Kenaya pov...
Pukul 06.55 am
Pikiran ku kini dilanda kegelisahan. Sering kali kutoleh kaca bus yang ku tumpangi . Jika bisa, saat ini juga rasanya aku ingin melompat dari jendela bus. Tapi tidak bisa. Bagaimana ini aku sudah tidak bisa berfikir positif lagi ?!! Kini hanya pikiran negatif yang mengelilingi ku. Ditambah asap kendaraan yang begitu pekat, mencekat pernafasan. Dan klakson kendaraan yang saling bersautan membuat kepalaku pening . Apakah ini akhir dari semuanya??? Jika iya . aku akan meminta kepada Yang Maha Kuasa agar jangan jadikan peristiwa ini menjadi akhir cerita.
Bagaimana mungkin di semester pertamaku, aku sudah akan mendapatkan poin pelanggaran, hanya karena bus yang ku tumpangi terjebak dalam kemacetan . Aku tidak mau hal itu terjadi bahkan jikalau aku sudah di semester akhir. Aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi.
Tapi ketika ku lirik arloji yang melingkar di pergelangan kiriku. seketika aku hanya bisa pasrah menerima kenyataan bahwa sekeras apapun aku berusaha tetap tidak bisa karena arloji hitam ku menujukkan pukul 06.58 am. Dua menit lagi bel sekolah akan berbunyi. Dan aku masih terjebak di kemacetan yang jarak dengan sekolah masih lumayan jauh.
Kegelisahan ku kini sedikit berkurang karena sedikit demi sedikit bus yang ku tumpangi mulai bergerak. Meski hanya sedikit pergerakan, namun setidaknya melegakan perasaan ku.
Setelah beberapa saat, kini aku sudah berdiri di depan gerbang sekolah. Namun sayang ,gerbang sudah terkunci rapat. Tidak bisa di buka. Dan aku hanya bisa menatap nanar gerbang yang sudah tertutup.
Aku mendongakkan kepalaku kesamping atas tembok di gerbang. Dan baru menunjjukkan pukul 07.04am. 'Seharusnya pukul segitu belum di kunci gerbangnya. Karena ada yg bilang bahwa gerbang akan di tutup pukul 07.05am dan penguncian gerbang pukul 07.06 dan gerbang akan di buka lagi pukul 07.15.' batin ku
' tapi kenapa para siswa siswi yang menggunakan seragan lapangan itu sudah melakukan kegiatannya ' lanjukuMerasa aneh dengan apa yang kulihat. aku menoleh pada jam yang ku kenakan. Seketika mataku memelotot. Yang benar saja, masa jamku sudah menunjuk 07.09 am. Masih tidak percaya, akhirnya aku merogoh saku rok putih ku nenyalakan handphone ku. Dan benar saja handphone ku juga menunjjukkan angka yang sama dengan jam tangan ku.
Tidak menyerah pada takdir. Aku berjalan menuju pintu gerbang yang tertututp. Memutar kepalaku kesegala arah, berharap ada yang menolongku. Membukakan gerbang atau bahkan menolongku melompati tembok di samping sekolah, seperti kisah kisah di buku fiksi yang pernah ku baca. Tapi hasilnya nihil!!! Gerbang tersebut masih saja terkunci. Bahkan tidak bergerak sama sekali.
Aku sudah putus asa. Ku balik kan badan ku untuk mencari bus dan kembali pulang. Baru beberapa langkah. Mobil sedan hitam mengalihkan attensi ku . mobil itu menuju gerbang. Seketika itu pandangan ku mengikuti mobil sedan tersebut.
Tin..... Tin.......
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTHING SPECIAL 'On Going'
Teen FictionNOTHING SPECIAL Komplek kost yang bernama kost Pelangi atau biasa disebut komplek pelangi, terletak di pinggir pusat kota. Dihuni oleh anak anak rantau mulai dari pelajar, mahasiswa, bahkan para pekerja. Rela jauh dari sanak saudara untuk m...