Prolog

1K 118 4
                                    

Langit pagi yang menenangkan menampakkan sinarnya yang hangat,sinar itu dengan sopan menyapa seorang gadis bermarga Nakayama yang masih tertidur dengan pulas seakan enggan untuk membuka matanya.

pintu kamar dibuka oleh seorang wanita paruh baya yang menampilkan senyum hangatnya, menghampiri anak gadisnya yang masih berada di alam mimpi,menggoyang pelan tubuh anaknya seraya membisikkan sesuatu yang membuat sang anak sontak terbangun.

"cepat bersiap setelah itu sarapan" ucapnya lembut kemudian pergi keluar kamar tak lupa menutup pintunya kembali.

Nakayama (Name),adalah nama dari gadis itu. memiliki paras yang cantik namun juga imut, memiliki surai hitam legam dengan beberapa helai berwarna putih sepund-ah tidak bahkan lebih pendek.

dirinya sudah menginjak usia 15 Tahun.

gadis itu mengusap wajahnya,maniknya bertabrakan dengan sinar sang Mentari membuatnya mengerjapkan matanya beberapa kali guna menetralkan cahaya yang amat menusuk baginya,setelah sepenuhnya sadar gadis itupun beranjak dari kasurnya berjalan menuju kamar mandi yang berjarak 16 langkah dari tempatnya berdiri.

"dingin" lirih gadis itu kala tubuhnya terguyur oleh air yang bersuhu rendah.

--

tok*

tok*

tok*

suara ketukan pintu terdengar,lantas gadis itupun mematikan showernya lalu mengambil handuk kering yang sudah tersedia,memutar kenop pintu kamar mandi lalu membukanya,manik hitamnya menangkap seorang lelaki yang mirip dengannya hanya saja berbeda gender.

"napa?" tanya gadis itu

"nih baju lu,baru disetrika" jawab lelaki itu

"taro dikasur" titah gadis itu membuat lawan bicaranya memasang raut wajah kusut.

"pake tolong dong!" geram lelaki itu yang dibalas cengiran kuda oleh kembarannya.

gadis itu mengambil alih pakaiannya lalu kembali masuk tak lupa mengunci pintunya,sedangkan kembarannya hanya mendengus kesal dan berjalan keluar kamar.

--

gadis itu berjalan di koridor rumahnya,terdengar suara meresahkan dari dalam kamar orang tuanya membuat gadis itu menutup kedua telinganya.

itu sudah menjadi rutinitas pagi orang tua dari si kembar.

gini nih,kalo 2 orang hypersex dipertemukan.untung g nurun ke anaknya:)

"pagi bang!" sapa gadis-(name) pada kembarannya.

"hm pagi" balasnya singkat.

(name) duduk berhadapan dengan kembarannya itu-Nakayama Haruo.
"ini musim ujan loh jan dingin-dingin nanti nambah dingin" ujar (name) yang tak digubris oleh Haruo.

(name) memutar bola matanya malas, ia mengambil 2 lembar roti tawar lalu mengolesinya dengan selai coklat dan memakannya dengan tenang.

hening melanda keduanya sampai
terdengar suara pintu terbuka,lantas keduanya menoleh,terlihat kedua orang tuanya keluar dengan Santainya dan menghampiri mereka,sang Ayah duduk seraya membenarkan dasinya sedangkan sang Ibu menyiapkan sarapan untuk suami tercintanya.

"mau diantar?" tawar Ayah yg dibalas gelengan kepala dari si kembar.

Ayah menaikkan satu alisnya, "kenapa?" tanyanya.

"gapapa" jawab Haruo mewakili (name).

Ibu terkekeh kecil,mata yg sayu dan senyum yg hangat selalu ia pancarkan membuat hawa sekitar terasa lebih hangat, "kalau begitu hati-hati ya dijalan" ucapnya dengan lembut.

sang anak hanya mengangguk menanggapinya,(name) turun dari kursi lalu mengambil tasnya dan berjalan menuju rak sepatu tak lupa mencium punggung tangan orang tua terlebih dahulu,Haruo juga melakukan hal yg sama.

(name) mengikat tali sepatunya setelah itu diketukkan kelantai olehnya,(name) diam berdiri menunggu sang kembaran.

"udah?" tanya gadis itu yg dibalas anggukan kecil dari sang kembaran.

Haruo menggenggam tangan (name) kemudian membuka pintu rumah,baru satu langkah mereka berjalan namun...

*Whuusshhh..

"eh?"

"heeee!"



















ada typo?lapor saya
vote nya jangan lupa^w^
👇



𝐓𝐡𝐞 𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 || Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang