran anak itu.
Rapat akhirnya selesai, secara bergantian orang-orang keluar dari ruangan. Begitupun dengan Jean, Shilla dan Hiro. Kekasih Shilla tidak turut serta, karena memiliki pembahasan lanjutan dengan yang lain. Ketika ketiganya hendak keluar, Jean kembali masuk ke dalam. Tanpa sengaja ia meninggalkan botol minumnya di meja. Sementara Jean di dalam, Hiro dan Shilla menyingkir tidak jauh dari pintu agar tidak menghalangi.
Jean keluar ruangan tersebut untuk yang kedua kalinya setelah mengambil kembali botol minum miliknya. Saat melewati pintu, ia juga berpapasan dengan seorang yang lain. Jean termenung di antara pintu. Nafasnya berhenti. Pandangannya kosong. Harum parfum yang melewatinya, membangkitkan memori tentang seseorang. Refleks, Jean memutar badannya memandang seseorang yang baru saja melaluinya.
“Daru, lo abis dari mana? Rapat udah kelar baru muncul” sahut seseorang. Jean hanya melihat punggung orang tersebut. Pikirannya berkecamuk, berdebat tentang Daru, apakah tadi Daru yang ia kenal atau bukan.
“Jean, lo nggak pulang?” tanya kekasih Shilla yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Sontak, Daru turut mengarahkan pandangannya ke Jean. Keduanya bertemu pandang. Dari mata mereka tersirat masing-masing kisah yang enggan diketahui oleh satu sama lain.
Daru yang berjarak tidak jauh dari Jean juga berdiri mematung. Memperhatikan Jean yang telah lama hilang, bukan, bukan hilang, tapi secara sengaja ia kubur dalam-dalam dari benaknya. Sadar dengan situasi, Daru buru-buru mengalihkan pandangannya. Kembali memunggungi Jean.
Melihat hal tersebut, Jean menghela nafas panjang. Tanpa menjawab pertanyaan kekasih Shilla, kakinya berlari menjauhi ruangan tersebut, meninggalkan Hiro dan Shilla yang terlihat kebingungan dengan tingkahnya.
Setelah beberapa saat berlari, Jean akhirnya kelelahan. Ia mentertawakan dirinya atas situasi ini. Entah tertawa karena tindakannya tadi, atau karena mengasihani dirinya. Jean meraih handphonenya, hendak mengabari Hiro dan Shilla bahwa dirinya akan pulang duluan.
Disisi lain, Daru masih termenung. Kawannya telah mengucapkan banyak kata, tetapi tidak terdengar olehnya. Pikiran Daru kini tengah berada di tempat lain.
“Daru, lo dengerin?” ucap salah seorang kawannya. Daru hanya mengangguk sebagai jawaban. “Gue pergi dulu bentar” ucap Daru sebelum bergegas keluar dari ruangan. Ia tidak menyangka malah bertemu dengan Jean disini.
Jean. Seorang pemeran utama dari kisah kasmaran Daru di masa lalu. Ia membenci setengah mati kisah tersebut. Kalau ada yang dapat menghapus memorinya tentang kisah itu, ia bersedia melakukan apapun konsekuensinya.
Keduanya memiliki banyak kisah tak terucap. Bukan karena tidak mau, tetapi karena keduanya merasa mampu. Merasa mampu untuk menangani sendiri, dan membangun cerita tanpa dasar yang ingin mereka percayai tentang satu sama lain.
️️ ️️
️️ ️️
️️ ️️⋇⋆✦⋆⋇
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us (Completed)
Фанфикseems like the universe is giving me a second chance, to meet you again. dare to rewrite our love story again? ️️ ️️ ️️ ️️ ️️ ️️ a fictional local story about unfinished relationship between Daru and Jean who finally meet again at Uni after their...