5.KURANG DUIT

21 7 0
                                    

[Happy reading(◍•ᴗ•◍)]


Pagi ini seperti biasa. Zahira yang terlambat dan Darren yang mengomel. Seperti saat ini.

"Kamu bisa gak sih gak telat terus?, sekarang alasan apa lagi?",kesal Darren.

"Maaf pak, tadi adek saya nyusruk ke selokan depan rumah pak."

"Kan itu adek kamu, sedangkan kamu kan gak ikut nyusruk!"

"Tapikan saya sebagai kakak harus menolong adek saya dulu,jadi ya saya telat sampe kantor.", balas Zahira tak mau kalah.

"Alasan!"

Zahira tak mengindahkan Darren. Ia berjalan menuju mejanya dan mulai berkerja dengan serius.

Setelah keadaan hening cukup lama, akhirnya Darren kembali membuka suara.

"Gimana kencan nya kemarin? lancar?"

"Kepo!"

"Gak tuh, saya kan cuma nanya.", sangkal Darren.

"Sama aja, jadi orang tuh jangan kepo an pak, gak baik buat kesehatan",cerocos Zahira.

"ceriwit, tinggal jawab aja apa susah nya sih."

Zahira menghela nafas sabar. Kemudian menoleh kearah Darren dengan senyum masam.

"Saya gak jadi kencan pak,puas?", ucap Zahira penuh penekanan.

Memang benar. Acara kencan Zahira gagal dikarenakan sang kekasih sedang meninjau proyek diluar kota.

Flashback on

Saat Zahira kembali ke kamar, ponselnya menyala memunculkan notifikasi WhatsApp.

Menggeser layar kemudian melihat isi pesan, yang ternyata dari sang kekasih.

Arga <3

By, jalan jalan nya lain kali aja ya

Kenapa?

Aku lagi ninjau proyek diluar kota

Ohh

Maaf ya

Chat terakhir hanya dibaca saja. Zahira tidak berniat membalas pesan tersebut karena sudah muak dengan alasan sang kekasih.

"Hahh gagal kencan lagi."

"Dulu alasan adek nya nyangkut di pohon mangga,terus alasan kuping kakek nya kemasukan jangkrik, terus alasan kepalanya kesiram kuah mie ayam, terus kesasar ke pasar ghoib dan sekarang alasan ninjau proyek diluar kota, ya meskipun alasan yang sekarang lebih masuk akal sih."
Gumamnya kecewa.

Flashback off

"Oh kasihan oh kasihan aduh kasihan....", Darren bernyanyi dengan nada mengejek seketika ia langsung mendapatkan pelotot an tajam dari Zahira.

"kenapa gak jadi?"

"Pacar saya lagi ke luar kota buat ninjau proyek."
setelah mengatakan hal tersebut Zahira kembali fokus pada pekerjaannya. Ia tidak seperti bos prik nya yang kurang kerjaan.

"Halah, alasan doang itu, jangan percaya, pasti sekarang pacar kamu lagi jalan sama cewek lain.", ucap Darren dalam mode kompor.

"Bapak bisa diem gak sih?"

"Enggak"

"Huhft,,daripada bapak disini gak ngapa-ngapain, mending bapak meeting sama klient deh,masa meeting aja males, giliran nge kepo in urusan percintaan saya semangat!"

"Like like saya lah,mau saya meeting atau enggak kan terserah saya,mau saya nge kepo in kamu atau enggak juga terserah saya.",balas Darren tak mau kalah.

"BERISIK!!,NGOMONG MULU LO, GAK BERBUSA TUH MULUT!?"

Zahira seketika menutup mulutnya. Darren menatapnya nyalang membuat dirinya gelagapan.

"Kamu berani bentak saya?, saya ini bos kamu loh!"

"Eh- anu-Maaf, tadi itu refleks pak,kan itu juga gara gara bapak.", beginilah hukum alam 'wanita memang tak pernah mau mengakui jika dirinya bersalah'.

"Dasar sekertaris kurang ajar!"

"Saya gak kurang ajar pak, tapi saya kurang duit .",ucap Zahira dengan watados.

"Huh,,Uptuyulah."

Darren mendengus kesal .Kemudian menatap layar laptopnya,ia mulai mengerjakan pekerjaannya dengan serius.

"Idih ngambek."
Bantin Zahira.
.
.
.
. bersambung
.
.
.
.
.
.
.
HEY^^MAKASIH BUAT YANG UDAH MAU MAMPIR KE CERITA KU
MAAF KALO TYPO ATAU GAK NYAMBUNG JANGAN LUPA PENCET BINTANG YA^^

DARZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang