Kiana sedang mengalami mimpi... Mimpi yang indah.
"Ngwehehehe, iya sayang, aku akan menjadi pahlawan dunia sehingga kau bisa memelukku dengan nyaman setelah itu."
Sayangnya, dia harus bangun dari mimpinya pada saat itu.
"Dasar kotor... Jangan memeluk tanganku!
*Plak!
"Aduh!!"
Mata Kiana terbuka dan melihat sesuatu yang familiar. Tapi dia merasa tidak percaya dan mengusap matanya berulang kali untuk memastikan.
"Sejak kapan ayam berjambul api itu sebesar ini."
Katanya saat melihat Alex lebih tinggi darinya.
Alex yang sudah sangat tidak tahan dengan olokan Kiana meski baru saja dia bangun memiliki eskpresi yang berapi dengan urat-urat yang menonjol.
"Apa kau ingin ditampar sekali lagi? Berhenti memeluk lenganku."
Kiana lalu melihat tangannya memang sedang memeluk lengan Alex.
"..."
Jadi dia memeluknya lebih erat daripada melepaskannya.
"Bajingan! Aku bilang lepas!"
"Apa itu perlakuanmu terhadap seorang wanita setelah kau melecehkannya?"
"M-Melecehkan? Apa maksudmu, orang gila. Aku hanya menampar pahamu agar kau bangun!"
"Itu sudah termasuk pelecehan seksual! Kau harus bertanggung jawab!"
"Hei, kalau kau tidak melepasnya sekarang seseorang mungkin akan terpanggang di atas kasurnya."
Melihat intensitas mana di sekitar Alex meningkat, Kiana memilih berhenti mempermainkan Alex dan melepas pelukannya.
"Cih, dasar tempramental."
Gumamnya.
"Apa kau mengatakan sesuatu?"
tanya Alex yang menciptakan bola api ditangannya. Bisa dilihat kesabarannya sudah habis dengan urat yang semakin menonjol di wajahnya dengan senyum menakutkan.
"Tidak, tidak ada. Sebenarnya aku ingin tahu kenapa kau malah di sini. Aku tebak bahwa kau hanya ingin memamerkan kemenanganmu padaku."
Api yang di tangan Alex segera padam lalu dia dengan bangga dan tak tahu malunya menggosok hidungnya serta bergaya di depan Kiana.
"Sudah aku katakan aku tidak akan kalah darimu."
Kiana menatap datar pada manusia yang menang di-carry oleh pahlawan utama ini. Tapi dia tidak berani mengatakan itu di depannya karena tidak ingin menjadi sate bakar.
"Ya, ya. Kau menang. Sekarang kau bisa pergi dariku. Main jauh-jauh sana."
Alex berhenti berpose dan merasa menyia-nyiakan waktunya sekarang karena Kiana tidak depresi sama sekali atas kekalahannya.
"Cih, dasar wanita aneh."
"Eii, berhenti memujiku."
"Jangan tersipu, itu bukan pujian!"
"Nah, nah, nah. Aku tahu aku ini cantik, tapi jangan membuatku malu seperti itu."
"Gadis ini..."
Melihatnya mempermainkannya sekali lagi membuat Alex sangat lelah sehingga dia bahkan kesulitan untuk marah sekarang.
"Ohh, ya. Kemana Glein pergi? Jika dia dirawat maka seharusnya dia ada di sini."
... Dia kembali ke percakapan normal sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Novel As A Girl
FantasyKiana, menemukan dirinya berubah menjadi seorang gadis dan berada pada sebuah dunia novel yang pernah dia baca setelah mengalami kecelakaan. Kehidupannya yang dulunya santai kini harus berubah saat melihat bahwa ceritanya tidak berjalan sesuai alur...