14 || Pensi?

1.4K 134 23
                                    

.
.
.
Hallo hallo

__

Satu minggu berlalu sejak Jendra masih di rawat di rumah sakit. Pagi ini Jendra sudah bisa masuk sekolah.

"Jen lo di panggil Taro, dia di luar", Jendra yang mendengar itu langsung beranjak dari kursinya.

"Oh Jen" Sapa Taro saat Jendra sudah ada di hadapannya, tetapi wajah Taro menunjukan ekspresi resah dan gusar, membuat Jendra binggung.

"Kenapa? "

"Soal pensi, lo bener bener ga peduli ya?"

"Pensi?", Taro mengangguk membuat Jendra terkejut karna ia baru ingat jika sekolahnya akan mengadakan pensi 5 hari lagi.

" Duh, sorry gw dari kemarin bener bener sibuk"

"Sibuk apaan si, hah? Gw liat kok dari kemarin lo tiap pulang sekolah langsung pulang!"  Sahut Galang, salah satu anggota osis. "Bilang aja sih lo males, kan?!"

Galang merasa dirinya dirugikan, sebab dia memang kebetulan Divisi Acara yang notabene nya dia dan team nya yang menyusun acara dari awal hingga akhir. Dan sedangkan Div. Acara sangat kebingungan menanyakan konsep acara nya karena Jendra yang terus terusan tidak hadir saat rapat.

"Ngga lah lang, masa gw males. Gw tau kok gw salah karna rapat ga pernah dateng dan tanpa konfirm, tapi gw bener bener sibuk sampe gw ga pernah pegang handphone" Jelas nya.

Galang yang sudah muak ia tiba tiba melayangkan bogeman keras pada rahang Jendra.

Taro yang melihat kejadian yang begitu cepat, langsung menghampiri Jendra yang terjatuh di lantai. "Lo gapapa Jen?", sebenarnya itu pertanyaan bodoh yang ia lontarkan, karna saat ia melihat wajah Jendra, rahang bawahnya terlihat merah bekas pukulan tadi.

"Lang lo apa apaan si?! Yang ngerasa di rugiin tu bukan lo doang kali, lagian yang kerja buat pensi ini bukan lo doang, ada yang lain! " Ucap Taro penuh amarah.

" Ya lo mikir dong, masa ketua osis nya malah santai santai, kaga peduli apapun, hah?, lo tau kan kepala dari pensi ini siapa? Dia Taro!" Galang menunjuk Jendra yang berdiri di sampingnya.

"Udah udah, gw minta maaf sebesar-besarnya, mulai hari ini gw bakal bantu kalian, apapun itu", Jendra akhirnya mengakhiri perdebatan antara Galang dan Taro yang hanya membuat dia semakin pusing.

Sepulang sekolah, Jendra menepati Janjinya untuk membantu Anggota osis yang akan menyiapkan Pensi, dari mulai meyusun Rundown acara, mencari katering bersama Div. Konsumsi, hingga menyiapkan hiasan panggung dan perlengkapan lainnya dengan Div. Acara dan logistik.

Kegiatan itu berlanjut hingga H-1, rasanya Jendra ingin menarik kembali ucapannya saat ia berkata, dia akan membantu anggota osis apapun itu. Karena seakan kerja sama atau memang Jendra yang mempunyai tubuh jompo, Jendra hampir melakukan proker setiap divisi, hingga akhirnya tubuhnya saat ini kurang sehat dan seperti remuk seluruh badan.

Jendra duduk di tepi lapang yang berhadapan langsung dengan panggung. Dia menatap panggung yang sudah di dekor cantik, tatapannya sayu seperti orang yang benar benar kurang tidur.

"Uhuuk"

"Hmm, awas flu, bentar langi acara loh, jangan lupa lo harus siapin sambutan" Ucap Taro dengan membawa minuman isotonic untuk Jendra.

Jendra tersenyum dan mengangguk. "Lo hebat" Sahut Taro tiba tiba.

"Lo hebat, lo bisa masuk dan bantuin semua proker divisi, tanpa ngeluh, tanpa marah, ahaha" Jendra ikut tertawa mendengar nya.

"Tapi Jen, akhir akhir ini gw khawatir"

Jendra hanya diam dan mendengarkan kata demi kata yang keluar dari mulut Taro.

Kisah Jendra ||  Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang