H
A
P
P
Y
.
.
.
R
E
A
D
I
N
G*****
Beberapa hari telah berlalu semenjak insiden tenggelamnya Sehun, sekarang kalau dipikir-pikir ia jadi merasa malu dengan hal itu. Bisa-bisanya Sehun menenggelamkan dirinya sendiri di dalam kolam, gara-gara kejadian itu pun ia menjadi demam pada hari berikutnya.
Bukan demam yang benar-benar parah, karena sebenarnya Chanyeol juga jadi ikut sakit gara-gara dirinya. Dan meskipun tengah berada dalam kondisi yang tak terlalu sehat. Pria itu malah tetap pergi untuk bekerja, mau tak mau hal itu membuat Sehun jadi merasa bersalah.
Dan lagi, entah perasaannya saja atau apa. Ia merasa bahwa Chanyeol menghindarinya, memang pria itu masih berbicara dengannya. Tetapi, Sehun merasa ada yang berbeda. Apa pria itu sebenarnya masih merasa marah dengannya?
Ia tak bisa membaca isi pikiran Chanyeol, dan kelihatannya pria itu bukanlah tipe orang yang juga akan mengatakan isi hatinya secara terang-terangan. Jadi Sehun benar-benar tidak tahu apa yang menjadi penyebab dirinya seperti dihindari oleh Chanyeol?
Pemuda itu menghela napas lirih, tatapannya jatuh pada talenan yang sedang digunakannya. Ia sedang memasak dari tadi, dan bukannya fokus pada potongan sayurannya. Pikirannya malah melayang-layang pada nama Chanyeol, pria itu benar-benar membuat hatinya menjadi bingung.
.
.
Marriage contract
.
.
Lampu-lampu yang bergemelapan terlihat bergerak ke segala arah untuk menyoroti setiap sudut dari ruangan luas itu, yang terlihat dipenuhi oleh segerombolan orang. Beberapa tampak saling menggoda antara satu sama lain di atas lantai dansa, satu dan lainnya lebih memilih untuk memandangi sebagian manusia yang sibuk meliuk-liukkan tubuhnya di sana.
Chanyeol termasuk salah satunya, pria itu tidak bergabung di lantai dansa, dan lebih memilih untuk memperhatikan lekuk tubuh wanita sexy yang tengah meliuk-liukkan tubuhnya dari sini, dengan segelas wine yang berada dalam genggamannya.
Club adalah tempat yang menjadi hiburan tersendiri baginya, apabila sedang dalam keadaan tertekan ataupun sedang memiliki masalah. Namun, sekarang rasanya ia jadi merasa sia-sia untuk datang ke sini, pikirannya tak benar-benar teralihkan dengan sepenuhnya.
Pria itu mencoba untuk memikirkan, apa sekiranya sesuatu yang membuat benaknya tanpa sadar menjadi terus memikirkan Sehun?
"Kau butuh seseorang untuk menemanimu?" Chanyeol menoleh, dan mendapati seorang wanita cantik yang tengah menatapnya dengan seduktif. Ia tahu apa maksud wanita itu namun, tak berniat untuk menanggapinya.
Si wanita tampaknya tak terlalu mempedulikan akan reaksi Chanyeol, dan tanpa kata langsung mendudukkan dirinya di atas pangkuan pria itu. Hal itu jelas membuat Chanyeol merasa sedikit terganggu, walaupun begitu yang dilakukannya hanyalah diam, jujur saja ia sedang malas untuk meladeni hal seperti ini.
Lucu jika mengingat dulunya, Chanyeol sering menghabiskan malamnya di kamar club untuk hal seperti ini. Tetapi, saat ini entah kenapa ia tak merasa begitu tertarik lagi dengan sesuatu seperti itu. Wanita yang dipangkunya itu cantik, juga memiliki tubuh yang sexy. Namun, kenapa rasanya ia tak terlalu bergairah, ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract | ChanHun Fanfiction
Fanfiction[COMPLETED] "Semuanya hanya sebuah kesepakatan, tidak akan ada perasaan yang muncul dalam perjanjian kontrak ini." "... tapi bukannya tidak semua hal akan berjalan sesuai rencana. Apakah menaruh perasaan pada orang yang kau cintai, adalah sebuah kes...