Jungkook menghela napas setelah betah menatap Tzuyu dalam waktu lama. Ia tak tahu jika sikap keras kepala gadis itu akan sangat parah. Bahkan hingga rela menyakiti dirinya. "Apa itu perlu? Kenapa kau harus melakukannya? Apa kau tahu? Ini malah membuatku semakin berat untuk menghindarimu."
Jungkook tak berniat membuat Tzuyu melakukan hal ini. Ia hanya terlalu bingung hingga memutuskan untuk menjauh sementara. Ia perlu memikirkan banyak hal. Apalagi, kenyataan perihal ayah Tzuyu membuatnya sulit menerima. Ia hanya butuh sedikit waktu untuk memaafkan pria itu meski pastinya akan sangat sulit.
Jungkook terkejut saat merasa gadis yang terbaring lemah sejak tadi, membalas genggaman tangannya. "A-aku akan memanggil dokter."
💎💎💎
"Kau sungguh tidak akan makan apa pun? Wajahmu pucat." Jungkook menatap Tzuyu khawatir. Ia sudah berusaha. Namun, Tzuyu yang keras kepala terus menolak bubur yang ia sodorkan.
Jungkook menghela napas kemudian meletakkan mangkuk buburnya. Ia tentu takkan bisa marah pada Tzuyu. Terlepas dari apa pun yang gadis itu lakukan. "Jika kau keras kepala seperti ini, kau tidak akan cepat sembuh."
"Itu lebih bagus."
"Tzuyu, apa kau sungguh mengatakan hal seperti itu?"
Tzuyu menatap Jungkook. "Apa kau masih memikirkanku? Cih, aku rasa tidak."
Jungkook menghela napas. Haruskah ia menceritakan segalanya? Namun, ia tahu itu malah akan membuat hubungan Tzuyu dengan ayahnya semakin memburuk.
Jungkook meraih tangan Tzuyu meski gadis itu sedikit melawan. "Tzuyu, kau tidak percaya padaku?"
"Itu hanya sebuah pembelaan seorang pengecut yang pergi begitu saja." Tzuyu melepas genggaman tangan Jungkook, memalingkan wajah sebab ia sedang tak ingin dibujuk. Ia sudah sangat kesal karena Jungkook tiba-tiba pergi saat pernikahan mereka sebentar lagi. Padahal, semuanya sudah hampir selesai.
"Aku benar-benar butuh waktu sendiri, Tzuyu. Tolong beri aku waktu."
"Bukankah kita akan bersama? Kenapa hanya menanggungnya sendiri? Apa aku tidak bisa menemanimu?"
Jungkook menghela napas. Melihat Tzuyu menangis tentu hal yang paling iabenci. Ia merasa gagal menepati janjinya untuk terus membuat gadis yang ia cintai selalu bahagia. Namun, ia juga akan sulit memaafkan jika terus bersama Tzuyu. Ya, ia yakin perlahan ia akan memaafkan kesalahan fatal tuan Chou demi Tzuyu dan ia tak mau itu.
"Baiklah, batalkan saja pernikahannya lalu pergi tanpa perlu mengingatku lagi. Seharusnya aku sadar, kau bukan mencintaiku, tapi mengasihaniku."
"Apa tidak bisa diundur?"
"Tidak. Tidak sama sekali atau kita batalkan. Aku akan mengakhiri hidupku saja agar tidak patah hati berkepanjangan."
Jungkook menghela napas. "Tzuyu, hanya diundur sedikit."
"Masalahnya tidak ada jaminan kau tidak akan berubah pikiran. Sekarang kau punya banyak hal dan tidak menutup kemungkinan seseorang datang untuk menggantikanku. Aku tidak mau." Tzuyu mulai menangis. Ia hanya takut segalanya berubah. Ia takut Jungkook seperti pria-pria sebelumnya. Ia tak mau jika harus mengalami hal yang sama.
Jungkook menarik gadis itu dalam dekapannya agar lebih tenang. Ia mengusap halus punggung gadis itu dan meyakinkan jika ia bukan ingin melarikan diri. "Aku tidak akan pergi, aku hanya butuh sedikit waktu. Jika kau tidak bisa menunggu, baiklah aku tidak akan mengundurnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You? [End]✅
FanfictionAn original Wattpad story by shine_Janie. Read on WATTPAD SITE! Cinta memang selalu datang dan pergi semaunya. Bahkan ia juga bisa berlabuh di situasi dan kondisi yang benar-benar tak memungkinkan. Seperti yang dirasakan Jeon Jungkook. Ia tak menya...