Jeno tengah duduk anteng di depan ruang UGD tempat Jaemin mendapat tindakan.
Ia membawa nya ke rumah sakit milik sahabat papanya. Kim Doyoung.
Tak lama, suara langkah kaki saling bersahutan terdengar di sepanjang koridor. Bisa diperkirakan ada beberapa orang.
Terlihat Haechan dan Renjun yang tiba lebih dulu. Disusul Hyunjin, Jisung, Chenle dan Mark. Mereka tahu Jaemin kecelakaan, karena memang mereka ada disana.
"Jen, gimana keadaan Nana?" Tanya Haechan begitu melihat Jeno.
"Nana?" Jeno bertanya dengan penasaran.
"Iya, Nana. Na Jaemin!" Sahut Renjun yang terlihat kesal.
Jeno salah tingkah. Lalu mengubah ekspresinya mejadi datar.
"Masih ditangani dokter. Belum tahu." Jawabnya.
Mereka lantas mengikuti Jeno duduk di depan ruangan. Saling berdoa untuk keselamatan Jaemin.
"Eh, Chan. Kasih tahu om Atuy ga nih?" Tanya Hyunjin.
"Kasih tahu ga ya? Tapi entar om Atuy marah gimana?"
"Iya, Jin. Lo tahu kan, Jaemin itu ga boleh balapan sama bokapnya? Bisa-bisa kita yang dicincang sama tu Yakuza Jepang." Sahut Renjun.
"Iya juga sih. Terus, nanti kalo ditanyain walinya kita tunjuk siapa?" Tanya Hyunjin lagi.
"Lo aja, Jin. Lo kan mantanya, nanti lo ngaku jadi pacarnya aja." Ini Mark yang menjawab.
"Gila lo! Bisa disleding gue sama Nana."
"Ya terus siapa?"
Hening kemudian. Hingga tiba-tiba Chenle berucap.
"Kak Jeno aja udah. Kan dia yang bawa Kak Jaemin ke rumah sakit."
"Nah, boleh juga tuh. Gimana Jen?" Tanya Haechan ke Jeno.
"Kenapa gue?"
"Kan lo yang bawa Nana kesini!"
"Ga mau!"
"Harus mau!"
"Ga-"
Ceklek!
Pintu UGD terbuka. Menampilkan dokter Moon yang terlihat lelah dengan keringat bercucuran di dahinya.
Semua segera mendekat ke arah dokter itu.
"Siapa walinya?" Tanyanya.
"Jeno, dok. Dia yang bawa kesini!" Jawab Renjun.
Sedangkan Jeno sudah bersiap memukul Renjun namun ditahan Mark.
"Hubungan kamu sama pasien?" Tanya dokter Moon ke Jeno.
Jeno bingung harus menjawab apa.
"Dia pacarnya!" Sahut Haechan semangat.
Jeno mendelik ke arah Haechan. Menatap penuh emosi pada si tan itu.
"Baik. Karena tidak ada orang tuanya disini, saya sampaikan pada kalian semua saja. Begini, kondisi dari pasien saat ini sedang kritis. Dia kehilangan banyak darah dan harus melakukan transfusi darah. Tapi selain itu, ada hal yang perlu kita lakukan. Yaitu melakukan scan pada kepalanya. Memeriksa apakah ada penggumpalan darah atau tidak. Dan untuk transfusi darah, saya mohon bantuan dari kalian. Donor darah, stok darah di rumah sakit ini sedang kosong. Jadi saya harap kalian mau membantu."
Penjelasan panjang dokter Moon itu membuat mereka terpuruk. Jaemin kritis. Itu benar-benar hal mustahil yang mereka bayangkan sebelumnya.
"Separah itu dok? Err golongan darah Jaemin apa ya dok?" Tanya Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold President || NoMin
Fanfiction[ON GOING] "Gue ga akan nyerah ngejar tuh presiden kaku." - Na Jaemin . "Risih gue lo ikutin terus!" - Lee Jeno . "Jeno, apa gue emang ga pantes buat lo?" - Na Jaemin . "Pergi dari hadapan gue, Na Jaemin!" - Lee Jeno . bxb content NoMin MarkHyuk