Suasana pagi yang sejuk. Pepohonan dan tanah yang basah akibat hujan.
Ya...sejuk yang tidak bertahan begitu lama, karena Seungmin merasa gerah. Ia di beri perintah untuk pergi ke luar kota dimana dirinya menjadi relawan Puskesmas.
Bukannya tidak mau. Tapi Seungmin baru saja kembali juga menjadi relawan di kota seberang.
Sekarang ia di perintahkan lagi dan sudah di pastikan akan lama lebih dari biasanya yaitu sekitaran tiga bulanan.
"Tapi...aku baru kembali kak" Seungmin mencoba menjelaskan kepada seniornya.
"Itu tugas kamu. Kalo gak mau bilang saja sana sama Direktur Rumah Sakit" jawab seniornya ketus.
Seungmin memejamkan matanya juga menelan rasa pahit nasib kehidupannya.
Sepeninggalan seniornya, Seungmin melepaskan jas putih dokternya melemparkannya di kursi kerjanya dan menendang kursi hingga ke sudut ruangan hingga terbentur dinding.
Jeongin yang baru terlelap di sofa yang tersedia diruangan. Terjengit kaget mendengar suara benturan kursi di dinding.
"Ku mohon...aku baru tertidur hiks..." Jeongin merengek.
Hendak menjawab rengekkan juniornya. Seungmin mendapat panggilan dari IGD. Pastinya Seungmin langsung bergegas.
Jeongin kembali memposisikan dirinya untuk tertidur. Baru saja akan terlelap, ia di bangunkan lagi dari suara pintu yang dibuka kasar.
Pelakunya adalah Kim Seungmin. Ia kembali mengambil jas dokternya.
Mengibas-ngibaskan jasnya ke wajah Jeongin dan berlalu meninggalkan ruangan.
"Arrrghhh KIM SEUNGMIN !!!"
🐡
"Aw sakit." Seungmin mengaduh kala tangannya di cubit juniornya.
"Makanan tu di makan, bukan di aduk-aduk begitu. Kalo gak mau lagi, noh letakkin disana biar diambil terus di cuci." Celoteh Jeongin.
Kini mereka lagi kantin yang sedang ramai akibat jam istirahat.
Merasa tidak ada jawaban dari seniornya. Jeongin menatap lawan bicaranya yang menatap sinis ke arah lain. Jeongin mengikuti arah tatapan Seungmin.
Ternyata Seungmin lagi menatap senior kasarnya yang lagi memasang wajah penipunya di depan petinggi Rs.
"Cih.. dasar rubah penipu."
Jeongin terkekeh "kenapa sih bukan dokter Koas yang lain. Padahal koas yang baru-barupun perlu pengalaman."
Seungmin mengedikkan bahunya.
"Karna kerjaku bagus. Makanya gak ada yang bisa menyamakan profesionalitasku" ucap Seungmin bangga.
Jeongin mengejek dengan raut wajahnya.
"Iya.. tiada kota yang terlewatkan untuk kakak menjadi relawan. Sampe kamu besar di kota orang." Seungmin terkekeh menyedihkan. Ingin membantah tapi itu kenyataannya.
"Sebenarnya seru sih jadi relawan. Pasien jarang ada bahkan bisa liburan di akhir minggu."
"Heum bahkan menjadi ahli semua spesialis mendadak." Tambah Jeongin.
Seungmin mengangguk kepalanya.
"Ini tahun keberapa Koas mu, Jeongin ?""Kedua" jawab Juniornya dengan mulut penuh makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soledad
FanfictionWaktu itu nolak dan sekarang ngejar-ngejar !?? gak banget deh... ^ Soledad dari bahasa spanyol yang artinya Kesendirian. Keadaan menyendiri untuk menenangkan diri sendiri ^ ● BxB ○ Chan × Seungmin ● 16 Januari - 5 Maret 2022 ○ Dilarang salah lapak ❣