1

0 0 0
                                    

"Queen, tunggu"

Queen melihat kebelakang dia melihat malas ke arah para kumpulan lelaki yang sedang berjalan ke arahnya. Para lelaki itu memberi Queen banyak coklat

"Buat gue gada nih?" tanya Queen

"Kapan - kapan ya Queen gue beliin, yang itu kasih ke Lavie aja lo gaboleh minta kalau Lavie ga kasih, makasih ya Queen" ucap laki - laki itu lalu berjalan pergi meninggalkan Queen

"Makasih Queen" ucap para sekumpulan lelaki itu

Queen tersenyum lalu membuang nafas kasar
"Diabetes lama - lama si Lavie" ucap Queen lalu berjalan ke arah kelas

    -----------------

"Wih panen coklat lagi lo By, banyak juga penggemar lo" teriak Elang anggota geng CLOVIS yang paling usil teman sekelas Queen.

Queen duduk dikursinya dia menaruh coklat itu di meja Lavie
"Nih dari penggemar lo"

Lavie melihat coklat itu lalu melihat Queen
"Makasi By, maaf banget ya lo selalu direpotin kaya gini, nih buat lo" ucap Lavie lalu memberi Queen 2 coklat

"Udah biasa Kal, santai aja sama gue"

Elang berjalan mendekati kursi Queen
"Bagi dong coklatnya, lumayan buat gue kasih ke pacar gue"

Queen melihat sebal Elang
"Coklatnya bukan punya gue, buta mata lo liat tuh dimeja siapa coklatnya"

Elang cengengesan
"Emosi kali By, Kal minta dong coklatnya buat gue kasih ke Griz"

Lavie memberi Elang coklat satu
"Thanks Kal, lo emang yang paling baik pantes deh cowok - cowok banyak yang klepek - klepek sama lo, ga kaya yang di samping nih judes banget"

Queen melihat malas Elang
"Bacot Burung, ga modal banget beliin coklat buat pacar aja ga bisa, miskin"

"Wah kurang ajar lo By, gini - gini bokap gue jendral"

"Selamat pagi" teriak Yura

"Morning" balas Lavie

"Hai sayang" ucap Elang

"Dih sayang sayang palalu peyang" ucap Yura tak suka

Elang melihat Yura aneh
"Noh orang gue manggil sayang ke Griz pacar gue, dibelakang lo geer banget lo"

Grez tersenyum ke arah Yura, Yura tersenyum kikuk
"Gue kira dia manggil gue sayang Griz soalnya dia liatnya ke gue kan"

"Dih pd lu orang gue liatnya ke Griz" ucap Elang tak suka

"Berisik, gue laper mau ke kantin" ucap Queen lalu berdiri meninggalkan kelas

"Ih Queenby tungguin gue dong, gue juga laper" teriak Yura menyusul Queen

Lavie mengangkat telfonnya yang berdering
"Gue ke Ruang Osis dulu ya Griz, Lang"

Griz dan Elang mengangguk lalu melambaikan tangan.

----------

"Queenby" panggil seseorang

Queen berhenti dia mengenal suara lelaki itu

"Dari nyokap gue nih, dia bikinin lo makanan kesukaan lo, di makan gue tau lo belum sarapan"

Queen mengambil kotak bekal tersebut
"Makasih, pulang sekolah gue main kerumah lo ya" ucap Queen

"Gue hari ini ada futsal, lo sendiri aja bisa kan?" tanyanya

"Ya bisalah selama ini kan gue juga sendiri" ucap Queen menepuk pundak Shakeel

"Duluan Shak, jangan sok kenal di depan orang - orang" ucap Queen lalu pergi meninggalkan Shakeel

Shakeel berbalik arah kembali berjalan menuju kelasnya sedangkan Queen berjalan ke arah kantin

"Eh Shak, ga sama Jenan?" tanya Yura yang bertemu Shak di ujung koridor

Shak menggeleng lalu pergi meninggalkan Yura, Yura melihat sebal Shakee
"Kebiasaan banget anjir, orang - orang tuh kalau pagi moodnya pada jelek ya" ucap Yura sambil berjalan ke arah kantin menuyusul Queen.

----------

Yura melihat Queen yang sedang melahap bekalnya, Yura bingung Queen mendapat kotak bekal itu dari siapa?

"Budeh aku mau bubur ayamnya satu sama air putih aja ya budeh" ucap Yura

"Eh non Yura, ini udah di pesenin tadi sama non Queen" ucap budeh kantin

"Eh udah ya budeh, yaudah makasih ya budeh" Yura berjalan membawa sarapannya ke arah Queen

"Bekel darimana By?" tanya Yura

Queen melihat ke arah Yura dia enggan menjawab pertanyaan itu lalu memakan kembali bekalnya, Yura melihat malas ke arah Queen
"Kebiasaan"

brakkk

Queen melihat ke arah sampingnya sedangkan Yura kaget mendengar gebrakan meja itu.
"Anjir untung gue ga keselek"

"Hai Queen, kasian ya selama ini lo cuam di jadiin perantara sama temen - temen lo, sinar lo kalah terang sama Lavie, Lavie sempurna sesangkan lo gada apa - apanya deh Queen"

Yura melihat kesal ke arah orang itu
"Eh Naya pagi - pagi udah bacot aja kerjaannya, ngurusin hidup orang mulu ga capek?"

Naya melihat Yura remeh
"Lo diem aja deh Yura, gue ngomongnya sama Queen, nama doang Queen tapi orangnya kaya gini, kasian deh"

Queen males meladeni mereka dia menghabiskan sarapannya
"Udah ngomongnya? makasih ya udah dongengin gue pas sarapan, kata - katanya bagus banget, besok lagi ya Nay" ucap Queen lalu meninggalkan kantin

"Kasian deh Enby ga ngeladenin lu semua, salah sasaran lo, cabe" ucap Yura

Naya dan teman - temannya melihat sebal punggung Queen dan Yura
"Awas aja lo Queen, gue bakal buat perhitungan sama Lavie" ucap Naya tersenyum penuh makna

Sedangkan di meja belakang ada 3 orang yang memerhatikan kejadian itu dari tadi.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QUEAMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang