"Hai, Barbie"
"Bagaimana liburan kalian di Macau?"
"Seru?"
"Seru sekali, Ma"
"Harusnya Mama juga ikut kesana sama Papa"
"Kau besok sudah harus ke kantor lagi, Lin Yi"
"Oke, Pa. Tidak masalah, paling tidak kemarin Papa tak mengganggu liburanku"
"Besok jangan mengajak Lalisa ke kantor, biarkan dia beristirahat saja, dia tampak lelah" tegas tuan besar.
Lin Yi dan Lalisa kini berada di ruang tamu kediaman mewah itu, dimana dihadapan mereka duduk juga Tuan dan Nyonya besar. Momen yang jarang terjadi.
"Barbie, kenapa diam saja?" tanya si Nyonya rumah.
"Aku lelah"
"Pasti perjalanannya melelahkan buatmu ya. Mungkin hanya belum terbiasa sering-sering berpergian"
"Tapi kalian pulang pakai jet pribadi kan?"
"Iya Ma"
"Lin Yi, apa kau membelikannya barang-barang bagus?"
"Pasti Ma, hanya saja Lalisa ini suka tidak mau"
"Kenapa Barbie?"
"Aku hanya tidak butuh apapun darinya, Nyonya besar"
"Tidak perlu sungkan, kau boleh meminta apapun karena itu kewajibannya"
"Kewajiban?"
"Aku rasa Tuan muda tak punya kewajiban apapun padaku"
"Tidak bisa begitu Barbie, jika kau bersamanya berarti dia punya kewajiban untuk semua keperluan dan keamananmu. Harus begitu, ya kan Pa?" Nyonya besar legend itu terlihat bersemangat sekali.
Tuan besar itu diam saja, ia hanya cukup takjub, bingung, dan sedikit bimbang melihat reaksi gadis ini yang masih saja terlihat tidak tertarik dengan putra mereka, juga harta mereka.
"Lalisa ini memang selalu menolak hadiah dariku sejak awal, Ma"
"Sejak hari pertama kau membawanya??"
"Iyaaa"
"Woaaah seru sekaliiii. Ya kan Pa?"
"Biasanya semua ingin sekali hadiah dari kami, bahkan ingin sekali memiliki putraku lebih jauh. Sampai ada yang pernah kujambak rambutnya karena tak tahu diri. Hahaa"
"Kau malah menolaknya, Barbie"
"Kau menggemaskan" renyah betul tawa Nyonya rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiba-Tiba
FanfictionKejadian itu terlalu tiba-tiba baginya. Takut, bingung, marah, semua rasanya muncul secara acak. Ceritanya yang ia kira cukup sehari saja, tak begitu kenyataannya. Cerita kaburnya yang pertama malah membawa pada cerita kaburnya yang lain, jelas unt...