Chapter 26 Bagian 5 "Jangan Mengira Tak Ada Buaya Di Dalam Air Yang Tenang"

142 70 0
                                    

POV Tantri

Hari ini adalah hari di mana acara Ijab Qabul palsu Mevrouw Sofia dan Meneer Karim diadakan. Aku bersama dengan para aktor yang memerankan Mevrouw Sofia, Meneer Karim beserta kedua keluarga besar mereka berdua dan para pengawal keluarga besar Yang Mulia Paduka Raja Belanda serta para anggota geng motor Jalan Darah yang menyamar menjadi tamu undangan memenuhi rumah milik keluarganya Meneer Karim.

Acara Ijab Qabul palsu ini diadakan pada siang hari. Tujuan acara Ijab Qabul palsu ini diadakan siang hari adalah untuk menarik perhatian dan memancing musuh agar mereka keluar dari sarang mereka dan melancarkan serangan mereka akan tetapi, hingga acara Ijab Qabul palsu ini selesai, tidak terlihat ada tanda-tanda gerak-gerik dari musuh kami.

Para awak media massa yang telah berkumpul di dalam rumah Meneer Karim sedang memerhatikan, merekam dan mendokumentasikan momen Ijab Qabul kedua aktor yang memerankan Mevrouw Sofia serta Meneer Karim yang mana momen ini adalah penanda sahnya hubungan Mevrouw Sofia dan Meneer Karim sebagai sepasang suami istri.

Heh, seandainya mereka mengetahui bahwa orang-orang yang berada di dalam rumah ini semuanya adalah aktor yang dipekerjakan untuk memancing musuh kami agar mereka keluar dari sarangnya dan menyerang rumah ini, sudah pasti mereka akan segera pergi dari rumah ini untuk menghindari pertempuran dan baku tembak yang akan terjadi antara kami dengan mereka.

Setelah prosesi Ijab Qabul selesai, kepala pengawal keluarga Yang Mulia Paduka Raja Belanda memersilahkan para awak media untuk mewawancarai Mevrouw Sofia dan Meneer Karim dengan durasi wawancara selama dua jam.

Para aktor yang memerankan Mevrouw Sofia dan Meneer Karim berusaha untuk memerankan peran mereka sebaik mungkin, berusaha untuk menjaga sifat dan sikap yang mereka tunjukan agar tetap sesuai dengan tokoh yang mereka perankan agar tidak ada awak media massa yang merasa bahwa orang yang mereka wawancarai sifat dan perilakunya berbeda dari kedua tokoh yang seharusnya mereka wawancarai hari ini yang mana kedua tokoh tersebut sedang bersembunyi di sebuah rumah aman yang terletak di dalam hutan terpencil yang terdapat di sekitar lereng pegunungan yang berada di wilayah Kota Sucilangkung.

Selama sesi wawancara berlangsung, aku menyempatkan diri untuk keluar sejenak dari dalam rumah keluarganya Meneer Karim untuk mengambil udara segar karena di dalam terasa pengap dan panas.

Saat aku tengah menikmati udara luar yang terasa sejuk dan menyegarkan, tiba-tiba seorang pria mendatangiku dan bertanya padaku mengenai apakah rumah yang ada di hadapannya adalah kediaman keluarga Karim Dawala Sokolović beserta keluarganya atau bukan.

"Permisi bu, mohon maaf jika saya mengganggu, saya ingin bertanya. Apakah rumah yang ada di belakang ibu adalah rumah kediaman keluarga Karim Dawala Sokolović?"

Ketika aku mendengar pertanyaan tersebut keluar dari mulut pria yang berada di hadapanku, pikiranku secara otomatis menaruh curiga pada pria tersebut dan menduga bahwa pria tersebut mungkin adalah musuh kami atau memiliki hubungan dengan musuh kami.

Aku memberikan jawabanku padanya karena, aku penasaran apa tujuan pria ini datang ke sini.

"Iya, benar, di belakang saya itu rumahnya keluarga Meneer Karim Dawala Sokolović."

"Oh, begitu baik, terimakasih untuk jawabannya." ujarnya memberikan terimakasihnya padaku untuk jawaban yang telah aku berikan seraya mulai melangkahkan satu kakinya ke depan menuju rumah kediaman keluarga Meneer Karim.

Saat ia akan melanjutkan langkahnya aku menyusulnya, berdiri di hadapannya dan bertanya padanya mengenai apa keperluan pria tersebut datang ke kediaman keluarganya Meneer Karim.

Antara Darah Dan Hati 2 Dream RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang