51. Meniti Jejaknya

515 129 1
                                    

Fergio baru sampai di mansionnya pada sore hari menjelang malam. Seperti biasa pria itu baru saja menghabiskan waktunya dengan Jennifer. Dan saat ini dia menggandeng gadis itu masuk ke dalam mansionnya.

Seorang pelayan menghampiri mereka dan memberitahukan apa yang ia alami tadi pagi. Mendapat kabar jika Kylie tidak berada di rumah sakit membuat ekspresi Fergio seketika berubah.

"Perempuan itu pasti kembali melarikan diri. Kau yakin dia tidak berada di mana pun?" Pria itu melepaskan tangannya yang saat ini berada dalam dekapan Jennifer. Kemudian pria itu merogoh saku dan mengeluarkan ponsel untuk menghubungi seseorang.

"Yakin, Tuan. Saya dan Esther sudah mencarinya."

Fergio yang masih sibuk dengan ponselnya seketika mengibaskan tangannya, mengisyaratkan agar pelayan itu pergi dari hadapannya.

"Permisi, Tuan."

"Lucas, apakah kau tahu jika perempuan itu melarikan diri?" tanya Fergio saat teleponnya sudah terhubung.

"Benarkah? Maaf Fergio, aku tidak tahu. Begitu aku menyuruh pelayanmu datang aku langsung pergi ke markas."

"Dia pasti belum pergi jauh, segera perintahkan orang untuk mencari dia!" Tanpa menunggu jawaban Lucas, pria itu segera mematikan teleponnya.

"Pulanglah Jen, aku harus mengurus ini dulu." Fergio melirik Jennifer yang sedari tadi masih berdiri di sampingnya.

"Apa? Tapi kau— Sepenting itu kah dia?" protes Jennifer.

"Ku harap kau mengerti." Fergio berlalu meninggalkan Jennifer.

Perempuan itu mendengus kesal, ia menatap punggung Fergio yang perlahan menjauhinya. Semua rencananya dibatalkan sepihak, padahal malam ini Fergio telah berjanji mengajaknya bercinta di kamar pria itu.

Jennifer kemudian berlalu dari mansion Fergio dengan perasaan marah. Ia merasa posisinya telah di gantikan oleh perempuan itu dan ia tidak dapat membiarkan ini terjadi.

🍁🍁🍁

"Saya sudah mengecek bandara, dan nama yang Tuan maksud sudah terbang ke New York pada pukul 07.00 pagi tadi, Tuan." Orang suruhan Fergio itu menjelaskan.

Tut–

Sambungan di matikan, Fergio menggertakkan gigi. "Bagaimana bisa dia pergi dengan pesawat sedangkan ... ." Ucapan Fergio terjeda, seketika ia berjalan dengan tergesa ke kamar Kylie. Ada sesuatu yang ia rasa janggal.

Fergio berjalan memasuki kamar Kylie yang sudah rapi seperti sedia kala. Ia berjalan ke arah nakas di samping ranjang Kylie, dan mulai membuka satu persatu laci di nakas itu. Kosong, Fergio tidak menemukan apa yang ia cari.

"Di mana perempuan itu menyimpannya," geram Fergio.

Fergio kemudian menelusuri setiap inci dari ruangan itu untuk memastikan jika apa yang bawahannya katakan hanyalah sebuah kekeliruan. Kylie tidak boleh pergi ke mana pun. Ya, yang ia cari saat ini adalah dokumen pribadi Kylie.

Pria itu terus mencari ke setiap sudut di kamar itu hingga akhirnya, mata Fergio mengarah pada sebuah meja rias. Pria itu berjalan ke sana dan membuka lacinya. Namun, pria itu hanya menemukan sebuah buku harian bersampul merah muda milik Kylie dan ia tidak menemukan dokumen yang ia cari di mana pun.

Unhappy Queen [ 18+ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang