Pagi ini tak seperti biasanya, tampak Aletta yang terbangun lebih cepat daripada anak-anak lain. Aletta pun memutuskan untuk memasak sedikit makanan karena ia tahu banyak dari mereka yang pasti bangun di siang hari karena lelah bermain.
Setelah masakannya jadi, Aletta menatanya dengan rapi di meja makan. Tak lama kemudian datanglah Jun, Ara, Michael, Dimas, dan Joshua memasuki ruang makan.
"Loh Letta, tumben udah bangun. Malah sampai udah masak kayak gini." Ucap Joshua.
"Iya kak, Letta juga gatau kenapa udah bangun. Padahal kan biasanya Letta kebo." Balas Letta sambil tertawa pelan menyadari kelakuannya yang tidak seperti perempuan normal.
Mereka pun memutuskan untuk makan dengan tenang sembari menunggu penghuni villa yang lain bangun. Tak butuh waktu lama mereka pun bermunculan satu persatu.
Aletta masih asik memakan sarapannya yang sudah tinggal sedikit saat tiba-tiba salah satu Satpam yang menjaga villa masuk dan mendekatinya.
"Nona Letta, maaf mengganggu waktu sarapan nya. Tapi di luar ada seseorang mengaku teman nona yang datang. Tapi karena nona tidak bilang apa-apa sebelumnya jadi saya menyuruhnya menunggu." ucap sang satpam sopan.
"Siapa pak? kan semua teman saya sudah disini." balas Aletta kebingungan.
"Saya tidak tahu non, apa perlu saya suruh pulang?" tanya sang satpam.
"Ah gausah pak, ini saya udah selesai makan. Jadi biar saya yang kesana." Balas Aletta lagi.
"Kak minta tolong taruh piring letta di cucian ya." Pinta Aletta pada Juna yang diangguki langsung.
Aletta segera bergegas keluar disusul oleh Ara dan Dimas. Setibanya di dekat pagar villa, wajah Aletta langsung berubah menjadi datar. Aletta pun bergegas menghampiri sosok yang dikenalnya.
"Mau ngapain lo kesini? Villa ini ga nerima kedatangan orang kayak lo." ucap Aletta.
"Gw tau, tapi gw cuma mau ketemu Jeslyn sebentar." Jawab Wisnu tenang.
"JANGAN HARAP!! GW UDAH PERNAH BILANG KALO GW GAK AKAN BIARIN JESLYN KETEMU SAMA LO LAGI KAK!!" Teriak Aletta emosi.
Joshua, Johandra, Satria, dan Moe yang kebetulan sudah bangun pun keluar karna mendengar keributan tersebut. Setibanya di depan villa, Joshua melihat sosok Wisnu. Joshua berjalan dengan tenang kearah Wisnu dan yang lain berada.
"Wisnu, ngapain kamu kesini?" Tanya Joshua dengan nada datar.
"Bang, tolong biarin gw ketemu Jeslyn sebentar aja." Pinta Wisnu pada Joshua.
"Nggak, lebih baik kamu pergi dari sini sekarang juga." Jawab Joshua masih dengan nada datarnya meskipun ekpresi marah sudah terpasang di wajahnya.
"Tapi bangg, sebentar aja." Ucap Wisnu bersikeras.
"SAYA BILANG, PERGI KAMU DARI SINI!! JANGAN PERNAH BERHARAP BISA BERTEMU LAGI SAMA ADIK SAYA!!" Amuk Joshua yang sudah tidak dapat menahan kemarahannya akibat teringat pria yang berada di depannya sudah tega menyakiti hati sang adik tercinta.
Johandra segera menenangkan Joshua dengan menepuk punggungnya pelan. Sedangkan Satria sudah meminta Wisnu untuk pergi. Tanpa mereka sadari Jeslyn yang baru terbangun karna keributan itu sedang menatap dari balkon kamarnya dengan tatapan sendu.
Wisnu berjalan hendak pergi karna kehadirannya tidak diterima, namun saat hendak berbalik netranya menangkap sosok Jeslyn sedang berdiri di salah satu balkon villa sembari menatap mereka.
"Jeslyn." Ucap Wisnu yang membuat semua menengok ke arah tempat Jeslyn berada.
Jeslyn segera berbalik kembali memasuki kamarnya. Wisnu yang melihat hanya mampu memandang sendu ke arah seseorang yang amat dicintainya itu.
"Wisnu, kita udah kenal lo sejak lama. Jadi gw minta lo pulang dulu. Jangan sampe hubungan lo sama yang lain ikutan renggang." Ucap Johandra menyadarkan Wisnu, lalu Wisnu pun segera pergi dari villa itu.
.
Happy Reading /(^-^)/
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story : Love And Hope♡✓
Random"Aku menaruh cinta dan harapanku ke seseorang yang belum pasti aku miliki" Juna "Mencintai seseorang yang masih belum bisa lepas dari masa lalunya itu sungguh berat." "Halah dari pada ngurusin itu, mending gw makan nastar aja" Setyawan. "Aishh ngeru...