Bab 22 - Gift

4.1K 92 0
                                    

Damian baru saja sampai di tempat tujuan yang mana James sudah menunggunya, pria itu mengirimkan pesan untuknya dia bilang ada perihal pekerjaan yang ingin dibicarakan dengannya tapi anehnya James malah mengajaknya bertemu di salah satu lapangan basket yang ada di pinggir jalan yang tak jauh dari apartemennya.

"Hay brother,"

"Hay Dam," bugh! Pukulan keras James layangkan pada wajah Damian.

"Kau apa-apaan ini maksudnya.. " James memukulnya kembali.

"James hentikan kau ini kenapa? Apa salahku," James tertawa mendengar pertanyaan Damian barusan.

"Kau bertanya apa salahmu, beraninya kau menggodanya!"

Bugh! James membabi buta ia murka memukuli Damian tanpa ampun sampai hidung Damian mengeluarkan darah segar.

"Fuck! Kalian beraninya berselingkuh di belakang ku, kau Damian bahkan kau berani menyentuhnya!" James memukulnya dengan keras bukannya tidak berani melawan Damian hanya merasa ia memang pantas menerima pukulan dari James.

"Sorry James, aku mencintainya." katanya seraya tertunduk lemas di tanah dan sekali lagi James menendang wajahnya membuat Damian tersungkur.

"Bedebah!" James meludahi nya selepas puas menghajar Damian ia pergi meninggalkan pria itu yang sedang terkapar sendirian di tengah lapangan.

***

Alea memeluk Damian dengan erat saat ia mendapat kabar jika Damian berada di rumah sakit ia langsung terburu-buru ke rumah sakit untuk menghampiri pria itu yang katanya di larikan ke rumah sakit karena di hajar oleh seorang preman saat di jalan.

"Aku baik-baik saja Al,"

"Apanya yang baik-baik saja, apa kau tak melihat wajahmu bahkan terlihat sangat mengerikan." Damian terkekeh.

"Siapa yang memukuli mu sampai seperti ini, apa kau tidak melawannya sama sekali?"

"Aku pantas mendapatkan pukulan ini Al,"

"Kenapa bisa begitu?"

"Karena aku sudah menghamili pacarnya," Alea shock mendengarnya jadi yang memukuli Damian adalah James.

"James yang memukuli mu," Damian tersenyum dan membenamkan wajahnya pada dada Alea.

"Sudahlah aku tidak apa-apa, apa kau yang mengakui hubungan kita padanya?" Alea mengangguk, ia jadi merasa bersalah karena dirinya Damian jadi sasaran amukan James harusnya ia juga mendapatkan pukulan itu.

"Tapi bukankah kemarin kau bertemu dengannya dan kau malah berpelukan mesra dengannya?"

"Kau ada saat itu?" Damian mengangguk.

"Iya saat itu juga ku pikir kau kembali dengannya.. "

"Aku mengakui segalanya dan mengakhiri semuanya." jawabnya sendu.

Damian memeluknya dugaannya salah ia pikir kemarin Alea kembali dengan James tapi nyatanya wanita itu mengakhiri hubungannya dan mengakui hubungan mereka.

***

Alea pulang bersama Damian bukan ke apartemennya melainkan ke apartemen Damian karena apartemen Damian tak jauh dari rumah sakit.

Mereka duduk si sofa kecil itu, Damian mengelus perut rata Alea.

"Ku pikir kau benar-benar melakukannya,"

"Maaf sudah pernah memikirkan hal bodoh itu," Alea merasa beruntung karena Keyra mengingatkannya kembali untuk memikirkan kembali keputusan bodohnya itu.

"Setelah semuanya sudah benar-benar membaik, ayo kita menikah saja." Damian memeluknya.

"Kau mau kan menikah denganku?" Alea menganggukkan kepalanya tanda ia menerima ide Damian mengajaknya untuk menikah seketika Damian mencium bibir Alea dan membawanya ke dalam pelukannya.

AFFAIR With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang