Prolog

2 0 0
                                    

Diantara hari Senin sampai Minggu, maka hari Senin adalah hari yang hampir rata-rata isinya adalah keluhan. Apalagi bagi mereka yang belum cukup menikmati libur dihari Minggu. Namun, ada sebagian orang yang juga bersyukur bertemu hari senin lagi. Karena di hari Senin lah, dan di upacara bendera ini murid bisa saling bertemu antar kelas bahkan antar adek dan kakak kelas. Apalagi dalam posisi yang berdiri sebelahan atau berhadap-hadapan dengan kelas Crush-nya.

Annisa atau yang biasa dipanggil Icha-- Ia berdiri dibarisan kedua dari depan karena tubuhnya yang pendek dan selalu mendapatkan posisi depan setiap upacara. Icha menunduk dengan memainkan jari kedua tangannya. Cuaca hari ini begitu panas. Kulitnya yang putih dan sensitif terasa begitu sangat panas, terlebih ada beberapa jerawat diwajahnya, mungkin dikarenakan hormon saat puber, atau bisa juga karena pola hidup yang tidak sehat. Icha menggigit bibirnya, kaki kanannya dihentak pelan, gelagatnya juga sudah sangat gelisah.

Monica yang sadar akan hal itu, Ia menepuk siswi yang berdiri didepannya. "Icha bentar lagi pingsan."

"Eh iya,"

Sampailah kabar itu terdengar sampai barisan terdepan. Edo yang berdiri disamping Icha pun langsung bersiap untuk menahan Icha yang sudah mulai terhuyung kesamping. 

Seperti yang sudah diduga sebelumnya, suasana upacara saat ini seketika menjadi riuh. Pembina upacara yang sedang memberikan pidatonya pun sadar akan hal itu.

"PMR yang dibelakang, boleh langsung digotong ke UKS ya.

Dan saat seperti inilah, PMR menunjukkan jati diri dan tanggung jawabnya. 

"Kerja-kerja!" ucap salah satu anggota PMR.

"Berat, Weh!" jawabnya.

Setelah mendengar jawaban PMR tersebut, Edo mendorong cowok tersebut. "Elo, kalau nggak mau angkat-angkat yang pingsan, nggak usah sok-sokan jadi PMR kalau tujuan lo sebenarnya cuma buat ngadem berdiri dibelakang!"

"Maksud lo apa? Lo tuh adek kelas, harusnya sopan sedikit!"

"Sopan? harusnya yang ngomong begitu itu gue, bukan elo! lagian lo tuh udah kelas 9 masih aja sibuk PMR, pikirin tuh Try Out lo, UN lo. kalau lo banyak ngeluh, biar gue aja yang angkat!"

Beberapa murid langsung melerai keduanya, namun ada beberapa yang menghiraukan pertikaian itu.

"Lagian kalau udah tau nggak kuat, harusnya mundur, bukan maksain berdiri terus jadinya repotin. Dasar, Gendut!" 

Semua murid yang tadinya menghiraukan kini berubah jadi kesal. Pasalnya memang anggota PMR yang satu ini memang dikenal sebagai cowok Lemes mulutnya hampir kaya ibu-ibu komplek lagi rumpi.

Edo sebagai ketua kelas, karena tanggung jawabnya, dan karena perikemanusiaan, akhirnya berusaha untuk menggotong Icha yang sudah hampir pingsan ini.

"Do, sorry ya gue repotin lo, apalagi karena badan gue yang gembrot ini." Icha berbisik sebelum kesadarannya benar-benar hilang.

Disudut lain, barisan kelas 9 sangat begitu tenang karena berdiri dibawah rindangnya pohon mangga. Hal itu yang membuat tingkat 7 dan 8 selalu iri disetiap hari senin.

"Ja! Reza...." 

"Hmm.." Ucap Reza setelah mendengar bisikan dari belakang.

"Lo liat nggak cewek tadi yang pingsan?" 

"Hmm.." Balasnya tidak tertarik

"Gue denger-denger kalau nyokapnya itu dokter, kemarin minggu gue nggak sengaja ketemu dia di supermarket."

"Terus? lo naksir?" 

Mario menendang kaki Reza pelan. "Dengerin dulu!"

"Makanya nggak usah pake basa basi, langsung aja to the point."

kemudian Mario berdiri lebih dekat dengan Reza dan membisikkan sesuatu.

"Anjir, seriusan lo?" Dengan muka terkejutnya, Reza tersenyum.

"Gimana? setuju nggak lo?"

Jempol. Reza mengacungkan jempolnya.

***

Icha duduk dipojok kantin dengan ditemani Edo dan Monica. Setelah bel istirahat berbunyi, mereka bertiga bergegas ke kantin sebelum kantin dipenuhi oleh murid lainnya.

Kantin saat ini sangat ramai dan sesak, entah kenapa suasana kantin saat ini lebih ramai dari biasanya. 

Disisi lain, Reza berdiri ditengah kerumunan dengan memandang seluruh area kantin.

"Ja! itu!"

Reza yang paham akan kode dari Mario kemudian langsung berjalan kearah pojok kantin.

"Hai, Do!"

"Hoi, Kang! Sibuk banget kayaknya akhir-akhir ini jarang keliatan."

"Biasalah, kelas 12 kan lagi banyak Try Out "

"Halah, paling pacaran."

"Pacaran apaan? justru gue diputusin karena dia mau fokus belajar. hahahaha"

Icha dan Monica lebih memilih untuk mengabaikan dan tidak ikut serta dalam obrolan mereka.

"Kita boleh duduk disini?" Ucap Mario kepada dua cewek yang lagi fokus dengan masing-masing novel yang sedang dipegangnya.

Icha sedikit tidak setuju dengan bangku yang kosong dimeja tersebut diisi oleh kakak kelas yang tidak dekat dengannya. Mau ngapain coba? 

"Lo yang tadi pingsan?" Ucap Reza 

Icha menoleh kemudian mengangguk.

"Harusnya sebelum lo pingsan, bilang aja kalau nggak kuat, biar langsung dibawa ke UKS."

Apasih, batin Icha

"Oke."

"Ada sakit?"

"Enggak."

"Udah berobat?"

"Udah." jawabnya sambil melanjutkan membaca novel

"Nama lo, Annisa?"

Icha menoleh.

"Itu, gue baca Name tag nama lo." 

Icha tersadar dan kemudian mengangguk.

Monica yang melihat situasi yang sangat kikuk ini kemudian menyikut tangan Icha yang sedang duduk disebelahnya.

"Cha, jangan cuek-cuek jadi orang. nanti kalau gue nggak ada, Edo nggak ada, lo nggak ada teman."

Sombong banget ini anak. Pokoknya gue bakal buat dia suka sama gue! gila aja, cowok secakep gue kaya gini dicuekin.

"Langsung aja deh kak. Lo mau apa? nggak biasanya ada orang yang mau basa-basi sama gue." Jawab Icha ketus.

"Gue tadinya mau ngajak Edo gabung sama gue, tapi karena ada kalian berdua, jadi gue memutuskan untuk kita yang gabung sama kalian."

"Tapi gue--risih." balas Icha dengan suara datarnya

Masalahnya, gue nggak terbiasa disamperin kakak kelas apalagi cowok yang gue suka!

Reza mendecak dan memilih untuk tidak menjawab Icha dan kembali mengobrol dengan Edo.

Baru kali ini gue ditolak sama cewek. Batinnya seraya kembali mengobrol dengan Edo yang kebetulan salah satu dari tim basketnya.

Sementara, Icha kembali membaca novel sambil memasang Earphone dikupingnya dengan memutar list music kesukaannya.

###

Nb : Hello! Udh lama aku hiatus karna lupa password dan akhirnya aku update lagi! Semoga cerita ini lebih banyak peminatnya ya lebih dari cerita KOMA.

Start : 16 Januari 2022
Target Finish : Juli 2022 - i wish🙂


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENJAHIT LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang