Pagi itu dia menerima pesan mendadak dari Nanami berpikir kemungkinan ada terjadi masalah di tempat kerjanya, dia terburu-buru tanpa membangunkan Utahime yang masih tertidur lelap, setiap kali Satoru menatap wajahnya rasa bersalah selalu menghantui dirinya.
Dia mendekatkan dirinya mengecup kening Utahime, menatap lekat wajah istrinya yang begitu lelah.
"Mimpi indah, Utahime"
-◇♧◇♧-
"Nanami ada apa!?" Tanya Satoru datang ke kantornya pagi sekali, dia terkejut melihat ruangan kantornya berantakan, seseorang mengobrak isi kantornya--dokumen dan kertas berhamburan di bawah mejanya, beberapa lukisan maupun vas bunga yang sudah miring di lantai tak kalah sofa rusak seperti habis di aniaya begitu sadis sampai bulu-bulu bantal beterbangan.
"Siapa yang melakukan ini!?" Kejut Satoru tidak bisa membendung melihat kantornya bagai kapal pecah.
"Saya tidak tahu, Gojo san" kata Nanami, tengah membereskan dokumen Satoru yang berantakan di lantai.
"Cctv, cek cctv ruangan saya.. kenapa kamu begong! Cepat cek semua rekaman" perintah Satoru pada Ijichi dan dua karyawan yang sudah datang.
Mereka menuruti perkataan Satoru berlari ke ruangan cctv untuk mengecek semua rekaman di seluruh gedung. Nanami meletakkan kembali dokumen ownernya, sementara otaknya tengah mencerna semua kejadian aneh belakang yang dia rasakan.
"Gojo san, apa kamu membuat masalah dengan seseorang?" Tanya Nanami.
"Masalah? Saya tidak ingat, yang saya ingat masalah saya dan istri saya."
"Bagaimana tentang Shoko?" Tanya Nanami lagi.
"Bisa tidak jangan sebut wanita itu" kata Satoru, suasana hatinya benar-benar tidak mau membahas mantan kekasih gelapnya itu.
"Berarti seseorang mungkin suruhan Shoko mencoba mengacaukan ruanganmu" kata Nanami.
"Untuk apa?" Tanya Satoru lagi "untuk apa wanita itu menyuruh orang--dan menghancurkan kantorku!?" Nada bicaranya benar-benar tidak bersahabat, dia terlihat begitu emosi.
"Alat yang Shoko bawa... kau menyimpannya bukan? Naluri saya pasti benar, dia atau orang yang berhubungan dengan Shoko telah mengambil alat itu" kata Nanami.
"Alat? Maksudmu test-pack? Iya aku menyimpannya menjadikan senjataku untuk mencari orang brengsek yang mencoba menuduhku menyentuh Shoko" kata Satoru.
"Dimana alatnya?" Tanya Nanami
Satoru memberitahu alat itu di laci mejanya, ketika Nanami memeriksa laci Satoru... alat itu menghilang, tidak ada disana Satoru terkejut tidak percaya. Dia melihat laci itu kosong tanpa test-pack yang Shoko perlihatkan padanya itu.
"Kau yakin menyimpannya disini?"
"Saya yakin Nanami... kurang ajar, pasti ini bukan Shoko atau suruhannya, ada orang lain yang mengetahui Shoko hamil" ucap Satoru.
Nanami menatap atasannya dengan tatapan curiga.
"Kau yakin tidak menghamilinya?" Tanya Nanami mengetest atasannya itu. "Ya, saya yakin seratus persen... kau tahu sendiri 1 bulan saya tidak bertemu Shoko lagi sampai miting ke Hokkaido itu"
"Kau mempercayaiku kan Nanami! Tidak mungkin saya melakukan hal tercela itu... saya punya istri"
Alis Nanami saling bertautan dengan wajah seakan berpikir keras, dia tidak tahu kalau atasannya ini mulai mengakui istri Utahime.
"Kamu mulai mengakui Utahime sebagai istrimu, Gojo san"
Satoru menggaruk belakang lehernya, pertanyaan yang cukup sulit tapi dia mengakui Utahime sebagai istrinya, mungkin sekarang dirinya mulai membuka hati pada Utahime.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at me (HIATUS)
Romanceseorang wanita yang berhati lembut dan tegar ini hanya bisa tersenyum lemah melihat rumah tangganya yang retak. sosok sahabat yang selalu hadir dan meminjamkan pundaknya dan di anggap saudarinya sendiri, mengkhianatinya berselingkuh dengan suami yan...