Part 2

5 1 0
                                    

Hello say kembali lagi dengan aku

Selamat membaca
●○●○●○~~~~

plakkkkkk

sebuah tamparan kecil mengenai hatiku, sakit sungguh sakit, aku hampir nangis tapi aku berusaha menutupi nya dan aku bertanya sekali lagi untuk memastikan apakah dia benar pacar kakak Geva atau tidak

"Apa benar kakak Nadia pacar kakak Geva?." tanyaku padanya
Dia menganggukkan kepalanya dengan tersenyum padaku " ohhh gitunya." jawabku singkat

Sakit itulah yang aku rasakan, aku berusaha menahan air mataku agar tidak terjatuh namun semakin aku menahan semakin terasa panas di mataku dan akhirnya aku memilih pergi.

"ohhh ya, Mah, Pah, Bunda, Abang, Novli kerumah dulunya." ucapku berpamitan

"lohhh kenapa, kan baru datang trus acara nangis segala katanya kangen, tapi kok malah kerumah." tanya Lira ( mama Geva)

" tau tuhhh, gak bisa apa bentar lagi pulangnya?." tanya bunda.

" Aku mau ganti  baju sama mandi bund, sama ngerjain PR." jawab ku dengan memonyongkan bibir.

"tuh mulut gak usah di majuin kali dek." ejek Nandra

"au ah, adek pulang dulu bye." aku langsung pulang tanpa mendengar perkataan mereka lagi

Cengeng?, ya aku memang cengeng karena ini adalah hal yang paling sakit aku rasakan selama ini, sahabat tersayang ku, oh tidak orang yang aku cintai telah memiliki kekasih. Tapi apa yang bisa kulakukan, aku hanya bisa menangis dalam diam didalam kamar hingga tertidur lelap.

"Novli, apakah kamu di dalam?." panggil bunda.

aku terbangun dari tidur dan  keluar dari kamar menemui bunda " iyah bunda." Jawabku.

"oh nya Nov, kamu siap siap nya soalnya nanti ada acara di rumah Geva."ucap bunda sambil tersenyum.

" acara apa bunda?." tanyaku penasaran.

"kamu sih tadi langsung pulang, itu lo si Geva itu ternyata mau tunangan sama pacarnya itu nanti malam." tutur bunda.

"apa-apaan ini? kenapa dunia mempermainkan ku? tadi pacar, sekarang tunangan? segitu sakitnya kah mencintai? kenapa aku tidak bisa melihat orang yang ku cintai bersama orang lain?." itu semua tidak lepas dari pikiran ku. sakit sekali epribadehh, ehhh apaansih gue lagi mewek juga.

"Novli, Novli, kamu dengar tidak yang mama katakan?." panggil mama karna aku tidak menyahut penuturannya "kamu kenapa?." lanjutnya

"aaaa.... enggak kok mahh, aku hanya terharu tenyata manusia dingin itu sudah mau bertunangan, ya..ya sudah bunda aku kekamar dulu nya mau siap siap" jawabku dan  pergi meninggalkan bunda
  karna tak bisa membendung air mataku lagi, ingin rasanya aku melepaskan beban ini, tapi seperti apa? andai beban yang kurasakan ini seperti fisika yang dapat dibagi tapi ini beda huh!!.

*****
malam hari...

sebuah cincin yang disematkan di jari manis, tapi sayang nya itu bukan jariku, itu adalah jari Geva dengan kekasihnya, Ya mereka sudah melangsungkan acara pertunangan yang hanya dihadiri oleh keluarga mempelai pria dan wanita serta aku, bunda dan abang, dan beberapa temannya, hanya acara kecil saja agar tidak terlalu memusingkan.

aku meninggalkan tempat itu dan aku memilih duduk ditaman belakang untuk menenangkan diri.

"Hy." sapa seseorang , aku tidak tau siapa dia dan aku tidak ingin tau siapa dia.

"sendiriannya?." aku hanya diam tak menjawab.

"boleh kenalan gk?." aku tetap diam membisu tak menjawab, entahlah aku enggan untuk berbicara walaupun hanya sekedar menyapa.

GEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang