Blossoms 6

929 164 35
                                    

🌸 Happy Reading 🌸

Le Meridian Apartment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Le Meridian Apartment.

7.00 AM.

Xiao Zhan sudah bangun dan mandi serta memakai pakaian sesopan mungkin. Dia sendiri tidak mengerti kenapa dirinya merasa antusias menunggu kedatangan Wang Yibo ke unitnya. Namun setelah hampir tiga puluh menit berlalu, pemuda itu tidak muncul. Ia sedikit gelisah, dan pikiran kalau pemuda itu hanya membohonginya langsung berkelebat. Menganggap dirinya dengan mudah bergaul dengan orang lain hanya karena mereka satu gedung.

Sambil menghembuskan nafas kecewa ia berjalan menuju dapur, membuka kulkas yang terisi makanan dari pemuda itu. Perhatian kecil hanya sekedar memberikan makanan ringan atau kedatangannya yang tiba-tiba mengajak sarapan sedikit banyak mulai memberinya harapan baru. Bahkan sentuhan pemuda itu pun memberinya ketakjuban yang tidak ia mengerti. Mengingat hal itu, ia kembali teringat pada janjinya untuk menemui Michael setelah kemarin sore ia membuat jadwal untuk bertemu.

Tangannya hendak meraih satu cupcake strawberry waktu terdengar bel pintunya berbunyi. Tanpa sadar wajahnya berbinar dan ia langsung melangkah ke arah pintu.

Dugaannya benar.

Wang Yibo berdiri sambil menenteng paper bag dan ia yakin itu berisi kotak makanan.

“Maaf, sedikit terlambat, aku agak lama menyiapkan sarapan,” senyuman menawan itu membuat pagi Xiao Zhan seakan bersinar.

“Tidak masalah, masuklah,” ia balas tersenyum.

Seperti sudah terbiasa, Yibo langsung menuju ruang makan. Menyiapkan makanan dan kini ia membuka kulkas yang padat dengan berbagai jenis makanan ringan dan minuman. Ia mengambil satu kotak besar susu rendah lemak.

Xiao Zhan sudah duduk dan dilayani layaknya tamu sampai tanpa sadar ia menggeleng karena statusnya seperti terbalik.

“Ada apa?” Yibo bertanya melihat Xiao Zhan sedikit menggelengkan kepala.

“Tidak – aku hanya merasa aneh. Aku seperti tamu di tempatku sendiri,” Xiao Zhan tersenyum tipis.

“Aku senang melakukannya. Lagipula sudah sewajarnya melakukan sesuatu untuk seseorang yang disukai – “ Wang Yibo menggantung kalimatnya.
Dia langsung menatap pada Xiao Zhan yang menunduk sambil meraih sendok.

“Maaf – aku – tidak bermaksud menyinggungmu,” Yibo menarik kursi di sebelah Xiao Zhan.

Hanya gumaman samar yang mampir di telinga Wang Yibo. Diam-diam ia merutuk dalam hati karena kelepasan bicara. Berusaha untuk mencairkan suasana, ia pun membahas tentang sarapan yang ia bawa.

“Apa kau suka menunya?” ia menunjuk makanan diatas piring.
Morning Pritatta yang ia panggang dan mengeluarkan aroma harum ditabur keju parut serta potongan daging.

𝓝𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓢𝓪𝔂 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang