Pair: SunaKageSaku
Warn: action, murder, police, phyco, ooc.
.
.Sejak kematian kekasihnya 2 bulan lalu, Sakusa Kiyoomi masih terus memburu pelaku pembunuhan berantai di kawasan Hyogo. Di salah satu distrik, terpencil yang masih dipenuhi dengan persawahan dan hutan, membuat penemuan jasad korban selalu terlambat. Bukti dan petunjuk seperti sidik jari hanyut sebelum ditelusuri lebih lanjut.
Peristiwa pembunuhan terjadi ketika malam gelap dan hujan lebat, hal ini Sakusa tangkap setelah beberapa korban di temukan keesokan hari saat malam terjadi hujan.
Oleh karena itu, malam ini, ditengah hujan badai, Sakusa dengan Motoya yang sama-sama seorang polisi melakukan patroli, mengendarai mobil dijalanan sepi yang sedikit rusak, dan kanan kiri perbukitan.
Sebuah kelibat bayang-bayang orang berlari terlihat ketika senter Sakusa tak lagi menerangi. Pria itu reflek segera turun dari mobil. "Oi!"
Sosok bayangan yang dipanggil justru larinya makin kencang. Sakusa mengejarnya. Ia berhasil menyorot senter kearah orang tersebut yang diketahui seorang laki-laki. "Atas nama kepolisian aku menyuruhmu berhenti!!"
Tidak menggubris sama sekali, orang itu terus berlari namun langkah kakinya kalah cepat. Sakusa berhasil meraih kerah belakang bajunya, memaksanya berhenti, namun orang itu sekuat tenaga melawan. Alhasil keduanya jadi jatuh terperosok ke jalanan bukit yang licin dan berlumpur.
"Ah!! Lepaskan aku sialan!!" Lelaki yang berhasil ditangkap Sakusa mengomel. Tak lama tangannya di borgol membuat pemuda bersurai raven itu rambah mencak-mencak. "Gila kau! Kau tidak tau apa yang kau lakukan!"
"Aku bisa saja menembak kakimu tadi. Kau tau di distrik ini telah terjadi pembunuhan berantai dua bulan belakangan. Aku mencurigaimu sebagai tersangka. Ikut ke kantor sekarang." Sakusa bangkit berdiri, ia memasangkan satu borgol ke tangannya sehingga dia dan pemuda blueberry itu terikat.
"Aku barusan mengejarnya!! Kau pikir apa yang kulakukan di tengah hujan?! Aku sedang memburu orang itu juga!!"
Sakusa tak percaya. "Diam dan ikut ke kantor. Semua yang kau katakan sekarang bisa digunakan untuk menjeratmu nanti."
"Aku tidak bohong!! Aku seorang wartawan! Aku ada bukti kalau aku bertemu dengan si pembunuh itu!!"
"Tunjukan semua bukti di kantor polisi."
Motoya yang sudah turun dari mobil dengan sebuah payung keheranan menatap Sakusa yang datang-datang kumuh. Melihat dia datang dengan orang lain yang tangannya diborgol, pria coklat itu menjadi was-was dan mengacungkan senjata.
"Wow wow!!" Si blueberry mengangkat kedua tangan. Sakusa berdiri di depan pemuda itu, membentenginya.
"Apa dia pelakunya?!" Tanya Komori.
"Tahan. Bisa jadi iya, bisa jadi tidak. Kita ke kantor lebih dulu." Sakusa membuka pintu kursi belakang. Mendorong yang lebih pendek masuk.
.
.
."Kageyama Tobio, 21 tahun, seorang reporter." Sakusa membaca tanda pengenal si raven. Sesaat dirinya terdiam, membeku untuk beberapa saat.
"Sudah kubilangkan aku wartawan! Lepaskan borgol ini sialan!!" Ia duduk di dalam ruang interogasi.
"Apa yang kau lakukan malam-malam di lokasi yang mencurigakan? Mengetahui the murder masih berkeliaran sedang kau selamat di luar sana tambah mencurigakan." Ujar Komori menatap penuh tekanan pada Kageyama.
Mulut Tobio terbuka. Bagaimana meyakinkan polisi kolot ini. Barangkali mereka sengaja hendak memberi tuduhan palsu agar kasus ditutup dan pekerjaan mereka selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kageyama Harem Short Stories
Cerita PendekBerisi kumpulan cerita Kageyama sebagai uke. Pair: Kageyama uke x All seme (hinata, tsukishima, sugawara, kuroo, kenma, lev, bokuto, akaashi, oikawa, ushijima, tendo, atsumu, osamu, kitashin, suna, sakusa, semi, shirabu) Rate: T-M Genre: fluff, soft...