.....
"Wow, Vier ini indah!" Teriak Alvy , refleks ia pun melompat dan memeluk leher Xavier.
Sesuai janji , Xavier membawa Alvy ke Pantai. Kini mereka sudah berada di kawasan pulau privat di Maldives. Pulau ini adalah salah satu proyek yang sedang Xavier kerjakan.
Alvy berlari kecil menuju pinggir pantai sembari menyipratkan air ke tubuh Xavier.
"Alvy! Nakal ya kamu!" ucap Xavier sembari membalas cipratan Alvy kembali, lalu berlari mendekap tubuh pria itu sembari menggelitikinya.
Saat ini Alvy tengah memakai celana renang ketat berwarna hitam yang dadanya ia biarkan terbuka.
"Aw Vier! Hah, sudah jangan... Ini geli."
"Cium pipi ku dulu! " Kekeh Xavier sembari mendekatkan wajahnya, dan...
Cup, Alvy mengecupnya dengan malu-malu.
Xavier pun melepaskan dekapannya, lalu membiarkan pria manis itu bermain-main dengan air.
Sama seperti Alvy, Xavier juga mengenakan apa yang Alvy kenakan.
Bedanya, karena saking ketat dan warnanya yang berwarna hitam. Milik Xavier malah lebih tercetak jelas di bawah sana. Bahkan meskipun tertidur ukuran milik pria bertubuh besar itu sungguh membuat mata tak fokus!
Mereka berdua seperti pasangan yang sedang berbulan madu saat ini.
"Vier, aku ingin bermain ayunan itu..." Cicit Alvy manja, sambil menunjuk ke ayunan di tengah-tengah air pantai.
"Kalau begitu ayo!" Xavier menarik tangan Alvy , lalu membawanya ke arah letak di mana ayunan itu berada.
Saat sudah sampai, Alvy hendak duduk di atas ayunan tersebut. Tapi secepat kilat Xavier langsung mengambil alih tempat yang akan Alvy duduki.
"Vier! Aku mau di sini, kau di sebelah sana!" usir Alvy merasa kesal karena tempatnya sudah dulu di tempati Xavier.
Tak menjawab, Xavier langsung menarik pinggang Alvy dan menjatuhkan tubuhnya ke pangkuannya.
"Kamu duduk di sini saja. Aku yang akan ayunkan." ujar Xavier.
Alvy segera memposisikan duduknya di atas pangkuan Xavier. Tubuh mereka melekat dan menyatu. Tanpa sengaja Alvy menggesekkan pantatnya pada milik Xavier.
Xavier segera memeluk perut Alvy dan satu tangannya berpegangan pada tali ayunan. Kakinya mulai mengayun dan ayunan mulai berjalan.
Sembari bermain ayunan Xavier mencari kesempatan dengan mengendusi punggung terbuka Alvy, terkadang ia sengaja menggesekkan lebih keras pantat Alvy pada miliknya.
"Vier! Dasar mesum! Ini tempat umum bukan Hotel!" Pekik Alvy.
"Kamu seksi Vy, suruh siapa kamu tidak pakai baju."
"Kita ke Pantai! Masa iya ke Pantai pakai baju tidur kan gak lucu Vier!"
Xavier terkekeh, ia menghentikan ayunan nya secara tiba-tiba. Semakin menggesekkan pantat Alvy terus menerus-menerus ke arah kejantanan nya yang mulai mengeras.
"Ah ... Vier, Please... Kalau kamu pengen kita bisa ke Hotel jangan di sini." suara Alvy terputus-putus saat Xavier telah memainkan puncak dadanya bahkan menghisap punggung terbukanya dari belakang.
Xavier menurunkan tubuh Alvy dari pangkuannya, ia hendak menarik pergelangan tangan Alvy lagi.
"Kita mau kemana?" tanya Alvy saat Xavier justru berjalan ke tengah laut bukan ke tepi Pantai.
"Menyelam sambil minum air." ucapnya santai , lalu menarik tangan Alvy kembali menuju air sampai kedalaman se-pinggang barulah Xavier berhenti.
"Kita mau minum air laut? Jangan gila! Rasanya asin. Kita bisa sakit." ucap Alvy polos.
Xavier terkekeh mendengarnya. "Kau tahu bukan? Jika kau punya pekerjaan tidak boleh di tunda sayang. Jadi, ayo kita selesaikan pekerjaan di sini juga."
"E-eh! Pe-pekerjaan apa?" tanya Alvy bingung saat Xavier menarik tubuhnya agar mendekat dan menempel padanya. Xavier juga menyuruh Alvy untuk berpegangan erat pada lehernya.
Xavier merobek bagian belakang celana renang milik Alvy dan menaikkan satu kaki Alvy . Langsung saja ia memasukkan miliknya ke dalam hole Alvy dari depan.
Tubuh Alvy mulai tersentak-sentak. "Ah, Vier! Kita di tempat umum! "
"Tidak ada orang lain selain kita di sini. Hanya ada anak buah ku dan mereka jauh dari jangkauan kita. " ucap Xavier dengan santainya dan tetap menghujani hole Alvy terus menerus.
Alvy terus mendesah sedangkan Xavier terus mengerang merasakan Hole Alvy yang begitu menjepit miliknya. Alvy mengeratkan pelukannya pada leher Xavier, sungguh kenikmatan yang belum pernah sama sekali Alvy rasakan.
Sensasi melakukan seks di dalam air sungguh membuat Alvy rasanya ingin meledak.
Puk... Puk... Puk...
Suara percintaan mereka menggema di dalam air. Seiring dengan cepatnya gerakan Xavier, semakin berkecipuk suara air yang menenggelamkan mereka.
"Ahh... Shhh, Vier... " lenguh Alvy saat Xavier mempercepat pacuan nya serta menghisap lehernya dengan kuat.
Mereka bermain cukup lama, jika saja mereka berada di atas ranjang maka Xavier akan terus menghujani hole Alvy tanpa ampun. Tapi Xavier sengaja mempercepat klimaksnya.
"Aku akan sampai Vy, "
"A-aku juga Vier..."
Xavier mempercepat pacuannya saat merasakan hole Alvy yang begitu berkedut hebat. Tak lama keduanya memuntahkan cairan mereka bersama-sama.
"Dasar mesum! Kau merobek celanaku Vier! Bagaimana aku bisa keluar dari air, aku malu! "
Xavier terkekeh, ia mengecupi wajah Alvy berkali-kali. "Maaf, tapi nikmat kan sayang?"
"Aku kedinginan Vier!"
"Aku akan memanggil anak buah ku untuk membawakan mu sesuatu dan menutupi tubuhmu."
Saat anak buah Xavier sudah memberikan penutup untuk menutupi celana Alvy yang robek. Mereka berjalan ke tepi pantai.
Langsung saja Xavier menggendong tubuh Alvy tanpa persetujuan. "Ayo kita mandi dan makan. Aku tidak mau kau sakit. Lalu malam ini kita akan menemui investor dari Italia. " ucap Xavier dan Alvy hanya mengangguk.
Sepanjang perjalanan menuju Hotel , Alvy terus mengoceh dalam gendongan Alvy.
"Vier, aku khawatir ikan di sana mabuk karena kita terus ribut tadi di dalam air." ucap Alvy dengan senyum konyolnya.
"Aku malah takut ,jika ikannya hamil karena kita melepaskan sp*rma kita di dalam sana." ucap Xavier yang berhasil membuat Alvy tertawa keras.
Baru dua hari mereka bersama, melakukan pekerjaan secara profesional di selingi dengan seks dan bersenang-senang. Bahkan baru beberapa hari tapi tampaknya mereka terlihat sudah sangat dekat.
Sikap Xavier yang selalu manis dan perhatian padanya membuat Alvy merasa kagum. Sangat berbeda dengan apa yang orang-orang gosip kan di kantor.
Dan lagi... Mungkin Alvy melupakan tentang perselingkuhan istrinya beberapa hari ini karena ia juga sibuk dengan Xavier di Maldives.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIER (BL) - TAMAT ✅
RomantizmXavier , meski terkenal dingin. Namun, laki-laki itu diam-diam memiliki hati yang begitu hangat dan tulus. Xavier tak akan pernah melepas dan membiarkan orang-orang yang ia kasihi menderita apalagi tersakiti. 🥈#2 - bottom [ 17.01.21 ] 🥇#1 - gayst...